Istri Cantik-cantik Ganas

Berhasil Mendapatkan Bukti



Berhasil Mendapatkan Bukti

0"Nyonya, ini kami yang kemarin Anda suruh membuat keributan di depan rumah sakit selama sehari. Kemarin kalian sudah puas, kan?" Kata si wanita sambil tersenyum.     
0

"Cih! Kemarin apa yang kalian lakukan?" Kata Zhao Xiumei dengan meludah.     

"Bukankah nyonya yang meminta kami melakukannya? Jangan bilang nyonya lupa. Jangan berbelit-belit, berikan uang kami sekarang." Si wanita mengulurkan tangannya meminta uang.     

"Memangnya aku menyuruh kalian melakukan apa? Kalian sudah meminta uang 1.000.000 yuan kepada gadis itu. Sekarang kalian menagih uangnya kepadaku?" Zhao Xiumei kesal setiap mengingat kejadian yang terjadi kemarin.     

"Nyonya, Anda masih berani berkelit? Anda kira kami tidak berani membongkar perbuatan anda?"     

Si pria terlihat geram sambil menuding ke arah Zhao Xiumei. Mereka tahu konsekuensi dari memberikan tudingan palsu kepada pihak rumah sakit adalah, dia dan istrinya masuk penjara, tetapi beberapa hari lalu si nenek tua ini meyakinkan mereka bahwa mereka tidak akan dilibatkan dalam kejadian ini, sekarang si nenek tua ini mau mengingkari kesepakatan di antara mereka.     

"Kalian berdua jangan marah. Mertua saya tidak bermaksud seperti itu. Apa yang sudah kalian lakukan kemarin sudah bagus. Mertua saya masih ingin kalian melanjutkan sandiwara ini selama beberapa hari lagi." Xu Yanshan berusaha menengahi mereka.     

Sepasang suami istri itu saling berpandangan. Kemarin petugas dinas kesehatan sudah datang. Kalau mereka meneruskan sandiwara kemarin, mereka berdua bisa masuk penjara. Jadi mereka berdua menggelengkan kepala kemudian berkata: "Kami tidak mau melakukannya lagi. Kemarin ada dinas kesehatan yang datang menyelidiki kejadian kemarin. Kalau kami tetap bersandiwara, maka kami bisa masuk penjara. Kalian cari orang lain saja. Berikan uang kami dan kami akan pergi." Kata pria itu dengan tegas.     

"Dasar penjahat! Bayaran kalian aku naikan masih saja menolak. Kemana aku harus mencari pengganti kalian?" Zhao Xiumei memaki     

"Kalian berdua jangan marah. Mertua saya memang begitu orangnya. Tapi kami masih membutuhkan bantuan kalian untuk terus bersandiwara. Asalkan kalian terus bersandiwara, saya jamin kalian akan aman. Selain itu, kami akan menaikan bayaran kalian dua kali lipat." Xu Yanshan berusaha membujuk mereka. Sepasang suami istri itu goyah ketika mendengar bayaran mereka akan dinaikan dua kali lipat.     

Lan Anran tiba-tiba datang ke rumah neneknya. Dia berhasil masuk ke dalam rumah setelah dihadang oleh Bibi Wang. Dia mendapatkan berita bahwa sepasang suami istri itu datang menemui neneknya, jadi dia datang untuk menangkap basah mereka.     

"Oh, ada tamu. Nenek, aku baru tahu Nenek punya tamu yang semuda ini."     

Dengan kata lain, maksud dari perkataan Lan Anran adalah neneknya sudah tua.     

"Paman dan Bibi ini terlihat familiar bagiku. Aku seperti pernah bertemu mereka di suatu tempat." Zhao Xiumei yang terkejut melihat kedatangan Lan Anran, buru-buru berkata kepada sepasang suami istri itu.     

"Cucuku datang. Lain kali kita bicarakan lagi."     

"Mereka baru saja datang kok sudah diusir. Bibi terlihat familiar bagiku. Apakah Bibi adalah wanita yang membuat keributan di depan pintu masuk rumah sakit ayahku kemarin?" Lan Anran senang melihat neneknya yang terlihat panik.     

"Kamu salah orang. Kalian berdua segera pergi dari sini." Zhao Xiumei tetap berkelit dan segera mengusir sepasang suami istri itu.     

"Berhenti! Bukankah yang ada di foto ini adalah kalian berdua. Kalian berdua mau lari ke mana?" Lan Anran menunjukan foto di ponselnya kepada mereka, wajah mereka seketika berubah memucat.     

"Gadis tengik! Apa yang kamu lakukan?" Zhao Xiumei tidak bisa menahan emosinya ketika perbuatannya telah diketahui cucunya.     

"Justru seharusnya aku yang bertanya kepada Nenek, apa yang sudah Nenek lakukan? Ayah adalah anak kandung Nenek. Ataukah jangan-jangan ayahku bukan anak kandung Nenek?" Zhao Xiumei tidak bisa membendung emosinya, dia memukul meja.     

"Kurang ajar! Aku hanya ingin memberi pelajaran kepada anakku yang tidak berbakti, dengan merusak reputasinya."     

"Apa untungnya Nenek merusak reputasi ayah. Nenek tua, tunggu saja akibat dari perbuatanmu!" Lan Anran memaki-maki Neneknya.     

"Ayah dan anak sama-sama kurang ajar! Toh sudah terjadi, apakah ayahmu masih pantas bekerja di rumah sakit?" Akhirnya, Zhao Xiumei mengakui perbuatannya.     

Lan Anran mengeluarkan ponselnya kemudian berkata:"Aku sudah merekam pembicaraan kita. Selain itu juga ada beberapa foto yang aku ambil. Kita lihat saja apakah Klinik Medis Evergreen Nenek masih bisa terus berjalan?" Lan Anran lalu mengambil foto mereka bertiga.     

Zhao Xiumei merasa terancam, kalau sampai rekaman suara dan fotonya tersebar, maka reputasi yang dia bangun selama ini akan hancur.     

"Cepat…cepat! Rebut ponselnya, kalau sampai foto dan rekaman suara itu tersebar, reputasiku akan hancur." Kata Zhao Xiumei sambil meluapkan emosinya.     

Sepasang suami istri itu juga sependapat, jika sampai perbuatan mereka diketahui orang lain, tamatlah riwayat mereka.     

Tetapi Lan Anran tidak memberi mereka semua kesempatan untuk bisa merebut ponselnya. Dia bergegas berlari keluar sambil berteriak: "Jika kalian tidak ingin berita ini tersebar, maka akui perbuatan kalian, dan mengikuti penyelidikan sampai akhir. Kalau tidak, maka kalian semua akan mendapat ganjarannya."     

"Dasar sampah!" Teriak Zhao Xiumei memaki cucunya.     

"Bu, apa yang harus kita lakukan?" Xu Yanshan tidak menyangka gadis desa ini sangat cerdik. Dia dulu terlalu meremehkannya.     

"Nyonya, kami tidak mau melakukannya lagi. Berikan uang kami!" Si pria itu berubah pikiran setelah semua perbuatannya terbongkar.     

Zhao Xiumei mengeluarkan uang dan melemparnya ke lantai.     

"Ambil dan cepat keluar dari sini! Keluar dari Rongcheng dan jangan kembali lagi!"     

Sepasang suami istri itu berjongkok dan memungut uang yang bertebaran di lantai, kemudian bergegas pergi.     

"Kalau dari awal aku tahu si gadis pembawa sial itu akan membuatku jengkel, seharusnya dulu aku biarkan saja dia mati."      

Kebencian Zhao Xiumei terhadap cucunya semakin besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.