Istri Cantik-cantik Ganas

Tudingan Miring Yang Ditujukan Untuk Rumah Sakit



Tudingan Miring Yang Ditujukan Untuk Rumah Sakit

0Sepasang suami istri yang duduk di lantai itu langsung berhenti menangis, dan menatap dengan perasaan bersalah.     
0

"Apa kamu bilang? Anak kami meninggal gara-gara rumah sakit ini. Jangan ada yang mau berobat di rumah sakit ini, rumah sakit ini berbahaya." Kata si Pria.     

"Kalian harus berhati-hati. Rumah sakit ini memiliki niat jahat, para dokter di sini menggampangkan nyawa orang lain. Dokter, kembalikan nyawa anakku!" Kata si wanita sambil mengusap air matanya.     

"Tujuan kalian adalah untuk menjatuhkan reputasi rumah sakit. Kami tidak takut ancaman kalian, karena kami tidak bersalah." Kata Lan Anran.     

"Ganti rugi! Kami minta ganti rugi uang!" Si wanita itu menangis sesenggukan, suaminya menepuk-nepuk untuk menenangkan istrinya.     

Lan Tingyun baru saja ingin mengatakan, kalau mereka ingin menyelesaikan masalah dengan uang, mereka tidak perlu membuat keonaran seperti ini, namun dia ditahan oleh Lan Anran.     

Walaupun misalkan mereka memberi uang kepada sepasang suami-istri ini bukan untuk bermaksud menyatakan bahwa mereka benar-benar bersalah, tetapi di mata orang lain ini akan terlihat mencurigakan. Lan Anran memutuskan untuk menyelidiki mereka lebih dalam untuk mengetahui niat terselubung dari sepasang suami istri ini.     

"Berapa yang kalian inginkan?" Tanya Lan Anran.     

"Apakah kalian mengakui ini perbuatan kalian?" Tanya seorang reporter.     

Lan Anran menatap reporter itu tanpa menanggapi, lalu dia menatap wanita yang duduk di lantai.     

Wanita itu berkata: "1.000.000 juta yuan. Kami mau 1.000.000 juta yuan."     

Lan Anran tersenyum puas.     

"Bagaimana kalau kami membayar kalian sejumlah uang pensiun, termasuk uang kompensasi dampak yang diderita dan termasuk uang untuk ganti rugi biaya operasi anak kalian?"     

Si wanita itu tersenyum mendengar pernyataan Lan Anran. 'Ini tawaran yang bagus, aku tidak perlu bekerja lagi, setiap hari aku bisa bersenang-senang.'     

Lan Tingyun menarik ujung baju Lan Anran, sebagai isyarat agar Lan Anran lebih baik diam saja.     

"Tidak apa-apa, ayah. Lihatlah! Wanita ini begitu senangnya anaknya mati. Apakah ini respon seorang ibu yang benar? Seorang ibu yang benar-benar kehilangan, pasti akan memilih melaporkan rumah sakit ke kantor polisi, tetapi yang dia lakukan adalah meminta uang. Bukankah ini membuktikan dia menyebarkan berita bohong untuk tujuan mendapatkan uang?" Lan Anran membuka kedok si wanita yang sebenarnya. Si wanita itu lalu menangis dengan suara keras.     

"Kamu masih menuduhku seperti itu. Kalian sudah membunuh anakku. Rumah sakit ini sungguh keji!" Lan Tingyi dan Zhao Xiumei memperhatikan kejadian ini dari tempat yang tersembunyi.     

"Nenek, kalau ini terus dibiarkan bukankah bisa berdampak rumah sakit bisa bangkrut? Nanti…" Lan Yaxin belum selesai bicara, namun dia disela oleh ibunya.     

"Nenekmu sudah memikirkan semuanya dengan matang. Apakah nenekmu akan setega itu membuat rumah sakit bangkrut?"     

"Apa yang Ibumu katakan itu benar. Aku hanya mau memberi pelajaran kepada putra bungsuku, aku mau lihat apakah dia masih berani melawan." Zhao Xiumei mendengus.     

"Ibu memang hebat." Lan Tingyi mengacungkan jempol memuji Ibunya.     

Lalu Zhao Xiumei menonton lagi sandiwara yang dilakukan oleh sepasang suami istri itu.     

"Anakku! Kembalikan anakku!" Pria itu menangis meraung-raung sambil mengecam Lan Tingyun.     

Di saat yang bersamaan datanglah gerombolan orang berseragam, salah satu dari mereka membuka suara.     

"Lan Tingyun, masalah ini semakin besar. Kami petugas dari Dinas Kesehatan akan membantu menyelidiki masalah ini. Mohon kerja samanya."     

Lan Tingyun tanpa berkata apapun, masuk ke dalam rumah sakit bersama tim petugas Dinas Kesehatan.     

Sepasang suami istri yang masih duduk di lantai tertegun, Tim dinas kesehatan itu bukan mereka yang bawa. Apakah mereka juga orang-orang yang bersandiwara sebagai petugas?     

"Bu, apakah tim petugas dinas kesehatan itu juga ibu yang sewa? Ibu hebat sekali." Kata Lan Tingyi.     

"Mereka dari dinas kesehatan? Gawat!" Zhao Xiumei tidak menyangka masalah ini sampai sebesar ini. Padahal dia hanya ingin menggertak Lan Tingyun. Ini Gawat!     

"Kenapa, Bu?"     

"Aku hanya meminta sepasang suami istri itu bersandiwara dengan membuat keributan di depan pintu masuk rumah sakit. Aku tidak menyangka Dinas kesehatan akan datang. Kalau sampai mereka menemukan kita dalang di balik ini semua, tamatlah riwayat kita!" Kata Zhao Xiumei dengan ketakutan.     

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Lan Tingyi terlihat panik.     

"Sepasang suami istri itu harus terus bersandiwara. Kalau tidak, kita akan ketahuan." Zhao Xiumei menggaruk-garuk kepala karena kepanikannya.     

"Lalu apa rencana kita selanjutnya?" Tanya Xu Yanshan.     

"Kita pulang dulu." Kata Zhao Xiumei dengan ekspresi muram menatap menantunya.     

Saat malam tiba, kerumunan orang di depan rumah sakit membubarkan diri. Sepasang suami istri itu juga pergi setelah melihat tidak ada orang lagi di sana.     

...     

Di Rumah Keluarga Lan.     

Sepanjang malam Zhao Xiumei tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena takut ada polisi yang datang untuk menangkapnya.     

Keesokan harinya, Xu Yanshan buru-buru menemui mertuanya untuk mengetahui kelanjutan dari kejadian kemarin.     

"Bu, bagaimana dengan kejadian kemarin?" Zhao Xiumei sendiri juga tidak tahu kelanjutan dari kejadian kemarin seperti apa.     

"Bu, kita tidak bisa seperti ini terus-menerus. Lebih baik kita menemui adik ipar dan meminta maaf kepadanya. Aku tidak mau terjadi sesuatu pada ibu." Zhao Xiumei berpura-pura perhatian kepada mertuanya.     

"Tidak perlu. Buat apa aku meminta maaf kepada anak yang tidak berbakti itu. Aku si nenek tua ini masih mampu menghidupi kalian."     

Zhao Xiumei memiliki harga diri yang tinggi. Dia tidak mau mengemis uang kepada putra bungsunya.     

Di saat yang bersamaan sepasang suami istri yang membuat keributan di rumah sakit kemarin, datang ke rumah Zhao Xiumei hari ini untuk mengetahui kelanjutan dari kejadian kemarin.     

"Nyonya, ada orang yang mencari anda." Bibi Wang, pengurus rumah Zhao Xiumei memberi kabar kepada Zhao Xiumei.     

"Siapa? Suruh mereka masuk." Kata Zhao Xiumei penasaran. Kedua tamu itu masuk dengan wajah yang berseri-seri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.