Istri Cantik-cantik Ganas

Aku Punya Jalan Keluar



Aku Punya Jalan Keluar

0"Lalu apa jawab Nona Lan?" Tanya Mo San.     
0

"Dia bilang seharian dia berada di sekolah dan perpustakaan."     

Meskipun Mo Jinrong tidak percaya, tapi jika dilihat dari ekspresi wajah gadis itu, yang tenang sehingga dia tidak kelihatan sedang berbohong.     

"Aku rasa bukan Nona Lan pelakunya, tetapi Tuan Muda tetap mencurigainya. Yang paling penting sekarang, kira-kira berapa peralatan medis yang akan diberikan oleh Grup Lin kepada kita?" Tanya Mo San.     

"Terserah berapa pun yang mereka berikan, kita ambil saja kemudian kita jual ke orang miskin dengan harga yang termurah. Itu sudah cukup bagiku." Kata Mo Jinrong dengan santai.     

"Tuan Muda, bukannya aku cerewet. Grup Mo adalah perusahaan yang menduduki peringkat satu dan peringkat kedua. Kenapa harus meminta peralatan medis secara gratis kepada Grup Lin? Kalau ini sampai terdengar oleh publik, mereka akan menganggap Grup Mo perusahaan yang pelit?"     

"Lagi pula, orang-orang miskin itu tidak akan berterima kasih kepadamu. Dulu kita sudah menjual obat. Sekarang kamu masih mau menjual peralatan medis, aku rasa ini akan sia-sia. Walaupun kita jual dengan harga aslinya, kita juga tidak tahu akan untung berapa." Mo San membeberkan kemungkinan kerugian yang akan didapat.     

"Siapa bilang Grup Mo pelit? Aku melakukan ini karena orang miskin tidak terlalu suka memakai barang mahal. Lagipula grup Mo banyak uang, jadi aku tidak mempermasalahkan tentang keuntungan kecil yang kita dapat. Aku tidak peduli apa kata orang, itu bukan urusanku." Mo Jinrong lalu memejamkan mata.     

Hanya ada satu pertanyaan di pikirannya, kenapa penyakitnya tadi tidak kambuh?     

"Tuan Muda Mo, kita akan pergi ke mana?"     

"Kita kembali ke kantor."     

...     

Keesokan harinya masih masa ujian kompetisi, hari ini giliran Yang Qing, Sun Hui dan Zhao Xiaolei mengikuti ujian.     

Kali ini mereka memilih untuk berkonsentrasi pada ujian, dibanding berkelahi.     

Topik yang didapat oleh Yang Qing sama dengan Zhao Xiaolei, yaitu tentang ramuan obat untuk melunakkan pembuluh darah, sedangkan Sun Hui memiliki topik yang berbeda.     

Seusai ujian, Sun Hui adalah orang pertama yang keluar. Topiknya tentang ramuan obat untuk Cerebral Thrombus. Dia sudah mempersiapkan diri selama 1 tahun untuk kompetisi ini, sehingga yakin akan menang. Kalaupun tidak bisa juara pertama, dia yakin bisa menjadi juara kedua.     

Orang kedua yang keluar adalah Yang Qing, Sun Hui adalah musuh Yaxin, yang artinya juga musuhnya.     

Yang Qing mulai mencela Sun Hui. "Si peringkat kedua. Tidak mustahil di kompetisi kali ini kamu akan kembali menjadi peringkat kedua."     

"Kamu yang lebih menyedihkan, bahkan peringkat kedua saja tidak sanggup kamu dapatkan." Sun Hui mencela balik sambil tersenyum.     

'Jangankan peringkat kedua, bahkan masuk sepuluh besar saja dia tidak mampu. Berani-beraninya dia mencelaku. Sungguh menggelikan!'     

"Sun Hui, jangan berekspetasi tinggi dulu. Siapa tahu kamu akan malu saat hasilnya keluar nanti dan akan menjadi bahan tertawaan yang menyenangkan." Kata Yang Qing sambil tersenyum.     

"Kamu hanya kaki tangan Lan Yaxin, tapi kamu berani mencela orang. Pastikan posisi mu dulu aman dari eliminasi." Kata Zhao Xiaolei tiba-tiba muncul dari belakang sambil tersenyum.     

"Kaki tangan?" Yang Qing terlihat marah.     

"Apa yang aku katakan ini benar. Kamu kan setiap hari selalu mengikuti kemana pun Lan Yaxin pergi. Sungguh menjijikan." Kata Zhao Xiaolei.     

Meskipun Zhao Xiaolei tidak suka dengan Sun Hui, tetapi dia juga tidak suka dengan si kaki tangan seperti Yang Qing.     

"Ka… kalian." Yang Qing sangat kesal. Tetapi karena mereka sedang berada di depan ruang ujian, dia tidak mau membuat keributan, lebih baik dia menghindari konsekuensi didiskualifikasi.     

"Kalian apa? Pergi! Hari ini selesai ujian masih ada kelas, aku tidak punya waktu ribut dengan kalian."     

Keluarga Zhao Xiaolei kaya raya, ini juga yang membuat Yang Qing gentar. Ibunya berkata pada Yang Qing bahwa keluarganya saat ini mengalami krisis ekonomi, sehingga dia harus menahan emosi agar tidak menimbulkan masalah.     

Sesampainya di kelas, Zhao Xiaolei menceritakan tentang Yang Qing yang bersikap menyebalkan kepada Lan Anran.     

"Aku tidak mau terlalu banyak membahas tentang si Yang Qing yang menyebalkan itu." Lan Anran senang melihat Zhao Xiaolei membela dirinya saat diperlakukan tidak adil.     

Tiba-tiba terdengar suara Lin Cheng yang memaki, "Bisakah kalian diam? Menyebalkan."     

Suara keributan teman yang duduk di sampingnya membuat dia tidak bisa tidur.     

Beberapa hari yang lalu ada pencuri yang berhasil menyusup ke Perusahaan Lin Jiakang, akibatnya semua kemarahan Lin Jiakang dilimpahkan kepadanya, dia pun menjadi kesal.     

"Lin Cheng, kamu gila ya. Ini masih waktu istirahat, kenapa kamu melarang kami berbicara? Kalau mau tidur tenang, tidurlah di rumah. Perusahaan ayahmu terjadi masalah, apa hubungannya dengan kami? Kenapa kamu emosi?" Kata Qin Yang, sahabat baik Lin Cheng.     

"Dari mana kamu tahu perusahaan ayahku terjadi masalah?" Tanya Lin Cheng      

"Ayahku yang memberitahuku bahwa ada peretas yang menyusup ke Grup Lin. Siapa yang tidak tahu? Ayahmu meminta Mo Jinrong membantunya dan pria itu meminta sejumlah peralatan medis sebagai imbalannya." Kata Qin Yang dengan keras.     

Keluarga Qin Yang membuka usaha Farmasi dan usaha keluarganya terbilang sukses.     

Pantas saja kemarin Mo Jinrong menginterogasi dirinya, untung saja dia pintar bersandiwara di depan pria itu.     

"Andai saja aku tau siapa peretas itu, aku pasti akan membuat perhitungan dengannya." Kata Lin Cheng.     

Kalau bukan gara-gara si peretas itu, dia tidak perlu mendapat imbas dari kemarahan ayahnya.     

Lan Anran hanya tersenyum.     

Kemudian, bel tanda istirahat berakhir, dan Li Yue masuk ke kelas.     

"Anak-anak, hasil kompetisi medis sudah keluar. Dari kelas ini yang ikut ujian hanya Lin Cheng, sayangnya dia tidak lolos babak selanjutnya. Untuk yang lainnya, kalian harus semangat."     

Li Yue hanya menatap Lin Cheng tanpa berkata sepatah kata pun. Lin Cheng adalah putra dari pemilik Grup Lin.     

Suasana di kelas langsung ramai, kemudian suasana kembali tenang saat Li Yue menginstruksikan murid-muridnya untuk tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.