Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Benci Anjing?



Dia Benci Anjing?

0Tiba-tiba Lan Yanran muncul, dia terkejut melihat Lan Anran dengan Mo Jinrong.     
0

"Kak, kalian…"     

Lan Anran yang juga terkejut hampir tergelincir jatuh ke tangga, untung saja Mo Jinrong segera menarik Lan Anran ke lengannya, dan mata mereka berdua saling berpandangan.     

Lan Yanran terkejut. Dia melihat mereka berdua seperti melihat kedua tokoh utama yang ada di film. Andai saja pria ini adalah Mo Jinrong.     

"Anran, cepat turun!" Li Yueru belum melihat apa yang terjadi antara keduanya di atas.      

Lan Yanran berdeham dua kali. "Uhuk… uhuk… uhuk."     

Lan Anran akhirnya tersadar lalu segera turun ke bawah, "Iya…aku turun, Bu."     

"Itu… aku anggap tidak melihat apa yang tadi terjadi antara kamu dengan kakakku." Lan Yanran dengan canggung turun ke bawah, diikuti Mo Jinrong dengan wajahnya yang sudah memerah.     

Di Lantai bawah.     

"Bu." Lan Anran menghampiri ibunya dengan wajah yang masih memerah.     

"Kenapa wajahmu memerah? Ayo duduk. Jinrong barusan menceritakan hal yang lucu padaku." Li Yueru terlihat sangat senang. Dulu banyak yang bilang Mo Jinrong pria yang dingin, tetapi rumor itu tidak benar. Li Yueru menilai Mo Jinrong pria yang humoris.     

"Eh iya, mungkin karena cuacanya panas." Jawab Lan Anran dengan ragu-ragu.     

"Oh iya, Jinrong. Kamu masih belum menceritakan apa tujuanmu datang ke sini."     

"Aku datang ke sini untuk bertemu dengan Anran." Mo San merasa Tuan Mudanya sudah menyelidikinya sendiri dan sepertinya terjadi sesuatu di antara mereka tadi.     

"Jinrong, ada satu hal yang ingin kusampaikan padamu. Anran masih sekolah. Meskipun kalian sudah menikah, aku harap dia bisa menyelesaikan sekolahnya dulu dan menunda untuk memiliki anak. Apakah kamu tidak keberatan?" Li Yueru mengingatkan Mo Jinrong, karena dia tahu tabiat pria.     

"Ee… memiliki anak? Tiii… tidak terburu-buru, tidak terburu-buru kok." Mo San terlihat kebingungan, bagaimana menjawab pertanyaan seperti ini?     

Dia melihat Mo Jinrong juga tidak terlihat buru-buru, jadi dia merasa apa yang dia katakan sudah benar.     

"Baguslah kalau begitu."     

"Bu, kenapa Ibu mempertanyakan hal itu? Kalian berdua sudah bertemu denganku, sekarang pergilah." Lan Anran yang sejak awal sudah malu, sekarang lebih merasa malu setelah mendengar perkataan Ibunya. Dia ingin Mo Jinrong segera pergi dari rumahnya.     

"Kenapa kamu mengusir mereka?" Li Yueru memarahi Lan Anran.     

"Tidak apa-apa. Toh aku sudah bertemu dengannya. Kapan-kapan aku akan berkunjung ke sini lagi." Mo San bangkit dari duduknya.     

"Baiklah. Sering-seringlah datang ke sini. Anran, antarkan mereka." Li Yueru merasa meskipun Mo Jinrong tidak tampan, tetapi dia pria yang baik.     

Lan Anran mengangguk kemudian pergi mengantar Mo Jinrong.     

Kejadian memalukan tadi sepertinya masih membekas, wajah Lan Anran pun masih memerah, dia terlihat manis dengan wajahnya yang memerah.     

Mo San merasa mereka sedang berada di suasana canggung, hingga tidak tahu harus berbicara apa.     

"Eee... kami pulang dulu." Kata Mo San sambil tersenyum.     

Saat Mo Jinrong mau naik ke mobil, tiba-tiba datang seekor anjing Chihuahua kecil ke hadapan Lan Anran.     

Anjing Chihuahua itu dengan semangat melompat-lompat ke arah Mo Jinrong.     

"Aaaaa! Ada… ada… ada anjing!"     

Mo Jinrong yang ketakutan langsung berlindung di balik tubuh Lan Anran.     

Lan Anran jadi ingat, di kehidupan sebelumnya, Mo Jinrong paling takut dengan anjing. Bahkan Anjing Chihuahua sekecil ini, Mo Jinrong melihatnya seperti monster.     

Ini akibat perbuatan Mo Changwen yang membuat Mo Jinrong memiliki trauma masa kecil. Sudah bertahun-tahun lamanya, tetapi trauma itu masih belum hilang.     

Mo San sudah lama tidak melihatnya berteriak seperti ini, dia merasa geli melihatnya.     

Sampai akhirnya anjing Chihuahua itu menjauh darinya, barulah Mo Jinrong bisa bernafas lega.     

"Pelayan, kamu…" Lan Anran yang memiliki berat 80kg, harus memanggul tubuh pria yang beratnya dua kali lipat darinya, sungguh sulit dipercaya.     

Mo Jinrong baru saja sadar telah dipanggul oleh Lan Anran, dia turun sambil berpura-pura tidak terjadi apa-apa.     

"Uhuk… uhuk. Maafkan aku." Suaranya seperti dengungan nyamuk, sangat kecil sekali.     

Lan Anran tersenyum, lalu mobil Mo Jinrong pun pergi.     

Tiba-tiba dia tersadar sesuatu, 'Penyakit Mo Jinrong barusan tidak kambuh? Aneh!'     

...     

Di dalam mobil. Mo San tertawa terbahak-bahak.     

"Hahahaha… Tuan Muda, anjing itu bahkan ukurannya tidak sebesar badanku, tetapi tuan muda… hahahaha."     

Suara tertawa Mo San memenuhi mobil.     

Mo Jinrong hanya menatap tajam ke Mo San tanpa berkata apa-apa.     

Mo Jinrong merasa dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, ini semua gara-gara perbuatan Mo Changwen hingga membuatnya memiliki trauma sebesar ini.     

"Tapi, yang aku bingung adalah, penyakit tuan muda tidak kambuh."     

"Iya, aneh sekali."     

"Tetapi yang paling membuatku penasaran adalah apa yang terjadi dengan kalian berdua di lantai atas? Tadi wajah Nona Lan sangat merah." Mo San terlihat sangat penasaran.     

"Itu bukan urusanmu. Aku ke atas menemuinya hanya membahas tentang masalah yang terjadi di Grup Lin."     

Mo Jinrong berkelit, tanpa mengungkapkan apa yang dia rasakan tadi. Hanya dia yang tahu, saat tadi dia bertatapan langsung dengan mata Lan Anran dan melihat wajahnya dari dekat, entah apakah ini hanya perasaannya saja ataukah dia yang terlalu berprasangka terhadap Lan Anran, tadi dia merasa bahwa Lan Anran adalah 'Q' dan juga 'nol'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.