Istri Cantik-cantik Ganas

Keinginan Membeli Peralatan Medis



Keinginan Membeli Peralatan Medis

0Setelah keluar dari Grup Lin, Mo Jinrong dan Mo San naik ke mobil.     
0

"Tuan Muda, aku sudah menemukan bahwa pelaku dari kejadian ini adalah 'Q'. Sayangnya saat dia datang, dia sudah merusak sistem internet dan daya listrik, sehingga dia tidak terekam di CCTV dan hilang tanpa jejak." Kata Rong Ze menghela nafas sambil membawa Laptopnya.     

"Dia sungguh licik!" Mo Jinrong menggertakan gigi.     

"Tuan Muda, menurutmu bagaimana caranya dia bisa melarikan diri? Bagaimana bisa dia turun dari bangunan setinggi itu? Bukankah kalau tidak hati-hati, dia bisa jatuh dan mati?" Tanya Mo San sambil menyetir.     

"Rong Ze, apakah kamu bisa memeriksa CCTV di sekitar luar gedung grup Lin?" Tanya Mo Jinrong.     

"Bisa. Sebentar coba aku lihat." Kata Rong Ze.     

Rong Ze berhasil meretas CCTV di sekitar luar gedung Grup Lin, tetapi tidak menemukan hal yang mencurigakan.     

Tiba-tiba. Mo Jinrong samar-samar melihat gambar setengah bagian sosok seseorang.     

"Stop. Perbesar gambar." Kata Mo Jinrong dengan tegas.     

"Kenapa? Ini hanya gambar setengah bagian dari sosok seseorang, selain itu yang terlihat hanya bagian punggungnya."     

"Sosok ini terlihat familiar." Kata Mo Jinrong     

"Kamu selalu merasa familiar setiap melihat apapun. Sejak menikah kamu jadi berubah."     

'Menikah?' Mo Jinrong langsung teringat sosok yang dia lihat ini mirip dengan Lan Anran. Entah apakah dia terlalu berprasangka buruk atau bagaimana, tapi dia selalu menganggap 'Q' sebenarnya adalah Lan Anran.     

"Apakah ada rekaman CCTV yang merekam sosok ini dari sisi yang lain?" Tanya Mo Jinrong dengan nada dingin.     

"Tidak ada. Ini adalah gambar yang diambil dari CCTV terakhir Grup Lin, kemudian sosoknya juga menghilang." Kata Rong Ze.     

"Aku mau menemui Lan Anran. Kamu turun di depan." Mo Jinrong berkata dengan Dingin     

"Hei, kenapa kamu sekarang berubah? Sekarang kamu lebih mementingkan istrimu dibandingkan dengan temanmu sendiri." Rong Ze terlihat kecewa.     

"Cepat." Mo Jinrong menyuruh Mo San menghentikan mobil untuk menurunkan Rong Ze.     

"Baiklah. Jinrong, kamu sekarang lebih memilih istrimu dibandingkan temanmu sendiri. Kamu keterlaluan." Rong Ze memakinya saat sudah turun dari mobil, namun mobil Mo Jinrong sudah pergi jauh.     

...     

Di Rumah Keluarga Lan.     

Lan Anran terlihat kelelahan setelah berhasil melarikan diri dari Grup Lin. Kalau saja dia tidak bertemu dengan pekerja di mesin pengangkat, sekarang dia pasti sudah mati. Dia melihat Tanaman Hu Hu yang ada di dalam tasnya, dan merasa apa yang dia lakukan tidaklah sia-sia.     

Si gendut mengirimkan pesan kepada Lan Anran yang isi pesannya adalah, dia melihat bosnya berpegangan di pagar tembok gedung yang sangat tinggi, dan akhirnya turun dengan selamat.     

"Bos, kami tidak tahu bos tadi berada di situasi yang genting."     

"Untung saja tadi aku bertemu dengan dua orang baik yang menolongku." Lan Anran membalas pesan sambil tersenyum.     

"Bos, ada berita terbaru tentang perusahaan Xiang Tian." Kata si pria kurus.     

"Katakan padaku."     

"Aku dengar, perusahaan Xiang Tian mengumpulkan peralatan medis dan akan menjualnya ke pasar gelap dengan harga rendah." Kata si pria kurus.     

Lan Anran berpikir sejenak, lalu membalas pesan.     

"Gendut, kamu pergilah ke pasar gelap dan beli beberapa peralatan medis yang harganya paling rendah."     

"Bos, buat apa kamu membelinya kalau tidak digunakan? Lalu kamu mau menyimpannya di mana?" Kata si pria gendut penasaran.     

"Keluarga Lan membutuhkannya. Tanyakan ke pasar gelap atas nama rumah sakit keluarga Lan. Aku akan memberitahu ayahku tentang hal ini." Kata Lan Anran.     

"Bos, kamu sungguh baik hati, kamu membelinya untuk kepentingan orang banyak."     

Mengucapkan hal-hal yang manis untuk menjilat seseorang itu sangat berguna, dan itu kelebihan si pria kurus.     

"Jangan bermulut manis. Cepat lakukan apa yang aku perintahkan." Lalu Lan Anran menutup ponselnya.     

Lan Anran hanya mau memastikan apakah peralatan medis yang dijual Xiang Tian asli atau palsu. Kalau ternyata Xiang Tian orang licik yang seperti dia duga sebelumnya, maka dia akan melaporkan kejahatan Xiang Tian.     

Kemudian Mo Jinrong dan Mo San masuk ke rumah keluarga Lan. Li Yueru terkejut melihat kedatangan mereka, selain itu karena sudah lama dia tidak bertemu dengan Mo Jinrong. Li Yueru menyambut mereka dengan hangat.     

"Jinrong, sudah lama aku tidak bertemu denganmu. Ayo duduk."     

"Nyonya Lan, di mana Anran?" Mo San langsung bertanya pada tujuan kedatangan mereka.     

"Anran baru saja pulang. Aku akan memanggilnya untukmu." Saat Li Yueru hendak berdiri, Mo Jinrong menyela.     

"Tidak perlu. Biar aku saja yang melakukannya."     

Mo Jinrong naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Lan Anran dengan sopan.     

Anehnya, Mo Jinrong secara naluriah tahu letak kamar Lan Anran kemudian mengetuk pintu.     

Lan Anran membuka pintu, dia langsung terlihat senang ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Mo Jinrong.     

"Pelayan Mo, ayo masuk."     

Mo Jinrong sedikit risih dengan sikap ramah Lan Anran, dia menggelengkan kepala lalu berkata: "Nona Lan, hari ini kamu pergi ke mana?" Mo Jinrong orang yang tidak suka berbasa-basi.     

"Tentu saja ke sekolah? Apakah kamu merindukanku?" Lan Anran berdiri sangat dekat dengan Mo Jinrong. Lan Anran menatapnya dengan wajah yang berseri-seri.     

Entah kenapa Mo Jinrong langsung merasa jantungnya berdebar-debar dan wajahnya memerah.     

"Ti… tidak. Menjauhlah dariku. Apakah hari ini kamu pergi ke Grup Lin?"     

Mo Jinrong mencium bau wangi yang familiar dari tubuh Lan Anran. Entah kapan dia pernah mencium bau ini sebelumnya.     

Lan Anran terkejut, kemudian tersenyum. "Sepanjang hari ini aku di sekolah, sepulang sekolah, aku pergi ke perpustakaan. Buat apa aku pergi ke sana?"     

Mo Jinrong maju dua langkah, sedangkan Lan Anran maju dua langkah.     

"Nona Lan, di bawah Tuan Muda dan Nyonya Lan sedang menunggu, tidak baik kita berdua di sini."     

"Kenapa tidak baik? Kita berdua masuk ke kamar saja bagaimana?"     

Lan Anran seperti seorang penggoda, dia terus mendekati Mo Jinrong sampai di tepi tangga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.