Istri Cantik-cantik Ganas

Momen Menyeramkan



Momen Menyeramkan

0Masih terdengar suara pintu yang berusaha dibuka.     
0

"Siapapun dirimu, cepat keluar! Kamu tidak akan bisa kabur. Jangan harap kamu bisa mengambil barang-barang yang ada di dalam. Cepat keluar!" Teriak Lin Jiakang.     

Lan Anran tidak memiliki jalan lain selain memanjat jendela. Dia merasa cemas karena ini pertama kali dia melakukanya.     

Bangunan yang menjulang tinggi ini memiliki anak tangga kecil yang hanya cukup untuk sepasang kaki di setiap lantainya. Lan Anran tidak menemukan tali pengaman, membuatnya ragu untuk turun. Karena kalau tidak hati-hati, sampai jatuh tergelincir, dia pasti bisa kehilangan nyawanya.     

Lan Anran melihat ke bawah dengan keadaan terdesak, dia tidak bisa berpikir terlalu lama, tanpa berpikir panjang, dia menapakkan kakinya di atas tangga kecil.     

Di sisi lain, Lin Jiakang dan asistennya masih berusaha membuka pintu.     

"Bos, apa yang harus kita lakukan?" Tanya sang asisten.     

"Kamu hubungi Mo Jinrong untuk meminta bantuannya. Dia punya banyak bawahan yang bisa meretas. Minta dia mengirimkan seorang peretas ke sini. apapun yang diminta olehnya, turuti saja." Kata Lin Jiakang dengan panik.     

"Baik, baik, baik!" Asistennya pun pergi menghubungi Mo Jinrong.     

Sedangkan Lan Anran, dia masih bergelantungan di luar gedung, dengan hati-hati turun sambil lihat ke bawah, lalu turun dari satu anak tangga ke satu lantai di bawahnya, dia merasa tidak bisa turun sampai lantai bawah.     

Tiba-tiba, Lan Anran melihat tak jauh dari tempatnya ada seorang pekerja yang berdiri sambil membersihkan kaca di atas mesin pengangkat.     

Lan Anran melihat ada harapan, dia melambaikan tangan dengan hati-hati, agar tidak tergelincir ke bawah.     

Mesin pengangkat pelan-pelan naik dengan kedua pekerja yang memakai helm proyek di atas mesin itu, sampai ke lantai paling atas.     

"Nona, apa yang sedang anda lakukan?" Tanya seorang pekerja yang membawa peralatan kebersihan.     

"Paman, tadi aku tidak sengaja menjatuhkan barang ke luar, jadi aku turun mencari barangku, kemudian aku tidak bisa kembali ke atas." Kata Lan Anran dengan mimik sedih.     

"Kenapa kamu bisa sembarangan memanjat? Ini terlalu berbahaya. Ayo segera turun ke sini." Kata seorang pekerja bertubuh gemuk.     

Mesin pengangkat naik ke dekat Lan Anran, kemudian kedua pekerja itu membantu Lan Anran naik ke mesin pengangkat.     

Tak membutuhkan waktu lama, mesin pengangkat sudah menurunkan mereka sampai ke lantai bawah.     

Setelah mengucapkan terima kasih, Lan Anran segera melarikan diri ke pintu gerbang Grup Lin.     

...     

Di Grup Mo.     

Perusahaan Grup Mo merupakan gedung tertinggi di Haicheng. Di lantai paling atas, Mo Jinrong sedang memeriksa dokumen, kemudian Mo San masuk untuk menyampaikan berita.     

"Tuan Muda, Lin Jiakang menyuruh bawahannya menyampaikan berita kepadamu bahwa ada peretas yang menyusup ke Grup Lin. Peretas itu telah merusak sistem internet dan daya listrik, kini dia terkurung di ruang penelitian tidak bisa keluar ruangan, mereka pun tidak bisa masuk ke dalam. Mereka meminta kita mengirimkan seorang peretas ke sana, dan akan memenuhi syarat apapun yang kita minta."     

Mo Jinrong meletakkan pulpennya, kemudian dia menjawab dengan santai, "Peretas masuk ke wilayah mereka?"     

"Tuan Muda, ataukah jangan-jangan pelakunya adalah 'Q'?" Tanya Mo San dengan penasaran.     

"Ayo kita ke sana sekarang. Ajak juga Rong Ze bersama kita ke sana." Mo Jinrong berdiri sambil mengambil jasnya.     

Mo San mengikuti dari belakang. Setelah selesai menghubungi Rong Ze, mereka naik ke mobil menuju ke Grup Lin.     

"Direktur Lin, sekarang Direktur Mo sedang dalam perjalanan menuju ke sini." Kata sang asisten.     

"Tidak tahu berapa banyak hasil penelitian yang peretas itu bawa kabur. Kalian semua tidak berguna, tidak sanggup menangkap peretas ini. Apa saja yang kalian kerjakan selama ini?" Lin Jiakang memaki bawahannya.     

"Direktur Lin, jangan salahkan kami. Peretas ini sangat hebat, sedangkan pekerja teknik kita baru saja lulus dari Universitas. Bagaimana mungkin bisa menahan peretas hebat ini?" Kata sang asisten memberi pembelaan.     

"Kamu masih berani menyanggah? Dasar tidak berguna!" Lin Jiakang masih memaki bawahannya.     

10 menit kemudian, Mo Jinrong dan Mo San sampai di Grup Lin.     

Rong Ze mengeluarkan Laptop, kemudian memperbaiki sistem internet dan daya listrik, sehingga semua lampu di Grup Lin kembali menyala.     

Asisten Lin Jiakang membuka pintu, dan mereka masuk ke dalam ruang penelitian. Mereka mencari si peretas di seluruh ruangan namun tidak menemukannya.     

"Direktur Lin, peee… peretas itu sudah melarikan diri." Kata asisten dengan terbata-bata.     

"Apa? Ini lantai paling atas, tidak ada jalan yang bisa dilalui untuk keluar. Apakah dia terbang untuk bisa keluar?" Lin Jiakang terlihat tidak percaya.     

Mo Jinrong melihat sekeliling, dan tidak menemukan jejaknya sama sekali.     

"Coba periksa lagi, apakah ada sesuatu yang hilang." Kata Lin Jiakang dengan panik.     

Mo Jinrong mengelilingi ruangan. Dia melihat pintu kamar mandi tidak terkunci. Dia masuk ke dalam dan menemukan jendela terbuka, selain itu juga menemukan jejak kaki pada tembok.     

"Apakah dia melarikan diri dari sini?" Kata Mo Jinrong.     

Sedangkan sang asisten datang melapor.     

"Direktur Lin, tidak ada yang hilang, kecuali Tanaman Hu Hu."     

"Apa? Aku membelinya dengan harga yang sangat mahal. Buat apa si peretas itu mencurinya?"     

"Peretasnya sudah melarikan diri. Tidak ada gunanya kami terus di sini. Kami permisi dulu dan jangan lupa dengan janji yang Direktur Lin ucapkan." Kata Mo Jinrong dengan santai.     

"Terima kasih atas bantuan Direktur Mo. Hanya saja saya tidak tahu apa yang ingin anda minta?"     

"Saya dengar Direktur Lin baru-baru ini mendapatkan peralatan medis. Saya harap saya bisa mendapat bagian." Mo San tersenyum.     

Saat mereka sampai di Grup Lin, Mo Jinrong sudah memutuskan apa yang akan dia minta sebagai imbalan membantu Direktur Lin. Tentu saja dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan dari Grup Lin.     

"Ini…" Lin Jiakang sedikit ragu. Dia dengan susah payah telah berhasil mendapatkan peralatan medis dengan kualitas bagus yang bisa mendatangkan keuntungan besar, dan yang menyebalkan adalah sekarang Grup Mo meminta bagian darinya.     

"Apakah Direktur Lin keberatan dengan permintaan saya?" Tanya Mo San.     

"Bukan… bukan… bukan. Jangan khawatir. Saya akan memberikan 30% keuntungannya kepada Anda." Kata Lin Jiakang sambil tersenyum.     

"Tidak, yang aku inginkan adalah peralatan medisnya. Untuk jumlahnya, silahkan direktur Lin pikirkan terlebih dahulu." Setelah itu, Mo San pergi seperti gaya seorang Tuan Muda dari Keluarga Mo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.