Istri Cantik-cantik Ganas

Menyusup Ke Grup Lin



Menyusup Ke Grup Lin

0Lan Anran mencari Lin Cheng saat di sekolah.     
0

"Lin Cheng."     

Lan Anran buru-buru masuk sekolah, sesampainya di pintu gerbang sekolah, dia melihat Lin Cheng, lalu memanggilnya.     

"Ada apa?" Tanya Lin Cheng dengan tidak sabar.     

"Aku dengar ayahmu membeli Tanaman Hu Hu, apakah itu benar?" Tanya Lan Anran.     

"Kenapa, apa kamu menginginkannya? Jangan harap! Keluargaku juga memiliki Institut Penelitian Medis. Ayahku susah payah untuk mendapatkannya, dan akhirnya berhasil menemukan Tanaman Hu Hu, jadi urungkan niatmu untuk mendapatkannya." Lin Cheng pergi setelah menjawab Lan Anran.     

Lan Anran tidak tahu apakah Tanaman Hu Hu itu masih ada di sana, tidak ada jalan lain selain menyelidiki sendiri ke sana. Dengar-dengar Grup Lin dijaga ketat, sehingga tidak mudah untuk masuk ke sana.     

Lan Anran mengangkat ponselnya kemudian mengetik sebaris kalimat, lalu dia bergegas menuju ke kelas.     

Saat masuk ke kelas, Zhao Xiaolei menatap Lan Anran sambil tersenyum.     

Lan Anran bingung apa yang terjadi?     

"Kenapa?" Lan Anran penasaran.     

"Anran, kamu memang cantik, banyak pria yang menyukaimu. Hari ini ada yang mengirimkan surat cinta untukmu. Aku tidak tahu isinya, namun aku merasa geli setiap melihat surat cinta ini." Zhao Xiaolei tersenyum sekaligus kagum.     

Lan Anran melihat surat cinta itu, kemudian dia letakkan di samping mejanya. Dia sudah menikah tetapi masih menerima surat cinta.     

"Besok kamu ujian. Apakah kamu sudah mempersiapkan ramuan obatmu?" Lan Anran mengubah topik pembicaraan.     

"Sudah, sudah. Aku membuat ramuan obat untuk penyerapan pencernaan. Aku dan orang tua ku tidak berharap bisa menang." Kata Zhao Xiaolei.     

Orang tua Zhao Xiaolei bukan tipe orang tua yang menuntut, mereka hanya ingin melihat anaknya bahagia.     

Lan Anran mengangguk, di pikirannya masih terpikirkan tentang grup Lin.     

Lan Anran berharap pelajaran hari ini cepat selesai. Begitu pulang sekolah, saat dia hendak pergi, Lan Yaxin menahannya sambil tersenyum.     

"Kak, sudah lama aku tidak melihatmu. Nenek sudah sangat merindukanmu. Tempo hari nenek hanya terbawa emosi, tetapi kakak dan paman kedua menanggapinya serius. Sekarang nenek terus membahas tentang kalian." Nenek tua itu hanya merindukan mereka kalau sudah menyangkut tentang uang.     

"Jangan halangi jalanku. Aku masih ada urusan." Kata Lan Anran.     

"Kakak mau kemana? Aku ke sini untuk mengingatkanmu bahwa nenek akan merencanakan sesuatu, kalian lebih baik berhati-hati." Lan Yaxin tersenyum puas.     

Lan Anran menoleh ke Lan Yaxin tanpa berkata sepatah kata pun. Dia sendiri sudah bisa menduganya bahwa nenek tidak akan semudah itu melepaskan mereka, dia pasti sedang merencanakan sesuatu.     

"Kakak, aku memperingatkan hal ini kepada kalian agar jangan sampai kalian menangis saat itu terjadi. Aku tidak tahu rencana nenek. Hanya saja aku berharap kakak dan paman kedua mempersiapkan hati dari sekarang. Jangan salahkan aku jika tidak mengingatkanmu sebelumnya." Kata Lan Yaxin senang, dia menanti nasib malang yang akan menimpa sepupunya.     

"Minggir!" Lan Anran tidak menanggapi peringatan Lan Yaxin. Terserah apa yang akan dilakukan neneknya, karena yang akan mendapat ganjarannya adalah mereka sendiri.     

Lan Yaxin kesal melihat Lan Anran tidak terpengaruh dengan peringatan yang dia berikan. Dia memaki, "Jangan sampai kalian menyesal di kemudian hari."     

Lan Anran memutari jalan beberapa kali untuk menyingkirkan orang-orang yang membuntutinya, akhirnya dia berhasil menyingkirkan mereka dan pergi ke Grup Lin dengan lancar.     

Dia diam-diam menyusup dari garasi bawah tanah Grup Lin. Lalu dia naik ke atas dengan lift. Dia sudah memeriksa sebelumnya bahwa ruang penelitian adalah tempat yang menggunakan sistem pengamanan yang ketat, di dalam ruangan dijaga ketat oleh penjaga dan CCTV. Sebelumnya dia sudah meminta si pria gendut menyiapkan jas laboratorium agar tidak ketahuan.     

Kemudian dia meretas sistem internet dan daya listrik Grup Lin, untuk merusak CCTV dan alat keamanan lainnya.     

Semua petugas di Grup Lin panik berusaha memperbaiki sistem keamanan yang rusak. Lan Anran mengambil kesempatan ini untuk masuk ke ruang penelitian.     

Saat dia berada di dalam ruang penelitian, suasana di dalam gelap dan sepi, karena ini sudah waktunya jam pulang. Lan Anran menyalakan senter kemudian mencari Tanaman Hu Hu dalam kegelapan.     

Lan Anran membutuhkan waktu yang lama sampai menemukan Tanaman Hu Hu. Tanaman Hu Hu di taruh di ujung ruangan dan ditutupi dengan penutup kaca yang besar. Kaca itu hanya bisa dibuka dengan menggunakan kata sandi.     

Lan Anran menyalakan Laptopnya lagi dan meretas sistem pengaman ruang penelitian Grup Lin, untuk mengganti kata sandi, lalu mengambil kunci untuk membuka penutup kaca     

Lan Anran berniat mengambil sedikit saja. Lagipula Grup Lin yang membelinya, yang dia inginkan hanya buahnya saja. Buahnya lebih berkhasiat dibandingkan dengan Tanaman Hu Hu.     

Di saat bersamaan, terdengar suara langkah kaki dari luar.     

"Tidak boleh terjadi sesuatu di ruang penelitian. Segera periksa ke dalam." Lin Jiakang mengeluarkan perintah.     

"Baik!" Seorang petugas keamanan memasukan kata sandi di pintu ruangan penelitian, namun tidak berhasil, lalu dia menoleh.     

"Direktur Lin, kata sandinya sudah diganti oleh seseorang, sekarang pintunya tidak bisa dibuka."     

"Apa? Kata sandinya diganti? Bagaimana mungkin? Kamu dobrak pintunya. Selama ini kata sandi ruang penelitian dirahasiakan dari siapapun, kenapa bisa bocor?"     

Lin Jiakang terlihat panik.     

"Tidak bisa, Direktur Lin. Pintu ini khusus dipesan dari luar negeri, pintu ini sangat kuat, selain memakai bahan peledak, pintu ini tidak bisa dibuka."     

Di dalam ruangan, Lan Anran dengan santai menutup penutup kaca kembali. Di luar banyak orang, dia tidak bisa melarikan diri.     

Lan Anran mengirimkan pesan kepada si gendut dan si kurus untuk mencari orang yang bisa diajak kerja sama. Setelah mengirim pesan, dia melindungi tanaman Hu Hu yang dia ambil sambil melihat sekeliling. Ruangan penelitian ini sangat tertutup, hanya ada satu pintu untuk keluar dan masuk. Tidak ada jalan keluar kecuali jendela di kamar mandi yang kecil dan sempit.     

Lan Anran masuk ke kamar mandi, dan melihat ke bagian bawah luar jendela. Ruang penelitian ini terletak di lantai teratas gedung Grup Lin, total ada 20 lantai. Lan Anran menatap ke bawah dengan ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.