Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Melakukannya Dengan Masuk Akal



Dia Melakukannya Dengan Masuk Akal

0"Baik. Tuan Muda, akhir-akhir ini aku lihat kamu cukup stress dengan beberapa masalah yang ada. Apakah Tuan Muda mau pergi ke Bar untuk bersenang-senang?" Mo San menyampaikan ide kepada Mo Jinrong.     
0

"Sejak kapan aku pernah pergi ke Bar?" Tanya Mo Jinrong.     

"Belum pernah, Tuan Muda. Hanya saja aku lihat Tuan Muda tidak bersemangat. Jadi aku ingin membangkitkan lagi semangat Tuan Muda. Dua hari lagi akan ada pemilihan calon artis pendatang baru, takutnya nanti Anda akan mengeliminasi perempuan cantik." Kata Mo San dengan nyali yang besar menertawakan majikannnya.     

Dari sekian banyak perempuan cantik, entah siapa yang akan dipilih olehnya?     

"Pemilihan?" Mo Jinrong seperti melupakan acara itu.     

"Aku lupa mengingatkanmu, Tuan Muda. Setiap tahun Tuan Muda selalu pusing setiap kali acara ini diadakan. Sepertinya kamu akan menghadapi saat-saat terberat itu lagi."     

Setiap diadakan acara pemilihan calon artis pendatang baru, Mo Jinrong sendiri yang harus memilih, seperti yang sudah disepakati bersama dengan Mo Changwen. Entah tahun ini akan seperti apa nasib para calon artis pendatang baru itu. Tahun lalu hampir saja Mo Jinrong mengeliminasi Liu Xixi, namun untungnya dia tidak jadi mengeliminasinya.     

Mo Jinrong menghela nafas panjang. Andai saja dia bisa bersembunyi, sayangnya dia tidak bisa.     

Tiba-tiba dia teringat sebuah ide bagus.     

"Mo San, aku sudah menikah dengan Lan Anran. Bagaimana menurutmu kalau dia yang menggantikan aku?"     

"Betul sekali, Tuan Muda. Beberapa hari ini, Tuan muda jarang meminta aku menemui Nona Lan, sampai aku lupa. Besok aku akan menemui Nona Lan untuk menyampaikan hal ini." Kata Mo San sambil tertawa.     

"Tidak perlu. Aku akan menemuinya sendiri. Apakah kamu lupa statusmu?" Kata Mo Jinrong dengan nada dingin.     

Terkadang status ini benar-benar tidak menyenangkan, dia harus berpura-pura menjadi Tuan Muda, padahal dirinya tidak terlihat seperti Tuan Muda.     

Mo San berkata, "Baiklah."     

Mo San sebenarnya menduga Tuan Muda mulai tertarik dengan Nona Lan, maka dari itu, dia ingin menemui istrinya sendiri. Hanya saja dia malu menyampaikannya. Tanpa Tuan Mudanya menjelaskan, dari kejadian mereka berdua mengunci diri di toilet sudah menjelaskan semuanya.     

...     

Keesokan harinya, Mo Jinrong pergi menemui Lan Anran di sekolah.     

"Anran, apakah menurutmu itu bagus?"     

Zhao Xiaolei meminta Lan Anran membantu memilih jepit rambut mana yang cocok untuknya. Saat berbalik badan, Zhao Xiaolei melihat kedatangan Mo Jinrong.     

"Pria itu datang lagi! Aku sudah tidak tahan, dia setiap hari datang menemuiku tetapi tidak mengungkapkan cinta kepadaku. Aku harus menolaknya hari ini."      

Zhao Xiaolei bangkit lalu menghampiri Mo Jinrong.     

Lan Anran masih belum merespon, Zhao Xiaolei sudah berada di hadapan Mo Jinrong.     

"Hei, aku tidak kenal kamu siapa, tapi setiap hari kamu datang menemuiku tanpa mengungkapkan cinta. Kenapa kamu tidak mau mengungkapkan cinta padaku? Padahal asalkan kamu bilang kalau kamu mencintaiku, aku bersedia berpacaran denganmu."     

Zhao Xiaolei tersipu malu.     

"Ada perlu apa kamu ke sini?" Tanya Zhao Xiaolei.     

"Aku mencari Lan Anran." Kata Mo Jinrong dengan nada dingin.     

Zhao Xiaolei terhenyak. Dia baru sadar. Dia mengira Mo Jinrong dari tadi menatapnya, ternyata yang sebenarnya dia tatap adalah Lan Anran.     

Zhao Xiaolei langsung merasa malu dan kikuk.     

"Aaa… Anran, aku akan bantu memanggilnya. Mengenai tadi yang kukatakan, itu hanya bercanda." Zhao Xiaolei pergi dengan perasaan malu.     

"Anran, ada yang mencarimu." Lan Anran tidak bisa bersembunyi lagi, dia hanya berdiri sambil tersenyum kaku.     

"Ooh… baiklah. aku akan menemuinya." Lan Anran berjalan dengan berjinjit, dan itu menarik perhatian Sun Hui.     

Sun Hui teringat di hari identitas Lan Anran terbongkar, sekarang dia berubah menjadi kagum terhadap Lan Anran. Dia menganggap gadis itu memiliki ilmu kedokteran yang tinggi. Hanya saja dia malu mengungkapkan kepada Lan Anran.     

"Ada apa kamu mencariku?" Tanya Lan Anran blak-blakan.     

"Nona Lan, aku ingin menyampaikan perusahaan Entertainment di bawah nama grup Mo akan mengadakan perekrutan calon artis pendatang baru. Kamu sudah menikah dengan Tuan Muda, jadi nanti kamu juga harus hadir disana sebagai juri untuk menilai para peserta, dan membantu memilih siapa saja yang pantas masuk." Kata Mo Jinrong dengan dingin.     

"Pelayan, bilang saja aku kesana untuk membantu menjauhkan para peserta perempuan dari Mo Jinrong kan. Tenang saja, membantu suamiku lepas dari godaan para peserta perempuan itu sudah kewajibanku sebagai istri. Bukankah begitu, pelayan?" Kata Lan Anran sambil tersenyum dan mengedipkan mata.     

"Aku sudah selesai bicara. Aku pergi dulu."     

Mo Jinrong sekarang agak takut bertemu dengan Lan Anran. Setiap bertemu dengannya, gadis itu seakan ingin menerkamnya.     

"Tunggu dulu. Aku membutuhkan bantuanmu tentang satu hal. Adikku, Lan Yanran akan mendaftar di pemilihan itu nanti. Kalau nanti dia terpilih, apakah kamu bisa membantuku untuk memperlakukannya dengan baik?" Lan Anran memohon dengan nada lembut.     

Pemilihan calon artis pendatang baru perusahaan Luo Tian terbagi menjadi grup laki-laki dan grup perempuan. Kalau dia menjadi juri di grup perempuan, maka dia tidak bisa menjaga adiknya, jadi dia meminta tolong kepada Mo Jinrong.     

"Adikmu? Baiklah. Kalau dia terpilih, grup Mo tidak akan mempersulitnya, lagipula dia membantu keluargaku menghasilkan uang. Kalau dia tidak berbakat, maka jangan salahkan aku."     

Walaupun Mo Jinrong terlihat menjawab dengan tidak berperasaan, tetapi dia yakin bahwa pria itu pasti akan membantunya.     

"Terima kasih… Mo… Pelayan Mo." Jawab Lan Anran dengan nada manja.     

"Aku permisi pergi dulu, masih ada urusan lain yang harus aku urus."     

Mo Jinrong masih belum terbiasa berhadapan dengan Lan Anran. Lan Anran berbalik badan kemudian pergi dengan senyuman yang terukir di bibirnya, tapi tidak terlihat oleh Mo Jinrong.     

"Sampai jumpa ~ "     

Lan Anran berteriak dengan suara keras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.