Istri Cantik-cantik Ganas

Memutuskan Hubungan



Memutuskan Hubungan

0Seperti dugaan Lan Anran sebelumnya, Lan Yaxin mengadu ke neneknya.     
0

"Bu, ini semua salah Yanran. Yanran, cepat minta maaf kepada Yaxin." Lan Tingyun menoleh ke Lan Yanran.     

Lan Yanran tanpa membantah, dia menunduk sambil berkata: "Kak, maafkan aku. Aku tidak sepantasnya mengunggah foto ekspresi jelek kakak di forum. Maafkan aku."     

Lan Yaxin merasa aneh mendengar permohonan maaf Lan Yanran.     

"Hapus foto yang yang kamu unggah di Forum." Kata Lan Yanxin sambil tersenyum.     

Lan Yanran mengambil ponselnya, lalu menghapus foto Yaxin dari forum. Lagipula semua orang sudah melihat foto Yaxin dan di galerinya masih banyak foto itu, jadi dia tidak masalah menghapus fotonya.     

"Sudah puas?" Zhao Xiumei menilai Lan Yanran semakin lama semakin berani, dia pun merasa tidak senang.     

"Kurang ajar! Apakah kamu tulus meminta maaf? Nenek lihat kamu semakin sombong, siapa yang mengajarimu? Ayo berlutut!" Zhao Xiumei harus memberi cucunya pelajaran, kalau tidak sifatnya akan semakin kurang ajar.     

"Nenek, bukankah Yanran sudah minta maaf? Kenapa Nenek masih membuat perhitungan dengannya?"     

"Kurang ajar! Beraninya kamu? Kamu hanya seorang gadis pembawa sial, tapi berani mengajariku. Sebagai seorang kakak, apa kamu tidak bisa mengajari adikmu?"     

"Nenek, apa yang Nenek inginkan? Langsung katakan saja. Jangan jadikan Yanran sebagai alasan. Lan Anran bisa menebak bahwa yang diincar neneknya bukanlah Yanran tetapi dibalik semua ini neneknya pasti menyimpan rencana yang mengandung ketamakan.     

"Lan Anran, Nenekmu sedang mengajari adikmu. Apakah sopan jika kamu menyela Nenekmu? Dasar tidak sopan!" Kata Lan Tingyi penuh amarah karena melihat sikap Lan Anran yang tidak sopan.     

"Kalian ke sini untuk membuat perhitungan dengan Yanran, atau sebenarnya kalian ingin meminta uang? Seorang kakak meminta uang kepada adiknya, paman sungguh bermuka tebal!" Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Kamu…"     

"Hentikan, Anran. Bu, Yanran sudah mengaku salah, foto Yaxin juga sudah dihapus. Tolong maafkan dia ya." Kata Lan Tingyun.     

"Baiklah, aku akan maafkan dia. Masalah berikutnya yang mau aku bahas adalah masalah kakakmu. Kamu izinkan kakakmu bekerja di rumah sakit. Saat ini mereka bertiga hanya bisa berharap padamu." Kata Zhao Xiumei.     

"Bu, aku sudah bilang tidak bisa. Tidak ada posisi yang cocok untuk kakak di rumah sakit. Kakak juga sudah lama tidak memegang peralatan operasi. Kalau sampai ada nyawa pasien yang melayang, rumah sakit akan mengalami kerugian besar. Takutnya kakak juga tidak bisa bekerja di posisi cleaning service." Kata Lan Tingyun menolak.     

"Kurang ajar! Kamu meminta kakakmu bekerja di kebersihan? Itu akan memalukan keluarga Lan. Lagipula di rumah sakit pasti akan ada pasien yang meninggal, buat apa kamu mencemaskan hal itu?" Zhao Xiumei menepuk meja meluapkan emosinya.     

"Bu, Ibu juga seorang dokter. Kenapa tega berbicara seperti itu?" Kata Lan Tingyun yang terkejut mendengar ucapan ibunya.     

Zhao Xiumei sebenarnya tahu ucapannya salah, lalu dia mengubah topik.     

"Kalau kamu masih menolak, aku akan mengajukan penawaran kedua, aku dengar rumah sakit sedang kekurangan peralatan obat dan kamu kekurangan uang untuk membelinya kan?" Lan Tingyun mulai waspada.     

'Dulu kakaknya pernah menyerangnya dengan cara ini, apakah sekali saja belum puas?'     

"Bagaimana Ibu bisa tahu?"     

"Kamu tidak perlu tahu bagaimana Ibu bisa tahu. Xu Yanshan memiliki banyak cara untuk mendapatkan informasi. Mereka berdua bisa membantu dan kamu juga bisa membeli peralatan obat, asalkan kamu mau membagi saham dengan kami bertiga." Kata Zhao Xiumei.     

"Iya, Adik ipar. Asalkan kamu bersedia kami untuk membantumu. Kami punya cara untuk membeli peralatan obat yang berkualitas dengan harga paling murah." Kata Xu Yanshan sambil tersenyum.     

"Bibi bercanda! Kami semua juga tahu cara apa yang kalian lakukan untuk membeli peralatan obat. Kami menolak menggunakan cara itu." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Apa maksudmu? Cara yang kami gunakan jujur. Pamanmu akan membeli di temannya, oleh karena itu bisa mendapatkan potongan harga. Gadis tengik sepertimu tahu apa." Xu Yanshan mulai kesal.     

"Teman satu penjara Paman murah hati sekali!" Kata Lan Yanran sambil tersenyum.     

Lan Yanran sekarang lebih berani karena ada kakaknya yang akan melindunginya.     

"Kurang ajar kalian berdua! Orang dewasa sedang bicara, kalian terus-menerus menyela. Tidak sopan!" Kata Xu Yanshan kesal.     

"Bu, bukannya kami tidak setuju, hanya saja kami tidak berani mencoba cara itu. Walaupun aku rawat inap di rumah sakit, tetapi aku juga mengetahui masalah di rumah sakit dari cerita Tingyun. Kita tunggu saja dulu, kita pasti bisa membelinya." Li Yueru menolak halus penawaran mertuanya.     

Apa yang dikatakan Yanran ada benarnya. Bisa jadi kakak iparnya membeli dari teman penjaranya dulu. Dia tidak mau bermain-main dengan nyawa pasien.     

Dia tidak berani menerima barang dari kakak iparnya.     

"Adik ipar, apa maksudmu? Maksudmu aku membeli dari orang yang tidak jelas asal usulnya? Ataukah kalian tidak percaya kepada kami?"     

"Kak, bukan aku tidak percaya, masalah saham bukan masalah mudah selain itu rumah sakit belum sampai tahap krisis peralatan obat-obatan."     

"Anakku, kamu mau mendengarkan istrimu atau Ibumu?"      

Zhao Xiumei memberi pilihan yang sulit antara istri atau ibu.     

Lan Tingyun merupakan anak berbakti, tidak mungkin dia melawan ibunya,tapi dia juga tidak mungkin menolak pendapat istrinya. Dia berada diposisi sulit sampai dia tidak bisa bicara.     

"Bu, bagaimana bisa aku memilih di antara kalian?" Lan Tingyun mengerutkan kening.     

Li Yueru memberi isyarat kepada Lan Tingyun. Kalau sampai Lan Tingyun menerima penawaran ibunya, dia akan bercerai dengan Lan Tingyun karena rumah sakit sudah seperti nyawanya sendiri.     

"Aku hanya meminta kamu berbagi setengah saham mu untuk kakakmu, apa susahnya? Kamu tahu sendiri bagaimana kondisi keluarga kakakmu. Apakah kamu tidak bisa membantunya?" Zhao Xiumei hanya menginginkan saham rumah sakit Lan Tingyun, tanpa mempedulikan perasaan putra bungsunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.