Istri Cantik-cantik Ganas

Mengadu



Mengadu

0Seusai sekolah, Lan Yaxin pulang ke rumah sambil menangis.     
0

"Cucu kesayanganku, kamu kenapa? Siapa yang mengganggumu? Katakan kepada Nenek."     

Zhao Xiumei memeluk cucunya yang sedang menangis sesenggukan.     

"Nenek….Nenek harus membalas….membalas kedua kakak beradik itu, mereka sudah keterlaluan…mereka…mereka menggangguku." Lan Yaxin berkata dengan terbata-bata.     

"Apa? Mereka mengganggumu?" Tanya Zhao Xiumei dengan mata terbelalak.     

"Nenek, Lan Yanran mengunggah fotoku dengan ekspresi jelek ke forum sekolah. Sekarang seluruh sekolah menertawakanku. Lan Anran juga menghinaku dengan julukan 'si gadis lumpuh wajah'. Aku tidak mau ke sekolah lagi. Aku malu, Nek. Nenek harus membelaku." Kata Lan Yaxin sambil menangis.     

"Mereka melakukannya kepadamu? Sejak gadis itu datang, banyak masalah yang terjadi di keluarga kita, dia sungguh pembawa sial! Cucuku, jangan bersedih. Nenek akan membelamu. Kondisi Nenek sudah membaik, Nenek sudah bisa ke rumah mereka untuk memberi pelajaran. Tunggu saja, Nenek pasti akan membalas mereka untukmu. Anak kurang ajar itu sudah mulai berani, karena mendapat ajaran dari kakaknya." Kata Zhao Xiumei marah.     

"Tapi, Nek, kakak berani menampar Nenek. Kalau Nenek ke sana dan mendapat tamparan lagi bagaimana?" Lan Yaxin berusaha terus memanas-manasi neneknya.     

"Apa dia masih berani! Aku adalah Neneknya, Ibu dari ayahnya. Apakah dia masih berani menamparku?"     

Lan Tingyi dan Xu Yanshan masuk. Dikarenakan uang bulanan sudah dipotong, jadi Lan Tingyi sekarang lebih sering di rumah.     

"Hei, kenapa putriku menangis?" Tanya Xu Yanshan sedih melihat anaknya menangis.     

"Dia diganggu oleh Lan Yanran."     

"Apa? Dia berani mengganggu anakku? Aku akan membuat perhitungan dengannya sekarang."     

"Hentikan! Buat apa kamu ke sana?"     

"Lalu apa aku harus membiarkan dia? Bu, Yaxin cucu Ibu, apakah Ibu tidak peduli ada yang mengganggunya?" Kata Lan Tingyi tidak terima.     

"Yang berbuat kesalahan adalah Lan Yanran. Kamu hubungi Lan Tingyun suruh mereka datang ke sini dan minta Lan Yanran meminta maaf kepada Lan Yaxin."     

Kebetulan sekali akhirnya dia punya alasan mencari Lan Tingyun untuk meminta pertanggungjawaban darinya.     

Xu Yanshan mengerti maksud ibu mertuanya. Dia langsung meminta suaminya untuk segera menghubungi Lan Tingyun.     

Lan Tingyi menghubungi adiknya dan membuka obrolan dengan marah-marah.     

"Lan Tingyun. Anak-anakmu memang kurang ajar dan pembawa sial. Anakmu Lan Yanran berani sekali mengganggu putriku. Sekarang Ibu meminta kalian untuk segera ke sini, Lan Yanran harus meminta maaf kepada anakku."     

Lan Tingyun hanya diam sambil menatap putranya yang menundukan kepala.     

Beberapa waktu yang lalu Ibunya ditampar oleh Anran, dan dirinya juga sudah melontarkan kata-kata kasar untuk meluapkan emosi kepada ibunya. Sekarang dia merasa menyesal, bagaimanapun wanita itu adalah ibunya. Dia pun mengangguk menyanggupi permintaan ibunya untuk datang ke rumah kakaknya.     

Lan Anran sudah mempersiapkan hatinya. Dia tidak tahu apalagi yang direncanakan oleh neneknya, yang pasti yang diinginkan oleh mereka adalah meminta uang dan mengambil alih perusahaan, yang tidak mungkin bisa dikabulkan.     

Li Yueru menjadi khawatir lalu berkata: "Tingyun, kondisiku sudah membaik. Aku ikut denganmu. Kalau tidak, Ibu akan memakaiku sebagai alasan melawanmu."     

Lan Tingyun menyetujuinya. Setelah keluar dari rumah sakit, mereka langsung menuju ke rumah keluarga Lan.     

Zhao Xiumei sudah tidak sabar menunggu di kamar. Dia marah besar.     

"Anak kurang ajar! Aku harusnya mencekiknya sampai mati. Sekarang dia yang membuat aku tambah emosi."     

"Bu, jangan emosi dulu. Hari ini bukan hanya membahas masalah Yaxin, tetapi juga mengenai biaya hidup kita. Aku dengar akhir-akhir ini terjadi masalah di rumah sakit adik ipar. Di rumah sakit kekurangan peralatan obat-obatan, sedangkan kas rumah sakit sedang kritis. Kita bisa meminta adik ipar untuk kami bisa bekerja di sana. Dan rumah sakit itu akan sepenuhnya menjadi milik Ibu."     

Xu Yanshan tersenyum. Dia sudah menggali banyak informasi untuk melawan keluarga Lan Tingyun.     

"Keberuntungan berpihak kepadaku." Raut wajah Zhao Xiumei terlihat bahagia.     

Di saat bersamaan Lan Tingyun bersama istri dan anak-anaknya masuk ke dalam.     

"Bu, kami sudah datang."     

"Kalian masih ingat kami? Kalau aku tidak menghubungi kalian, kalian pasti tidak akan mencari kami kan?"     

"Bukan, Bu. Beberapa waktu yang lalu aku kesal sehingga melontarkan perkataan yang menyakiti hati Ibu. Tolong jangan Ibu simpan dalam hati." Kata Lan Tingyun dengan lembut.     

"Lan Tingyun, aku tetaplah Ibumu. Walaupun kamu mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati, aku masih bisa tahan. Tapi aku tidak terima kamu mengganggu cucuku,Yaxin. Dia menjadi bahan tertawaan satu sekolah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.