Istri Cantik-cantik Ganas

Tidak Mempersiapkan Diri untuk Mengarang Cerita



Tidak Mempersiapkan Diri untuk Mengarang Cerita

0"Paman, tangan dan kaki kalian masih lengkap, kenapa kalian tidak mau bekerja? Pembicaraan ini cukup sampai di sini. Silahkan kalian pulang. Biarkan Ibuku beristirahat."     
0

Lan Anran muak melihat keluarga pamannya.     

"Baiklah. Kalian sombong sekali. Lihat saja! Aku akan tuntut kalian ke pengadilan agar rumah sakit itu jatuh ke tangan Ting Yi." Zhao Xiumei mengancam mereka. Matanya melotot, alisnya melengkung naik dan wajahnya menyeramkan.     

"Bu, jangan lakukan itu. Aku dan Tingyun sudah bersusah payah selama bertahun-tahun. Mencari tenaga medis dan juga investor hingga bisa terbentuk rumah sakit seperti sekarang ini. Bagaimana bisa Ibu tega berbuat seenaknya ingin mengambil alih rumah sakit itu?" Kata Li Yueru dengan nada tidak senang.     

"Kenapa tidak boleh? Apa hanya kalian saja yang boleh berbuat tidak adil? Lan Tingyun, mulai hari ini, kamu bukan anakku!" Zhao Xiumei melontarkan perkataan yang menusuk hati.     

Xu Yanshan dengan cemas menarik ujung baju mertuanya.     

Kalau mereka memutuskan hubungan dengan Lan Tingyun, nasib mereka ke depannya akan semakin buruk.     

"Nenek, jangan lupa pemilik rumah sakit itu adalah Ayahku, Nenek tidak mungkin menang. Kalaupun ada pengacara yang berani membantu Nenek, kemungkinan kalian menang adalah 0%." Lan Anran tersenyum sinis.     

"Aku akan memukulmu, dasar anak kurang ajar!" Zhao Xiumei tidak bisa membalas perkataan Lan Anran, jadi dia hendak memukul Lan Anran.     

Tiba-tiba ada 2 orang yang masuk dan menahan Zhao Xiumei.     

"Hentikan!" Kata seorang pria dengan nada dingin, dia berdiri di depan Zhao Xiumei. Ternyata dia adalah Mo San.     

"Mo Jinrong!" Zhao Xiumei melepaskan diri dari Mo San, 'dasar pria jelek!'     

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Mo San.     

"Mo Jinrong, bagaimana pun aku adalah Nenekmu. Aku mau memukul putraku, dan bukanlah urusanmu." Zhao Xiumei menatapnya dengan kesal.     

"Tetapi yang kulihat, Nenek mau memukul Nyonya. Apa dia tidak ada hubungannya dengan Tuan Muda?" Kata Mo Jinrong sambil menatap Lan Anran.     

"Baiklah. Sekarang kamu sudah menikah dan sudah ada orang yang membelamu. Lan Tingyun, tunggu pembalasan dariku."     

Zhao Xiumei pergi dengan jengkel, Lan Tingyi yang melihat ibunya pergi, dia dan keluarganya pun juga ikut pergi.     

Akhirnya suasana di kamar rawat inap pasien kembali tenang.     

Lan Anran kembali duduk tenang dan menyuapi ibunya sup herbal.     

"Tuan Muda Mo, maafkan kami atas keributan yang terjadi barusan." Lan Tingyun meminta maaf dengan perasaan tidak enak.     

"Tidak masalah. Hari ini aku mencari Anran untuk menyampaikan sesuatu." Kata Mo San dengan sopan.     

"Anran, pergilah. Ibu bisa minum sup herbal ini sendiri." Kata Li Yueru.     

"Biar aku saja yang menggantikanmu, kak." Kata Lan Yanran.     

"Baiklah." Lan Anran menatap Mo Jinrong, lalu keluar bersama mereka.     

"Ada apa?"     

Lan Anran terus memandangi Mo Jinrong dengan tatapan tajam.     

"Besok ikut aku pulang untuk bertemu dengan Nenek. Nenek tidak suka perempuan dengan pakaian terbuka, jadi berpakaianlah yang sopan."     

Kata Mo Jinrong dengan suara pelan.     

"Hah? Pulang bersamamu?"     

Lan Anran tidak bereaksi sesaat, dia hanya memandang curiga ke arah Mo Jinrong, dia merasa ada yang tidak beres.      

'Kenapa dirinya mengungkap identitas aslinya?' Kata Lan Anran dalam hati.     

"Besok adalah perjamuan keluarga Mo. Dari kecil Tuan Muda Mo besar di luar negeri, jadi banyak dari mereka yang tidak mengetahui wajah asli Tuan Muda Mo. Besok aku akan berpura-pura menjadi Tuan Muda Mo. Besok kamu jangan permalukan Tuan Muda Mo."     

Mo Jinrong sejujurnya tidak mempersiapkan diri untuk mengarang cerita.     

Tetapi dia memang dari kecil hidup di luar negeri. Dia baru pulang saat sudah remaja kemudian mengambil alih Perusahaan Grup Mo.     

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, dia sering meminta Mo San menggantikanya setiap ada perjamuan. Beberapa dari keluarga Mo yang belum pernah bertemu dengannya, tidak mengenali dirinya, jadi dia beralasan kepada mereka bahwa dia operasi plastik, nesok masih aman jika dia pergi ke sana dengan Lan Anran.     

Lan Anran diam-diam tersenyum, 'Mo Jinrong, kamu pintar bersandiwara.'     

"Apakah Nenekmu belum tahu tentang pernikahanku dengan Mo Jinrong?" Tanya Lan Anran dengan penasaran. Dia ingin tahu bagaimana Mo Jinrong akan berkelit.     

"Dia tahu. Jangan khawatirkan hal itu." Jawab Mo Jinrong.     

Lan Anran mengangguk, kemudian dia mendekati Mo Jinrong sambil tersenyum.     

"Apakah kita perlu latihan sekarang?" Mo San terkejut tidak tahu bagaimana harus bereaksi, dia hanya berdiri terpaku di posisinya.     

Mo Jinrong terkejut, dia merasa dalam posisi bahaya jika bertukar peran.     

Mo Jinrong melangkah mundur, dia dibuat panik oleh Lan Anran.     

"Uhuk, uhuk, Nona Lan, kita sudah menikah. Aku berharap kamu bisa menjaga sikapmu. Bagi Keluarga Mo sangat menjunjung tinggi nama baik. Sebelum waktu perceraian tiba, aku harap Nona Lan bisa memegang janji yang sudah kita sepakati." Kata Mo San buru-buru karena dia merasa majikannya berada dalam situasi berbahaya.     

"Kamu tidak datang besok bersamaku, aku bisa apa? Bukankah begitu, Pelayan Mo?"     

Lan Anran hanya menatap ke Mo Jinrong, seolah-olah di sini hanya ada dia dan Mo Jinrong saja.     

Mo San merasa sikap Nona Lan sudah keterlaluan. Dia melihat Tuan Muda Mo terlihat tidak nyaman, lalu dia pergi.     

Lan Anran menatap punggung Tuan Muda Mo dengan tersenyum, lalu kembali ke kamar ibunya.     

Di kamar, Li Yueru sudah selesai minum Sup Herbal, namun rasa khawatir masih terlihat jelas dari wajahnya.     

Lan Anran juga melihat ayahnya masih terlihat sedih. Siapa yang tidak sedih diperlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri?     

"Ayah, Ibu. Jangan khawatir. Kalau uang mereka bulan ini habis, mereka pasti akan menyadari kesalahan mereka."     

Lan Tingyun mengangguk, dia melupakan sementara kekhawatirannya, kemudian berkata, "Ada masalah apa Mo Jinrong mencarimu?"     

"Dia mengajakku untuk bertemu dengan neneknya." Kata Lan Anran dengan santai.     

Li Yueru semakin cemas lalu berkata, "Anran, kamu harus menjaga sikapmu. Ibu dengar, Nyonya besar Mo orang yang susah dihadapi. Kamu harus bersikap sopan. Kalau dia menasehatimu, jangan melawan. Walaupun kamu berani melawan nenekmu sendiri, tapi kamu tidak boleh melawan Nyonya besar Mo. Apakah kamu mengerti?"     

"Iya, aku mengerti, Bu. Maafkan aku, sudah membuat Ibu khawatir lagi."     

Lan Anran menyelipkan selimutnya dan tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.