Istri Cantik-cantik Ganas

Berniat Baik Menjenguk



Berniat Baik Menjenguk

0Mo Jinrong adalah pimpinan di Perusahaan Grup Mo dan pengalamannya di bidang bisnis tidak diragukan lagi. Dari halaman profil yang dia dapatkan tentang Mo Jinrong, tidak ada informasi yang mencurigakan tentangnya. Sepertinya dia harus menyelidiki Mo Jinrong di pasar gelap.     
0

Lan Anran mengirimkan pesan kepada seseorang.     

"Malam ini temui aku di tempat yang sama dengan beberapa waktu yang lalu. Aku mau pergi menemui pria tua itu."     

"Baik." Jawab orang itu dengan cepat.     

Lan Anran menutup Laptopnya, kemudian dia masak sup herbal di dapur untuk diberikan kepada ibunya. Setelah selesai membuat Sup Herbal, dia pergi ke rumah sakit menjenguk ibunya. Kebetulan sekali dia bertemu dengan Zhao Xiumei dan juga keluarga pamannya di depan pintu kamar sambil mendiskusikan sesuatu.     

"Kalian menghalangi jalanku." Kata Lan Anran tanpa basa-basi.     

"Kurang ajar. Semakin hari kamu semakin kurang ajar dengan orang yang lebih tua. Dasar tidak tahu sopan santun." Lan Tingyi memakinya.     

"Tingyi, kamu sudah lihat kan? Seperti itulah dia menghina Ibu. Dia memang anak kurang ajar!"     

Zhao Xiumei memasang wajah yang menyedihkan.     

"Ada keperluan atau tidak, jangan berdiri di tengah jalan. Ada perlu apa kalian kemari?" Kata Lan Anran.     

Lan Tingyun mendengar keributan di luar langsung membuka pintu, dan bertatapan langsung dengan ibunya. Kemudian dia berkata sambil tersenyum.     

"Bu, kondisimu masih belum membaik. Kenapa ibu datang ke sini?"     

"Tingyun, putrimu sungguh kurang ajar. Meskipun harus mengajari tata krama pelan-pelan karena dia telah hidup di desa selama 20 tahun, tetapi sikapnya sudah keterlaluan. Dia menghina kami sebagai anjing pengganggu, apakah itu bisa dimaklumi?" Kata Lan Tingyi memprotes sikap Lan Anran.     

"Cepat katakan ada perlu apa kalian datang kesini? Ibuku baru saja pulih, masih butuh banyak istirahat." Kata Lan Anran sambil berjalan melewati mereka tanpa melihat ke arah mereka.     

Apa yang ingin Lan Tingyi katakan? Apakah Xu Yanshan yang memaksanya datang ke sini? Xu Yanshan memberi isyarat melalui tatapannya, meminta Lan Tingyi berbicara di dalam.     

"Sudahlah, Bu. Dia masih kecil, apa yang dia perbuat jangan dimasukan ke dalam hati. Apakah Ibu lupa tujuan kita datang kesini?" Lan Tingyi yang awalnya berbicara begitu kasar, kini dia mengucapkan perkataan yang lembut untuk menenangkan ibunya.     

Zhao Xiumei melirik ke arah Lan Tingyi, kemudian masuk ke kamar.     

"Oh, Ibu datang ya. Silahkan duduk." Li Yueru mencibir dalam hati bahwa mertuanya datang kesini pasti ada hubungannya dengan uang, tetapi dia berpura-pura tersenyum di depan mertuanya.     

"Yueru, bagaimana kondisimu?" Tanya Zhao Xiumei dengan suara lembut sambil duduk.     

"Kondisiku sudah membaik, Bu."     

Lan Yanran yang berada di samping ibunya mendengar suara neneknya, dia merasa neneknya persis seperti tokoh nenek penyihir yang pernah dia lihat di film. Suaranya sangat menyeramkan.     

Zhao Xiumei melirik ke Lan Yanran kemudian berkata, "Aku sudah mendengar nilai ujian Lan Anranyang mendapat peringkat pertama, aku masih belum tahu Lan Yanran masuk ke peringkat berapa? Meskipun usia kalian berbeda, tetapi soal ujian yang kalian kerjakan sama. Kenapa aku belum mendengar kabar tentang nilaimu?"     

Lan Yanran menunduk dengan wajah cemberut. Apakah neneknya sengaja menanyakan hal ini untuk membuatnya malu?     

Siapa yang suka memamerkan nilai yang berada di peringkat bawah?     

"Nenek, aku…."     

"Yanran menduduki peringkat paling bawah, Nek. Saat itu kondisi tubuhnya sedang tidak sehat, jadi dia tidak bisa mengikuti ujian dengan baik." Kata Lan Yaxin menjelaskan, Xu Yanshan yang ada di sampingnya menahan tawa.     

"Kalian pintar mendidik anak, yang satu peringkat pertama dan yang satunya peringkat paling bawah."      

Lan Tingyun hanya menunduk, sedangkan wajah Li Yueru memerah karena malu.     

"Bibi juga pintar mendidik anak. Adik menduduki peringkat dua di kelas, termasuk prestasi yang bagus." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

Raut wajah Xu Yanshan berubah muram     

Perkataan Lan Anran sama saja dengan berkomentar pedas tentang prestasi Lan Yaxin yang menurun, dari peringkat pertama turun menjadi peringkat kedua.     

Lan Yaxin mengepalkan tangan sambil tersenyum.     

"Kakak sangat hebat, tapi belum tentu akan terulang di kemudian hari."     

"Iya. Lain kali juga belum tentu kamu yang peringkat pertama. Sebenarnya apa tujuan kalian ke sini? Kalau tidak ada tujuan, silahkan kalian pulang. Ibuku butuh istirahat dengan suasana tenang."     

Lan Anran juga malas meladeni mereka.     

"Lan Anran, jangan ikut campur. Aku datang kesini untuk menjenguk menantuku. Apakah itu salah?"     

Zhao Xiumei kali ini bermuka dua, dia merasa tak ada salahnya untuk melakukan itu, apalagi dia adalah orang tertua di keluarga Lan ini.     

"Nek, bukannya aku ikut campur. Hanya saja lebih baik kita membicarakan topik lain yang membahagiakan. Kalau tidak, aku akan mencurigai kedatangan kalian hari ini untuk mengusik ibuku."     

Apa yang dikatakan Lan Anran tidak salah. Mendengar dari obrolan mereka dari tadi bukanlah obrolan yang menyenangkan.     

"Kamu…"      

Lan Tingyi menunjuk jarinya ke arah Lan Anran dengan kesal sampai dia kehilangan kata-kata.     

"Tingyun, ibu datang kesini bukan ingin mencari masalah denganmu. Ibu hanya khawatir dengan kondisi Yueru yang masih kurang sehat, dia pasti belum bisa mengurus pekerjaan di rumah sakit. Bagaimana kalau Tingyi yang membantumu mengurus rumah sakit?"     

Zhao Xiumei pada akhirnya mengatakan alasan yang sebenarnya.     

"Betul. Sekarang melihat kondisi kalian yang tidak memungkinkan untuk mengurus pekerjaan di rumah sakit, pasti banyak yang harus dikerjakan, jadi biarkan Tingyi membantu kalian, bagaimana?" Kata Xu Yanshan sambil tersenyum.     

"Kalian bercanda! Bibi pasti sedang bercanda. Apakah kalian lupa bagaimana paman dipecat menjadi dokter? Apakah kalian lupa kenapa kalian masuk penjara? Kalau kalian lupa, maka akan aku ingatkan kalian sekali lagi. Aku akui dulu paman dokter yang hebat, tapi sudah berapa lama dia sudah lama tidak menyentuh pisau operasi? Kemudian kalian ditangkap polisi karena mendapat komisi dari menjual obat palsu yang hampir membuat nyawa pasien melayang. Sekarang siapa yang berani diobati oleh paman? Ini adalah rumah sakit, bukan tempat paman menghasilkan uang. Kalau sampai nanti terjadi sesuatu, apakah kalian mau menanggungnya?" Kata Lan Anran sambil bangkit.     

Lan Anran mengakui kemampuan pamannya dulu sebagai dokter, bahkan dulunya Lan Tingyi adalah kepala dokter. Sayangnya, dia menjadi tamak dan tidak tahan godaan. Sekarang dia berniat kembali ke pekerjaan lamanya untuk menyingkirkan ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.