Istri Cantik-cantik Ganas

Sang Nenek Masih Mau Menjaga Nama Baik



Sang Nenek Masih Mau Menjaga Nama Baik

0"Bu, jaga kesehatan Ibu dengan baik. Hari ini adalah hari pengumuman hasil ujian tertulis kompetisi medis. Nilai ujian Yaxin pasti di atas Lan Anran. Kita tunggu saja sampai Yaxin pulang dengan membawa kabar gembira." Kata Xu Yanshan sambil mengambilkan segelas air minum untuk mertuanya.     
0

"Hanya Yaxin yang bisa menyenangkan hatiku, tidak sia-sia aku mewariskan ilmuku kepadanya." Kata Zhao Xiumei sambil meminum airnya.     

Tidak lama kemudian orang yang ditunggu pun pulang, Yaxin pulang dengan ekspresi muram.     

"Yaxin, nilainya sudah keluar kan, ayo beritahu Nenek berapa nilaimu. Nenek tidak sabar ingin mendengarnya."     

Wajah Xu Yanshan terlihat berseri-seri.     

"Nenek maafkan aku. Kali ini aku tidak bisa menduduki peringkat pertama." Kata Lan Yaxin, dia menunduk sambil menangis.     

"Apa? Bukankah selama ini kamu selalu peringkat pertama? Apa yang terjadi? Apakah ujiannya sulit?" Xu Yanshan terkejut.     

"Bukan. Kali ini kakak sepupu yang berhasil menduduki peringkat pertama, sedangkan aku di peringkat kedua. Nenek kali ini aku belum bisa membuat Nenek bangga, maafkan aku yang tidak berbakti ini." Kata Lan Yaxin sambil menangis.     

Zhao Xiumei terkejut mendengarnya, dan merasa tidak percaya.     

"Apa kamu bilang? Anak kurang ajar itu peringkat pertama?"     

"Bagaimana mungkin? Selama ini gadis itu hidup di desa, darimana dia mempelajari pengobatan?" Xu Yanshan masih belum percaya dengan kenyataan ini. Selama ini putrinya selalu peringkat pertama. Darimana gadis itu mempelajarinya?     

"Nenek, Ibu, maafkan aku, ini salahku yang terlalu meremehkan." Lan Yaxin terus menangis.     

Zhao Xiumei tidak tega melihat cucunya berlinang air mata, dia pun menghampiri cucunya untuk menghiburnya.     

"Yaxin, cucu kesayangan nenek, jangan bersedih. Bukankah masih ada babak selanjutnya? Kamu masih bisa menang."     

Lan Yaxin memeluk neneknya sambil menangis.     

"Nenek, ujian kali ini sangat susah. Kakak tidur di ruang ujian pada saat ujian berlangsung. Jadi semua mengira kakak bisa menang karena berbuat curang. Aku harus menang di kompetisi berikutnya." Lan Yaxin bersumpah, dia tidak rela gadis desa seperti Lan Anran menang.     

Ekspresi wajah Zhao Xiumei seketika berubah serius saat mendengar pernyataan dari Yaxin.     

"Cucu dari keluarga Lan berbuat curang hanya untuk menang, sungguh memalukan! Dia telah mencoreng nama baik Keluarga Lan. Keputusan pemenang kali ini perlu dipertanyakan. Bagaimana bisa orang yang berbuat curang dipilih sebagai peringkat pertama. Kamu yang seharusnya menduduki peringkat pertama."     

"Bu, ini tidak adil bagi Yaxin. Aku akan melaporkan hal ini ke pihak sekolah."     

"Meskipun Lan Anran telah melakukan hal yang memalukan, tetapi dia tetap keluarga Lan. Kalau sampai berita tentang perbuatan curangnya tersebar luas, ini akan mencoreng nama keluarga Lan. Masih ada babak wawancara. Kita lihat saja apakah dia berhasil lolos."     

Zhao Xiumei masih ingin menjaga nama baiknya. Selama ini dia selalu membanggakan betapa hebatnya keluarganya di depan orang-orang. Kalau sampai mereka mendengar perbuatan curang yang dilakukan oleh Lan Anran, bagaimana dia bisa menutupi rasa malunya?     

Xu Yanshan masih kesal namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau mertuanya melarangnya.     

"Nenek, sekarang ada peraturan baru. Kakak bisa langsung ke babak akhir karena dia peringkat pertama."     

"Apa? Menyebalkan!" Zhao Xiumei memukul meja. Gadis kurang ajar itu lagi-lagi membuatnya mati kutu, dia tidak bisa melawannya.     

"Sialan. Bukankah nanti kompetisi ini ada siaran langsung? Aku mau lihat sebarapa hebat si gadis tengik itu." Xu Yanshan menggertakan gigi, 'Lan Anran, tunggu pembalasanku tiba!'     

"Bu, beberapa hari lagi pergilah ke rumah adik ipar untuk meminta uang bulanan. Uang 100.000 yuan mana cukup untuk ibu? Tingyi sebenarnya ingin memberi Ibu uang bulanan, hanya saja uangnya sedang ditaruh di saham, kita akan mengalami kerugian jika sekarang ditarik, sedangkan kami mau menabung agar bisa mengajak ibu jalan-jalan dan makan minum yang enak-enak, tetapi butuh waktu yang lebih lama." Kata Xu Yanshan memasang wajah menyedihkan.     

Zhao Xiumei yang mendengarnya menjadi berpikir, selama ini bisa dibilang keluarga putra pertamanya bukannya tidak memberinya apa-apa. Setiap Tahun Baru, Xu Yanshan selalu memberinya tas bermerek, lipstik, dan sebagainya.      

Dia menyukai niat baik menantunya, berbeda dengan putra keduanya, yang tidak memiliki niat baik seperti menantunya, malah mendukung putrinya menampar ibunya.     

Dia percaya putra pertamanya juga memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya, menganggap uang bulanan yang diberikan putra keduanya sangat sedikit. Pelit sekali.     

"Menantuku, kalau begitu aku akan bicara dengan putra keduaku besok. Jangan khawatir. aku tidak membutuhkan banyak uang, karena aku hanya seorang diri semenjak suamiku meninggal, jadi uang bulanan masih tersisa banyak."     

"Iya. Adik ipar juga bukan orang yang picik, bicaralah baik-baik dengannya. Aku akan meminta Tingyi menemani dan melindungi Ibu, berjaga-jaga kalau sampai Lan Anran berbuat sesuatu yang kurang ajar terhadap ibu."     

Raut wajah Xu Yanshan berseri-seri sambil mengusap kepala Lan Yaxin, dan mereka mulai bercanda tawa lagi.     

...     

Keesokan harinya, Lan Anran mendaftar online di Situs Web Institut Penelitian Medis. Seperti yang dikatakan oleh Zhao Xiaolei, begitu dia masuk ke situs web, banyak sekali yang mendaftar, sepertinya memang Institut ini benar-benar populer.     

Lan Anran tentu saja tidak mau menunggu sampai para pendaftar lain menyelesaikan pendaftaran mereka. Melumpuhkan sebuah situs Web berhubungan erat dengan pengaturan internal di dalamnya.     

Dia meretas situs web Institut Penelitian Medis dengan mudah, mengubah beberapa data di dalamnya, dan pengoperasian untuk masuk ke dalam situs Web untuk mendaftar supaya prosesnya tidak sesusah seperti di awal.     

Setelah selesai mendaftarkan diri di situs Web Institut Penelitian Medis, tiba-tiba dia teringat perkataan 'si gendut', besar kemungkinan Mo Jinrong adalah Xiang Tian, oleh karena itu, Lan Anran mulai menyelidiki identitas Mo Jinrong yang sebenarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.