Istri Cantik-cantik Ganas

Sengaja Mengungkap Identitas



Sengaja Mengungkap Identitas

0Tiba-tiba ponsel Lan Anran berbunyi.     
0

Dia izin kepada keluarganya.     

"Ayah, ibu, temanku ada yang telepon. Aku keluar dulu sebentar untuk mengangkat telepon."     

Lan Tingyun hanya mengangguk, tanpa mengucapkan apapun, semua anggota keluarganya masih dalam suasana bahagia mendengar keberhasilan Lan Anran.     

Lan Anran mengangkat telepon, kemudian mendengarkan lawan bicaranya berkata, "Bos, aku sudah mendapat kabar tentang Xiang Tian."     

Lalu Lan Anran mengatakan: "Katakan."     

"Aku melacak IP Address dari pekerja dan berhasil menemukan identitasnya. Dia adalah peretas nomor 2 di negara ini. Gerak geriknya sangat berhati-hati, selain itu aku juga menemukan…"     

"Katakan dengan jelas." Lan Anran mulai tidak sabar.     

"Selain dia adalah peretas, saat kita menjebaknya aku mengenali wajahnya, namanya adalah Rong Ze. Dia juga sedang mencari Xiang Tian, dan dia berhubungan baik dengan seorang pria bernama Mo Jinrong."     

"Apakah maksudmu Mo Jinrong adalah Xiang Tian?"     

Lan Anran berspekulasi.     

"Bukan. Dia memiliki hubungan baik dengan Rong Ze. Aku tidak menemukan bahwa Mo Jinrong memiliki kemampuan di dunia peretas, sepertinya ada orang di belakangnya yang membantu dia."     

"Baiklah, aku mengerti. Aku akan menyelidikinya lebih lanjut. Terima kasih informasinya. Aku akan mengirimkan gaji untuk kalian."      

Lan Anran menutup telepon, lalu mengirimkan uang 1.000.000 kepada orang itu.     

...     

Di kediaman keluarga Mo.     

Mo Jinrong baru saja pulang dari perusahaan, dia berganti pakaian, lalu bersantai di sofa sambil minum anggur.     

"Tuan Muda, kenapa kamu mengungkap jejak Tuan Rong Ze?" Tanya Mo San dengan ekspresi bingung.     

Rong Ze berniat mengkhianatinya, tentu saja dia tidak perlu segan-segan kepadanya. Selama 'Q' belum tertangkap, nyawanya berada dalam bahaya, jadi dia menggunakan cara yang sama dengan Rong Ze yaitu menjebak 'Q' dengan memberi info tentang Rong Ze.     

Mo Jinrong tersenyum sambil menggoyang-goyang gelas berisi anggur.     

"Ini akan berakibat identitas Tuan Muda juga ikut terungkap. Apakah Tuan Muda tidak takut…"     

Mo San terlihat khawatir. Hubungan antara Tuan Rong Ze dengan Tuan Muda tidak baik, tapi tidak juga buruk.Tuan Rong Ze bisa saja melakukan sesuatu di belakang Tuan Muda.     

"Tenang saja. Rong Ze tidak mungkin akan berbuat sejauh itu, begitu juga dengan diriku." Kata Mo Jinrong dengan santai sambil menghabiskan minuman anggurnya.     

"Tuan Muda, ada berita yang mengejutkan."     

Kata Mo San dengan sopan.     

"Apa itu?"     

"Peserta kompetisi medis yang menduduki peringkat pertama di ujian tulis bukanlah Lan Yanran, melainkan Lan Anran."     

Mo San sendiri juga terkejut dan ada perasaan tidak percaya.     

"Lan Anran? Sungguh menarik. Sepertinya istriku memiliki banyak rahasia yang dia sembunyikan."     

Mo Jinrong juga terkejut, seorang gadis desa bisa menduduki peringkat pertama, berita ini sungguh mengejutkan.     

"Aku juga tidak menyangka Nona Lan bisa mengerjakan soal yang sebenarnya untuk level Universitas Kedokteran Rongcheng, dengan materi yang di luar materi sekolah yang sudah diajarkan, tetapi dia bisa mendapatkan nilai 100, dia sungguh hebat!"     

Kata Mo San.     

"Istriku ternyata memang hebat. Aku mau lihat hasil wawancara dia nanti." Mo Jinrong menjadi semakin tertarik dengan Lan Anran."     

"Penyelenggaraan wawancara masih lama. Tuan Muda harus bersabar menunggu."     

Kemudian Mo San tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata: "Tuan Muda, aku mendapat pesan dari Tuan Mo, dia akan mengadakan perjamuan dan mengundang Tuan Muda serta Nona Lan untuk hadir."     

"Perjamuan? Bukankah dia sudah tahu jika aku tidak suka menghadiri perjamuan? Katakan padanya, aku tidak akan hadir." Kata Mo Jinrong memejamkan mata sambil membaringkan diri di sofa.     

"Sudah. Tetapi Tuan Mo berkata ini hanya perjamuan untuk keluarga Mo, tidak ada orang luar. Dia memintaku untuk menyampaikan agar Tuan Muda tidak perlu khawatir."     

"Dasar si tukang ikut campur itu! Apakah dia sedang memaksaku atau sedang mengujiku? Kamu gantikan aku hadir di perjamuan itu."     

Mo Jinrong benci jika harus menghadiri acara perjamuan yang penuh dengan kepalsuan di dalamnya, biasanya Mo San yang pergi ke sana untuk menggantikan dirinya.     

"Tuan Muda, ini berbeda dengan perjamuan yang bisa aku gantikan. Ini adalah perjamuan keluarga Mo, dimana nyonya besar Mo juga hadir di sana. Kalau aku hadir di sana dengan Nona Lan, maka…."     

Ekspresi Mo San terlihat seperti berada dalam situasi yang sulit.     

"Perjamuan Keluarga Mo? Katakan padanya, aku akan mengajak Lan Anran pergi ke sana."     

Mo Jinrong berpikir ulang, tidak pantas jika dirinya meminta Mo San menggantikannya ikut ke perjamuan itu besama dengan Lan Anran.     

"Tuan Muda, bukankah beberapa waktu yang lalu mengatakan tidak ingin Nona Lan bertemu dengan Nyonya besar Mo?" Tanya Mo San dengan penuh penasaran.     

"Iya, aku terpaksa melakukan ini gara-gara Mo Changwen. Kalau aku tidak pergi ke sana bersama Lan Anran, dia pasti akan curiga. Tetapi kalau aku pergi kesana, aku tidak tahu apakah Lan Anran bisa menjaga sikapnya di perjamuan itu…"     

Mo Jinrong mencemaskan apabila dia mengajak Lan Anran ke perjamuan keluarga Mo. Apakah dia nantinya akan melakukan hal yang memalukan Keluarga Mo?     

"Nona Lan gadis yang pintar, dia tidak akan memalukan keluarga Mo. Tuan Muda, aku undur diri dulu." Mo San berbalik badan lalu pergi meninggalkan majikannya.     

Mo Jinrong masih mencemaskan Lan Anran.      

Gadis itu menyimpan banyak rahasia. Gadis itu bagaikan misteri yang harus dia pecahkan.     

'Lan Anran'     

'Aku mau lihat, tipu muslihat apalagi yang sedang kamu rencanakan?'     

...     

Di Kediaman Keluarga Lan.     

Zhao Xiumei masih merasa kesal melihat luka di kepalanya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang anak kecil yang berani mencelakai dirinya, dia juga tidak punya kesempatan untuk melampiaskan kekesalannya kepada gadis itu.     

Xu Yanshan merawat Zhao Xiumei untuk minum obat. Kalau dia merawat mertuanya dengan baik, maka dia bisa menguasai hartanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.