Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Berani Menantangku?



Dia Berani Menantangku?

0"Ada orang yang suka menghina orang lain, karena mereka iri belum pernah mendapatkan pencapaian seperti yang orang lain dapatkan." Kata Zhao Xiaolei kepada Sun Hui.     

"Kurang ajar! Kemampuanmu juga tidak sehebat aku. Kamu berani mengataiku seperti itu, ayo kita berkompetisi untuk membuktikan siapa yang lebih hebat di antara kita?" Kata Sun Hui menantang.     

"Aku tidak berani bersaing denganmu. Aku tidak bertanggung jawab kalau sampai kamu jadi malu setelah bersaing denganku."     

Zhao Xiaolei berkata sambil tersenyum.     

Sun Hui tidak menyangka teman semejanya yang pendiam ini diam-diam menghanyutkan.     

"Kamu… kamu..." Sun Hui kesal sampai tidak bisa berkata-kata.     

"Apa? Lebih baik kamu belajar." Kata Zhao Xiaolei.     

"Lan Anran, di ujian kali ini kamu bisa masuk peringkat karena faktor keberuntungan, atau bisa jadi kamu berbuat curang saat ujian berlangsung?" Lin Cheng tiba-tiba menceletuk.     

"Lin Cheng, kenapa kamu tidak mencoba keberuntunganmu? Siapa tahu kamu bisa mengalahkan orang lain."     

Zhao Xiaolei menatap Lincheng dengan tajam.     

Mereka semua terkejut, gadis yang banyak mulut ini berani sekali menantang Lin Cheng.     

Apakah dia sengaja menyulut peperangan?     

"Zhao Xiaolei, nyalimu besar sekali mau menantangku?" Kata Lin Cheng meluapkan emosinya dengan menendang meja.     

"Kamu bukan ayahku, buat apa aku takut? Jangan lupa keluarga Lin dan keluarga Zhao masih ada hubungan kerja sama. Kalau kamu macam-macam, aku akan meminta ayahku untuk menarik investasinya dari perusahaan keluargamu, dan perusahaan keluarga Lin pasti akan bangkrut!"     

Zhao Xiaolei berani menantangnya karena perusahaan keluarga Zhao menghasilkan banyak keuntungan, bahkan perusahaan keluarga Lin pun juga bertekuk lutut. Jadi buat apa dia takut?     

"Coba saja kalau Keluarga Zhao sampai berani melakukannya."     

Lin Cheng paling benci ada yang berani mengancamnya. 'Lin Cheng berjalan menghampiriku apakah dia mau melakukan sesuatu?' Zhao Xiaolei menelan ludah, melihat tatapan Lin Cheng kepadanya.     

"Kita mulai pelajaran hari ini."      

Li Yue masuk ke dalam kelas.     

Zhao Xiaolei seketika bernafas lega, dan berterima kasih kepada gurunya karena telah datang tepat waktu.     

"Lin Cheng kembali ke tempat dudukmu. Aku mau membicarakan sesuatu dengan kalian."     

Li Yue berdiri di belakang meja guru.     

"Kalian semua pasti sudah melihat nilai ujian. Kali ini Lan Anran berhasil menduduki peringkat pertama di tingkat kota. Karena peserta wawancara sangat banyak sehingga akan dibagi menjadi 3 putaran. Dikarenakan Lan Anran berhasil menjadi peringkat pertama dengan nilai 100, maka dia bisa langsung ke kompetisi babak akhir. Ini peraturan baru untuk kompetisi tahun ini. Lan Anran sementara waktu tidak mengikuti kompetisi, sampai kompetisi babak akhir dimulai. Sementara kalian selamat berjuang."     

Li Yue memandang kagum ke arah Lan Anran. Awalnya dia mengira Lan Anran tidur di ruang ujian karena dia tidak bisa mengerjakan soal ujian, siapa sangka justru sebaliknya, bahkan dia mendapatkan nilai 100. Sekarang semua guru merasa kagum memiliki murid yang pintar sepertinya, dia juga merasa bangga atas prestasi Lan Anran.     

"Bu, ini tidak adil. Aku tidak setuju dengan keputusan ini!"     

Sun Hui orang pertama yang menentang. Kenapa Lan Anran diperbolehkan tidak mengikuti kompetisi tahap selanjutnya, sedangkan mereka harus berjuang untuk kompetisi tahap selanjutnya?     

"Sun Hui, peraturannya sudah seperti itu, bukan aku yang memutuskannya. Tiap tahun aturannya diperbaharui, aku juga tidak bisa mengaturnya. Tapi jangan khawatir nanti akan ada 4 peserta yang akan berkompetisi di babak akhir. Jadi, kamu masih memiliki kesempatan."     

Kata Li Yue sambil tersenyum.     

Sun Hui kembali duduk dengan perasaan kesal, 'Lan Anran, kenapa nasibmu beruntung sekali?'     

Lin Cheng yang duduk di kursi belakang juga merasa tidak terima. Lan Anran pasti berbuat curang, kompetisi kali ini tidak adil, tetapi dia juga bisa berbuat apa? Selain itu, kali ini nilai ujiannya juga kurang bagus.     

Selama mengikuti pelajaran Lan Anran tidak bisa fokus. Pikirannya sudah melayang ke ibunya yang masih terbaring di rumah sakit, entah bagaimana kondisi ibunya saat ini.     

Bel berbunyi menandakan mata pelajaran terakhir sudah usai. Lan Anran mengemasi barangnya ke dalam tas sekolah, siap-siap untuk pergi.     

"Anran, besok Sabtu apakah mau keluar main?" Tanya Zhao Xiaolei kepadanya.     

"Maaf, aku tidak bisa. Saat ini ibuku sedang dirawat di rumah sakit. Sekarang aku mau pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya." Kata Lan Anran dengan lembut.     

Ekspresinya berubah lembut setiap kali berbicara tentang ibunya.     

"Baiklah. Jangan lupa datang untuk daftar." Kata Zhao Xiaolei mengingatkannya.     

"Daftar? Daftar apa?" Lan Anran terlihat kebingungan.     

"Apa kamu lupa? Besok adalah pendaftaran Institut Penelitian Medis. Jadi pagi-pagi kamu sudah harus bangun, karena orang yang mengantri untuk mendaftar pasti banyak, takutnya nanti kamu kehilangan kesempatan."     

Kata Zhao Xiaolei.     

Setiap tahun pendaftaran online di situs Web akan selalu ramai, karena Institut Penelitian Medis sangat terkenal. Dari 10.000 calon akan dipilih 10 calon yang terbaik, dan ada kemungkinan ada 6 calon yang di eliminasi, oleh karena itu sangat sulit untuk bisa masuk ke sana.     

"Baiklah. Terima kasih sudah mengingatkanku."     

Lan Anran memakai tasnya lalu keluar dari kelasnya.     

...     

Di Rumah Sakit.     

Lan Anran dan Lan Yanran sampai di rumah sakit. Berkat minum ramuan medis, akhirnya Li Yueru bisa siuman kembali.     

"Bu, bagaimana kondisimu?" Kata Lan Anran dengan lembut.     

"Kondisi ibu baik-baik saja. Nenekmu tidak mencari masalah dengan kalian lagi, kan?" Tanya Li Yueru.     

"Nenek tidak mencari masalah lagi. Nenek sudah diperbolehkan pulang." Kata Lan Yanran.     

"Bu, ini semua salahku." Lan Anran masih menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada ibunya.     

"Ayah, ibu, jangan salahkan kakak, selain itu, kakak berhasil menduduki peringkat satu di tingkat kota." Kata Lan Yanran dengan nada bangga.     

"Apa? Benarkah, Anran?"     

Kedua mata Li Yueru terbelalak, ekspresinya terlihat terkejut tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.     

"Iya, benar." Lan Yanran membantu kakaknya menjawab.     

"Anran, kenapa kamu tidak memberitahu ayah dan ibu kalau kamu bisa membuat ramuan medis? Dengan begitu nenekmu tidak akan meremehkan kita."     

Lan Tingyun terdengar bahagia sekali. Ternyata di keluarga Lan tidak hanya Lan Yaxin yang pintar membuat ramuan medis, putrinya ternyata lebih hebat!     

"Ini hanya ujian tertulis, belum apa-apa. Masih ada tahap wawancara."     

Kata Lan Anran dengan santai.     

"Tidak masalah, putriku tetap hebat."     

Li Yueru percaya putrinya pasti bisa, toh dia sudah berhasil mendapatkan peringkat satu, itu artinya Lan Anran mampu.     

Li Yueru juga merasa kondisi tubuhnya mulai membaik, wajahnya juga tidak pucat lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.