Peringkat Pertama!
Peringkat Pertama!
Lan Yaxin masih kesal mengingat Lan Anran menipu keluarganya kemarin. Untung saja, hari ini pengumuman nilai ujian, jadi dia punya kesempatan untuk mengolok-olok gadis itu.
"Yaxin, katanya hasil ujian sudah keluar, semua siswa sudah berkumpul disana untuk melihat nilai. Ayo kita kesana melihat nilai." Kata Gu Qiu sambil tersenyum.
"Aku yakin Yaxin pasti peringkat pertama." Kata Yang Qing.
Setiap kali ada ujian tulis, nilai Lan Yaxin pasti bagus. Dia juga sering menduduki peringkat pertama dan peringkat kedua di tingkat kota. Kedua temannya sudah tidak meragukan lagi kemampuannya.
"Ayo kita lihat pengumuman. Kali ini aku tidak tahu apakah aku masuk daftar siswa yang lulus ujian."
Gu Qiu menarik kedua temannya menuju ke papan pengumuman.
Sebenarnya, Lan Yaxin tidak berharap banyak di ujian kali ini, yang dia inginkan adalah melihat Lan Anran berada di peringkat terakhir.
Di depan papan pengumuman sudah ada banyak siswa yang berkumpul untuk melihat nilai mereka masing-masing.
Gu Qiu memiliki tubuh tinggi dan penglihatan yang bagus, jadi dia dengan mudah melihat nilai dari belakang, dia menduduki peringkat sepuluh di kelas dan peringkat lima puluh di tingkat kota, nilainya termasuk lumayan bagus.
Kemudian dia mulai melihat nilai yang lain, pandangannya dari ke bawah menuju ke urutan atas.
'Aneh!'
'Bukan Lan Anran yang berada di peringkat terakhir, justru Lan Yanran!'
'Apakah mungkin namanya berada di urutan atas?'
Dia terus melihat ke urutan atas tapi belum juga menemukan nama Lan Anran.
"Yaxin, kakak sepupumu peringkat berapa? Aku lihat yang menduduki peringkat terakhir bukanlah dia, melainkan adik sepupumu."
Satu sekolah tahu betapa jeleknya nilai Lan Yanran. Namun, Lan Anran tidak belajar, seharusnya nilainya lebih jelek dibandingkan dengan Lan Yanran. Apa yang terjadi sebenarnya?
Yang Qing tidak percaya, akhirnya dia menerobos masuk untuk melihat nilai, dan ternyata memang bukan nama Lan Anran yang berada di peringkat bawah.
"Yaxin, katanya kakak sepupumu tidur saat ujian. Jangan-jangan dia diberi nilai nol?" Kata Yang Qing.
"Hahaha…kalau itu benar maka itu akan menjadi lelucon yang seru. Kalau benar dia mendapatkan nol, pasti dia akan malu setengah mati." Kata Gu Qiu sambil tertawa.
Itu juga yang dipikirkan oleh Lan Yaxin. Gadis desa seperti Lan Anran mendapat nilai nol di ujiannya, sampai tidak dimasukkan dalam daftar nilai, saat pulang nanti dia akan menertawakannya.
Tiba-tiba Lan Yaxin mendengar banyak komentar yang sedang berdebat di antara para siswa.
"Peringkat pertama sudah berganti orang, yaitu Lan Anran, dia siswa yang baru saja pindah ke sini, tetapi dia berhasil menggeser posisi Lan Ya Xin Si Bunga Sekolah?"
"Sepertinya begitu. Gadis itu tidak hanya cantik tetapi juga berpengalaman, baik dan bijaksana."
Di antara siswa perempuan saling menggunjingkan masalah ini.
Dan komentar mereka didengar oleh Lan Yaxin. Dia tidak percaya kepada berita itu. Selama ini dia selalu peringkat pertama. Dia juga belum memastikan kebenaran, apa benar ada yang bisa menggeser posisinya?
"Jangan berbicara omong kosong! Lan Yaxin pasti peringkat pertama." Gu Qiu tidak terima saat mendengarnya.
"Siapa yang berbicara omong kosong? Jelas-jelas namanya tercantum di papan pengumuman, apakah mungkin palsu? Apa kamu tidak melihatnya?" Kata seorang siswa perempuan.
"Sudah terbiasa berada di peringkat pertama, dan sekarang digantikan oleh orang lain. Pasti kaget, kan?" Kata seorang siswa perempuan berkacamata dan bertubuh langsing. Biasanya dia tidak menyukai sikap sombong Lan Yaxin, 'mentang-mentang cantik, lalu merasa dirinya hebat.'
Kata gadis itu dalam hati dengan sinis.
Yang Qing tidak percaya dengan apa yang dia dengar, jadi dia menerobos kerumunan untuk melihat peringkat pertama di daftar nilai, dan betapa kagetnya dia.
Lan Anran menduduki peringkat pertama!
Perlahan-lahan dia berbalik dan dengan gugup menatap Lan Yaxin.
"Yaxin, kamu…"
Lan Yaxin masih belum percaya walaupun sudah melihat ekspresi kaget Yang Qing. Dia memutuskan untuk melihatnya sendiri, dan dia pun ikut terkejut saat melihat nama yang tertulis di peringkat pertama.
'Peringkat pertama di kelas! Peringkat pertama di sekolah! Peringkat pertama di tingkat kota!'
Bahkan dirinya belum pernah meraih prestasi sebagus ini.
'Bagaimana bisa dia menjadi peringkat pertama?'
Kemudian Lan Yaxin melihat hasil nilainya, dirinya menduduki peringkat pertama di kelas, peringkat kedua di sekolah dan peringkat ketiga di tingkat kota, bahkan ada satu nilai yang gadis itu lebih unggul dibandingkan dengan dirinya.
'Bagaimana bisa?'
"Ada orang yang menganggap dirinya akan selalu menduduki peringkat pertama, dan merendahkan orang lain. Memiliki paras cantik tidak bisa dijadikan jaminan. Maka dari itu, lain kali jangan sombong lagi." Kata seorang siswa dengan komentar pedas lalu meninggalkannya.
"Siapa yang sombong? Katakan dengan jelas!" Kata Yang Qing tidak terima temannya dihina.
Saat ini wajah Lan Yaxin memerah karena malu. Saat dia berbalik badan hendak pergi, dia melihat Lan Anran muncul di hadapannya.
"Adik, ada keributan apa ini? Aku belum melihat nilai ujianku, apakah nilaiku bagus?" Katanya dengan mata berbinar-binar seperti sedang membanggakan diri.
"Bagus atau tidak, lìhat saja nilaimu sendiri. Yaxin, ayo kita pergi dari sini!" Gu Qiu menarik Yaxin pergi.
"Buat apa marah-marah! Tukang ikut campur!" Guman Lan Yanran.
Yang Qing menatap Lan Yanran, 'meskipun laki-laki ini berada di peringkat paling bawah, tetapi wajahnya tampan.'
"Kak, aku tidak mau melihat nilaiku, aku tahu aku berada di peringkat paling akhir. Kakak juga tidak perlu melihat, pasti nilaimu hampir sama denganku."
Lan Yanran menduga-duga hasil nilai ujian mereka berdua.
"Kita lihat juga tidak ada salahnya."
Lan Anran mendekat ke papan pengumuman sambil tersenyum.
Beberapa siswa melihat kedatangan Lan Anran dengan Lan Yanran. Mereka terpesona melihat Lan Anran dari dekat, gadis ini memiliki kulit yang bagus, bertubuh langsing, tercium bau wangi yang khas, para siswa laki-laki sudah bisa menduga, sumber wangi itu berasal dari tubuh Lan Anran.
"Sepasang kakak adik ini memiliki wajah yang cantik dan tampan, aku kagum melihat mereka."
Di tengah mereka ada seseorang yang berkata dengan pelan-pelan.
"Namanya Lan Anran, dia peringkat pertama dikelas, di sekolah dan di kota. Dia saingan yang susah dikalahkan." Kata orang itu.