Istri Cantik-cantik Ganas

Mereka Tertipu



Mereka Tertipu

0Lan Tingyi berpura-pura tidak setuju ibunya menerima uang yang ditawarkan oleh Lan Anran.     
0

"Bu, kenapa ibu menerima tawarannya? Anak ini harus diberi pelajaran."     

"Iya, Bu. Nanti anak ini akan meremehkan kita jika kita menerima uang itu sebagai ganti rugi." Kata Xu Yanshan.     

"Sudahlah. Kita semua adalah keluarga. Aku neneknya bagaimana mungkin tega memukul cucu sendiri?" Kata Zhao Xiumei berbesar hati.     

"Kalian semua sudah melihat buktinya, kan? Mereka lebih memilih uang, kalau mereka bukan berniat memeras uang, lalu apa namanya?" Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

'Ternyata ini jebakan!'     

Orang-orang mulai memandang rendah Lan Tingyi dan keluarganya. Wanita tua itu menerima uang, membuktikan bahwa mereka adalah pemeras uang.     

"Lan Anran, kamu masih ingin memperpanjang masalah?" Emosi Lan Tingyi semakin naik, dan ingin menampar Lan Anran dengan dua tamparan yang keras.     

"Paman sudah mendapatkan uang masih saja ingin menamparku?"     

"Sudahlah, Tingyi. Tidak perlu membuat perhitungan dengannya, anggap saja masalah ini sudah selesai."     

Zhao Xiumei membawa kartu ATM dan menarik Lan Tingyi beserta keluarganya pergi.     

Orang-orang yang menonton keributan juga ikut membubarkan diri.     

Lan Tingyun menatap Lan Anran dengan cemas, dia merasa putrinya berbeda dari hari biasanya. Awalnya dia mengira putrinya anak yang penurut, tetapi dia tidak melihat hal itu hari ini.     

"Kak, apakah sungguh ada 1.000.000 yuan yang tersimpan di kartu ATM itu?"      

'Sayang sekali sampai memberikan 1.000.000 yuan kepada keluarga pemeras itu.'     

Lan Anran hanya tersenyum tanpa menjawab adiknya.     

Selain Lan Anran, ada Lan Tingyun yang paling tahu isi saldo di kartu ATM miliknya yang di dalamnya hanya ada 100.000 yuan. Diam-diam Lan Tingyun memperhatikan putrinya. Dia merasa putrinya telah berubah.     

...     

Di kamar rawat inap samping.     

"Kita kaya! Anakku, dari uang 1.000.000 yuan ini kamu ambil 800.000 yuan, sedangkan uang 200.000 yuan saja sudah cukup untuk ibu."     

Mata Xu Yanshan berbinar-binar, sambil menatap Lan Tingyi kemudian berkata, "Bu, ini uang untuk biaya hidup ibu, kami tidak berani menerimanya."     

"Apa maksudmu dengan tidak mau menerimanya? Aku hanya sendirian, jadi tidak membutuhkan banyak uang. Lebih baik kalian pakai untuk membeli baju dan makanan enak untuk Yaxin, lihatlah, anak kalian ini kurus sekali." Kata Zhao Xiumei sambil tersenyum, raut wajahnya mulai terlihat ramah.     

"Nenek baik sekali." Kata Lan Yaxin dengan lembut, dia mendekat ke neneknya.     

"Kamu cucuku yang paling pengertian, tidak seperti Lan Anran. Setiap kali aku mengingatnya, selalu membuatku jengkel." Kata Zhao Xiumei teringat kejadian tadi yang membuatnya kesal.     

"Bu, meskipun kita menerima uang ini. Kita tetap tidak boleh membiarkan dia dan keluarganya berbuat seenaknya, selain itu kita harus membalas perbuatan gadis itu terhadap ibu."     

"Apa yang dikatakan oleh Yanshan ada benarnya. Bu, bagaimana kondisi ibu nanti kalau selama 2 bulan mereka tidak memberi uang untuk biaya hidup kepada ibu?"     

Lan Tingyi berpikir bagaimana mereka bisa hidup tanpa ada pemasukan selama 2 bulan, sedangkan jika berjudi dia pasti menghabiskan banyak uang.     

Lain halnya dengan pemikiran Zhao Xiumei, dia berpikir uang 1.000.000 yuan itu tidak akan habis sepanjang hidupnya. Apalagi uang yang diterima oleh anak pertama dan keluarganya juga banyak. Jadi, tidak masuk akal dia tidak bisa bertahan hidup dengan mengandalkan uang sebanyak itu.     

"Nenek, aku ada ide bagus. Rumah sakit pengobatan tradisional selama ini hanya atas nama paman kedua. Bagaimana kalau sebagian sahamnya diberikan atas nama ayah dan ibu. Hasil yang didapat dari dividen selama sebulan juga banyak. Bukankah itu menguntungkan?" Kata Lan Yaxin sambil tersenyum.     

"Wah, anakku pintar sekali. Rumah sakit pengobatan tradisional paman kedua mu memang tidak ada saham atas nama kita, kalau nanti kita juga mengambil bagian di saham rumah sakit pengobatan tradisional, hasil dari dividen setiap bulannya banyak. Bu, ibu bicarakan hal ini kepada adik ipar. Kita semua keluarga, keuntungan yang banyak seperti ini tidak seharusnya dia nikmati sendiri." Xu Yanshan melirik ke putrinya sambil tersenyum.     

"Baiklah, aku akan bicara padanya, apakah dia akan berani menolak? Tidak ada yang boleh egois dengan keluarga sendiri."     

Zhao Xiumei berencana membicarakan hal ini kepada putra keduanya, tetapi sekarang bukan waktu yang tepat.     

"Anakku, kamu pintar sekali!" Kata Lan Tingyi memuji putrinya.     

"Oh iya, Yaxin, bukankah nilai ujian tertulis akan keluar besok?" Tanya Xu Yanshan.     

"Iya." Lan Yaxin mengangguk.     

"Besok kamu pergilah cari Lan Anran dan tanyakan berapa nilai ujian. Aku mau lihat apa yang bisa disombongkan kepadaku? Tidak ada satu pun dari keluarganya yang hebat." Xu Yanshan tersenyum puas.     

"Yaxin pasti menduduki peringkat 1 dan nanti akan menjadi mahasiswa yang pintar di universitas." Zhao Xiumei mengusap tangan Lan Yaxin sambil tersenyum.     

...     

Luka Zhao Xiumei tidak parah, jadi dia diperbolehkan merawat lukanya di rumah. Di perjalanan pulang, mereka melewati sebuah bank. Lan Tingyi mulai tidak sabar mentransfer uang ke rekeningnya.     

"Permisi, tolong pindahkan 800.000 yuan ke rekening saya yang ini."     

Di dalam bank, Lan Tingyi menyerahkan kartu ATM kepada petugas bank. Tak lama kemudian, petugas bank kembali.     

"Tuan, mohon maaf sebelumnya. Di rekening ini hanya ada 100.000 yuan."     

"Apa? 100.000 yuan? Apakah Anda tidak salah lihat? Jelas-jelas ada 1.000.000 yuan."     

Lan Tingyi masih tidak percaya.     

"Benar, Tuan. Apakah semua uangnya dicairkan semua?" Tanya petugas bank dengan sopan.     

"Tidak perlu! Saya tidak mau menarik uang." Kata Lan Tingyi, ia lalu keluar dengan jengkel.     

"Bagaimana? Apakah uangnya sudah dipindahkan ke rekening?" Tanya Zhao Xiumei dengan bahagia.     

"Bu, kita tertipu! Di dalam kartu ATM ini hanya ada 100.000 yuan." Lan Tingyi terdengar marah.     

"Apa? Bagaimana mungkin?" Zhao Xiumei juga terlihat tidak percaya.     

"Apakah yang kamu katakan benar, nominalnya bukan 1.000.000 yuan?" Xu Yanshan juga tidak percaya.     

"Lan Anran, anak kurang ajar!" Lan Tingyi meluapkan emosinya dengan menendangkan kaki.     

"Baiklah, Lan Anran, bahkan nenekmu sendiri, sudah berani kamu bohongi. Aku akan membuat perhitungan denganmu." Tubuh Zhao Xiumei gemetar karena marah.     

"Bu, percuma kita ke sana. Kalau kita ke sana, akan memperkuat bukti bahwa kita ke sana hanya untuk memeras uang mereka." Xu Yanshan marah karena harapannya untuk membeli tas telah lenyap.     

"Kita pulang! Tunggu sampai lukaku sembuh, aku akan bicara dengan Lan Tingyun."     

Selama perjalanan pulang, tubuh Zhao Xiumei masih gemetar karena amarahnya yang besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.