Istri Cantik-cantik Ganas

Zhao Xiumei Mendapat Tamparan



Zhao Xiumei Mendapat Tamparan

0"Bu, kenapa ibu menamparku?"     
0

"Yang aku tampar adalah seorang anak yang tidak berbakti. Kamu membawa batu bata karena berniat membunuh ibumu ini kan?"     

Zhao Xiumei terus meluapkan amarah, 'kenapa aku mempunyai anak yang tidak berbakti?'     

"Ibu salah paham. Pintu rumah terbuka lebar, jadi aku mengira rumah kami kemasukan maling. Aku membawa batu bata ini untuk berjaga-jaga jika memang rumah ini kemasukan maling. Aku tidak bermaksud mencelakai ibu." Kata Lan Tingyun menjelaskan.     

"Dasar anak tidak berbakti! Kamu masih berani berkelit! Sudah beberapa hari kamu tidak pulang mengunjungi ibu, kamu kira ibu sudah mati? Dan sekarang beraninya kamu mengatakan ibu ini maling, katakan barang apa yang ibu curi?" Amarah Zhao Xiumei semakin besar.     

"Bu, Tingyun tidak bermaksud seperti yang ibu katakan."     

Li Yueru merasa sakit hati melihat suaminya ditampar oleh ibunya sendiri.     

"Bu, tenangkan diri ibu. Adik dan adik ipar sudah pulang, lebih baik kita bicara baik-baik di dalam. Kondisi kesehatan ibu baru saja membaik, jangan sampai ibu masuk angin lagi." Kata Xu Yanshan berpura-pura sebagai anak baik.     

Setelah mendengarkan perkataan menantunya, emosi Zhao Xiumei mulai mereda, lalu dia masuk kemudian duduk di ruang tamu.     

Di saat yang bersamaan, Lan Anran datang. Dia melihat kejadian barusan. 'Kenapa ayah mau saja ditampar oleh nenek? Apakah dia tidak mempunyai harga diri?'     

"Nenek datang tepat waktu. Apakah tujuan nenek ke sini untuk meminta uang?" Tanya Lan Anran ikut duduk.     

"Anak kurang ajar! Kenapa kamu juga ikut duduk? Kamu tidak ada sopan santunnya sama sekali. Apa pun yang mau aku lakukan, apa perlu mendapat persetujuan dari gadis tengik sepertimu dulu?"     

"Nenek sendiri masuk ke rumah kami tanpa izin, itu artinya nenek masuk ke rumah orang sembarangan, ini bisa dikenai hukuman penjara." Kata Lan Anran sambil mengupas jeruk di atas meja dengan santai.     

"Kurang ajar! Wanita kesepian ini hanya ingin ditemani oleh anaknya, apakah itu melanggar hukum?" Kata Zhao Xiumei dengan nada tinggi.     

"Bu, jangan marah. Kesehatan Yueru kurang baik dan harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, jadi aku sibuk mengurusnya, belum sempat mengunjungi ibu. Kami berencana mengunjungi ibu setelah Yueru diperbolehkan pulang. Aku tidak menyangka ibu sudah datang duluan."     

Lan Tingyun menjelaskan dengan sabar, bagaimana pun juga wanita ini adalah ibunya, dia tidak bisa melawannya.     

"Kamu pandai berbicara. Menantu, kenapa tubuhmu lemah, apa kata orang nanti kalau ada yang mendengar." Kata Zhao Xiumei memandang sebelah mata kepada menantu keduanya.     

"Bu, akhir-akhir ini aku terlalu lelah karena lembur kerja. Setelah istirahat beberapa saat, kondisiku akan pulih kembali. Jangan khawatir." Kata Li Yueru dengan hati-hati.      

"Nenek tidak mungkin mengkhawatirkan ibu. Karena yang dipikirkan nenek hanya uang. Hari ini nenek mau minta uang berapa banyak?"     

Lan Anran tidak mempercayai alasan yang diberikan neneknya. Selama ibunya dirawat dirumah sakit, keluarga pamannya tidak pernah menelepon menanyakan kabar. Mereka baru muncul di akhir bulan, di saat mereka sudah hampir kehabisan uang.     

"Anak tidak tahu diri! Berani sekali kamu mengataiku? Aku lihat kamu semakin lama semakin berani melawan, kalau hari ini aku tidak memberimu pelajaran, maka kamu sampai kapanpun akan menjadi anak yang tidak sopan." Zhao Xiumei merasa anak dan menantunya tipe orang tua yang tidak tega memukul anak.     

"Kalian berdua jangan halangi, aku harus memberi pelajaran kepada anak tidak tahu diri ini. Xu Shan, pukul dia."     

Xu Shan maju dengan berpura-pura memasang wajah terpaksa.     

"Bu, aku rasa ini bukanlah ide yang bagus…"     

"Siapa yang berani memukul anakku?"     

Li Yueru biasanya berusaha bersikap sabar di depan mertuanya. Namun, kali ini kesabarannya habis saat mendengar mereka mau memukul putrinya. Sebagai seorang ibu, dia tidak rela putrinya akan dianiaya.     

"Aku yang berani, Li Yueru. Lihat! Putrimu begitu tidak tahu sopan santun. Kalau kamu terus membiarkannya, bagaimana nanti di masa yang akan datang? Jika aku tidak memberinya pelajaran hari ini maka dia tidak akan paham aturan di dalam keluarga Lan."     

Kata Zhao Xiumei sambil memukul meja dengan amarah yang besar.     

"Bu, jangan marah. Anran tidak bermaksud menghina ibu. Anran, cepat minta maaf ke nenekmu."     

Lan Tingyun berusaha meredam emosi ibunya.     

"Nenek, bukankah yang kukatakan tidak ada yang salah? Nenek marah karena tau apa yang aku katakan benar. Nenek juga seorang dokter, pasti tahu ada pepatah yang mengatakan 'sifat orang tua akan menurun ke anak-anaknya'."     

Raut wajah Zhao Xiumei terlihat semakin marah karena mendengar cucunya melawan perkataannya dengan menggunakan peribahasa yang berhubungan dengan sopan santun.     

"Anak kurang ajar! Aku harus memberimu pelajaran hari ini."     

Zhao Xiumei sudah mengangkat tangannya untuk menampar Lan Anran, tiba-tiba…     

Plak!     

Lan Anran menampar neneknya dengan keras.     

Semua orang tertegun, sementara Zhao Xiumei langsung terjatuh ke lantai.     

Siapa yang berani memukul Zhao Xiumei? Bahkan Keluarga Lan maupun komunitas tenaga medis tidak ada yang berani.     

"Kamu berani menamparku?"     

Zhao Xiumei tidak percaya selama dia hidup, baru kali ini dia ditampar oleh seorang gadis tengik.     

"Nenek yang lebih dulu memulainya, aku hanya melindungi diri." Kata Lan Anran tak berdaya.     

"Anak kurang ajar! Berani sekali kamu menampar nenekmu. Bu, aku akan membalas anak ini."     

Xu Yanshan juga marah, sekarang kesempatan bagus untuk membalas dendam kepada Lan Anran.     

Saat Xu Yanshan berjalan ke arahnya. Lan Anran hanya memajukan kakinya, dan Xu Yanshan langsung tersandung hingga jatuh ke lantai dan hak sepatunya pun patah.     

"Aduh! Bibi, kualitas sepatu bibi jelek. Lain kali pakai sepatu yang kualitasnya bagus. Apakah uang yang diberikan nenek masih kurang?"     

Lan Anran menunduk dan mengambil sepatu yang haknya patah. Kemudian dia mematahkan sepatu bibinya sampai hak sepatu terlepas.     

Kini sepatu Xu Yanshan berubah menjadi sepatu flat.     

Xu Yanshan marah dan kesal, 'ini memalukan!'     

"Bu, anak ini…."     

Xu Yanshan hanya bisa mengadu kepada Zhao Xiumei.     

"Dasar anak tidak tahu diri! Aku sendiri yang akan memberimu pelajaran."     

Zhao Xiumei sudah berusia 60 tahun, namun tubuhnya masih kuat, apalagi dia merupakan dokter pengobatan tradisional, sehingga tubuhnya terawat dengan baik dan sehat.     

Saat Zhao Xiumei mengangkat tongkatnya, Lan Anran hanya mendorong pundak neneknya, Zhao Xiumei langsung terjatuh ke lantai.     

"Nek, jangan salahkan aku. Nenek sendiri yang memicu keributan ini." Kata Lan Anran dengan nada jengkel.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.