Istri Cantik-cantik Ganas

Rong Ze Tertipu



Rong Ze Tertipu

0Tiba-tiba!     
0

Lan Anran mendapatkan berita dari ponselnya.     

"Bos, berita terkini yang aku dapat, Xiang Tian sekarang sudah datang ke Qiu Guan. Apakah kami perlu ke sana untuk membantumu?"     

"Tidak perlu. Aku yang akan kesana menyelidikinya sendiri. Kalian bersembunyi di sekitar Qiu Guan saja."     

Setelah itu, Lan Anran menyimpan ponselnya, kemudian bergegas ke Qiu Guan.     

Qiu Guan berbeda dengan Paviliun Liuxiang. Qiu Guan adalah sebuah kafe yang di dalamnya terdapat banyak fasilitas hiburan, seperti KTV, ruang bermain kartu, dan lain-lain. Dan ruang yang paling penting adalah ruang tamu, yang diperuntukan untuk tamu yang kaya raya.     

Lan Anran mulai menyamar dengan memakai riasan orang dewasa, bibirnya memakai lipstik merah menyala, memakai wig rambut panjang berwarna coklat, dan memakai sepatu kristal, penampilannya menyerupai perempuan yang kaya raya.     

Ketika dia baru masuk lobby, dia sudah dihentikan oleh satpam dan petugas resepsionis.     

"Maaf, Nona. Ruang hiburan ada di sebelah kanan."     

Lan Anran mengeluarkan kartu berwarna coklat sambil mengunyah permen karet di mulutnya di depan satpam.     

Petugas resepsionis seketika itu juga tersenyum.     

"Ternyata anggota VIP. Silahkan anda memilih, ingin ruangan yang mana?"     

Qiu Guan berbeda dengan tempat lain. Di sini perbedaan kartu anggota menentukan kelas anggota tersebut, ada kelas bawah, kelas menengah dan kelas VIP. Ada keuntungan yang bisa didapat dengan menjadi anggota VIP, yaitu bisa memilih sendiri ruangan, selain itu fasilitas dalam ruangan juga kelas VIP. Jumlah anggota VIP di Qiu Guan tidak banyak, sehingga tidak perlu berebutan.     

Anggota kelas bawah dan menengah, tidak bisa memilih ruangan. Kebanyakan anggota di kelas bawah dan menengah, berada di ruangan untuk bermain. Lan Anran menebak, pasti Xiang Ran mendapatkan ruangan untuk bermain,      

"Ruangan mana yang sudah terisi?" Tanya Lan Anran.     

Orang yang bisa menjadi anggota VIP di Qiu Guan, bukanlah orang yang sembarang, sehingga Lan Anran mengingatkan dirinya untuk berhati-hati berhadapan dengan orang itu.     

"Ruangan 306 sudah terisi." Kata petugas resepsionis dengan sopan.     

"Kalau begitu aku pesan ruangan di sebelah ruangan 306." Kata Lan Anran dengan nada dingin dan ekspresi datar.     

"Baik. Silahkan ikut saya."     

Petugas Resepsionis mengantar Lan Anran menuju ke kamar 307.     

Lan Anran masuk ke ruangan lalu mengeluarkan peralatannya. Ruangan ini ternyata ada lapisan kedap suara, yang menghalanginya mendengar suara di ruangan sebelah. Lan Anran mengitari ruangan untuk mencari posisi agar bisa mendengarkan suara di ruangan yang dia incar.     

Di ruangan sebelah.     

Rong Ze sedang membuka laptop untuk berkomunikasi dengan Mo Jinrong.     

"Tuan Muda, sampai saat ini sosok 'Q' belum muncul. Apakah kita gagal memancingnya untuk keluar?"     

"Tidak mungkin. Dia sudah menerima imbalan satu miliar, itu artinya dia sudah menerima kabar tentang Xiang Tian. Aku yakin, dia pasti datang." Kata Mo Jinrong dengan yakin.     

Rong Ze mengirimkan email kepada 'Q'.     

"Bagaimana? Apakah kamu berhasil bertemu dengan Xiang Tian?" Rong Ze sengaja mengirim email untuk mengetahui apakah 'Q' akan datang.     

"Aku sekarang berada di Qiu Guan, tepatnya di seberang Kafe mengawasi Xiang Tian. Percayalah, aku pasti bisa menangkapnya."     

'Di seberang Kafe?'     

Rong Ze mengintip dari jendela. Dia melihat ada orang yang sedang membuka laptopnya di seberang Kafe. 'Aku berhasil menjebaknya!'     

Rong Ze menutup laptop, bergegas keluar ruangan tanpa menutup pintu kembali, kemudian menghubungi bawahannya.     

"Kalian segera menuju ke seberang Kafe, tangkap gadis yang sedang membuka laptop sekarang!"     

Lan Anran yang sebenarnya masih berada dalam ruangan mendengar keributan di luar. Pelan-pelan dia membuka pintu, dan melihat sosok pria berjalan keluar.     

'Apakah dia Xiang Tian?'     

'Ataukah komplotannya?'     

Saat Lan Anran melihat ada segerombolan orang yang mengepung di seberang Kafe, seketika dia tidak bisa berpikir jernih,     

Segerombolan orang sudah berkumpul di seberang Kafe.     

Rong Ze berjalan masuk ke Kafe dan berdiri di depan seorang gadis yang sedang fokus pada laptopnya.     

" 'Q', Kamu tertangkap!"     

Gadis berkacamata yang berprofesi sebagai pekerja kantoran ini terlihat ketakutan dan gemetar saat melihat segerombolan orang mengepung dirinya.     

"Siapa kalian? Aku tidak salah apa-apa, kenapa mau menangkapku?"     

"Aktingmu bagus sekali. 'Q', kamu masih tidak mau mengaku? Apa yang kamu lakukan di sini?" Kata Rong Ze sambil tersenyum.     

"Profesiku sebagai manajer di sebuah perusahaan, dan sekarang aku sedang bekerja. Aku tidak melakukan apa-apa. Kalau kalian menangkapku, aku akan berteriak minta tolong."     

"Kamu masih mengelak. Kami tidak akan menyakitimu, kalau kamu mau bekerja sama dengan kami, kami akan membayar imbalannya." Kata Rong Ze.     

"Aku tidak mengenal kalian. Apa yang sebenarnya mau kalian lakukan padaku? Aku sedang bekerja. Aku akan laporkan ke polisi kalau kalian berani macam-macam." Kata gadis itu dengan gemetar.     

Rong Ze merebut laptop gadis itu dan memeriksa emailnya. Tidak ada file yang dihapus, yang ada hanya kontrak perjanjian perusahaan.     

Rong Ze mengerutkan kening, laptop gadis ini tidak ada yang mencurigakan, dia juga tidak terlihat seperti seorang peretas.     

Rong Ze memandang gadis yang sedang ketakutan itu, barulah dia menyadari bahwa dirinya telah tertipu!     

"Kurang ajar! Aku tertipu! Ayo kita pergi!" Kata Rong Ze lalu pergi.     

Bawahan Rong Ze mengikuti tuannya keluar dari Kafe. Semua orang yang berada di sekitarnya juga ikut terkejut dan ketakutan.     

Menyebalkan!     

Dia telah ditipu oleh 'Q'.     

Rong Ze kembali ke ruangannya, dan menyadari pintu ruangan sebelah ruangannya terbuka, 'Apakah 'Q' tadi ada di sini?'     

Rong Ze masuk ke dalam ruangan, dan menemukan sofa terasa hangat. 'Dia tadi di sini.'     

Rong Ze bergegas keluar mengejar 'Q', sayangnya dia sudah kehilangan jejak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.