Istri Cantik-cantik Ganas

Mobil Mewah Di Depan Gerbang Sekolah



Mobil Mewah Di Depan Gerbang Sekolah

0Keesokan harinya Lan Anran masuk sekolah seperti biasa. Dia tidak tahu bahwa di hari pelaksanaan ujian sebelumnya, Sun Hui menyebarkan berita yang kurang baik tentangnya, dan sekarang Lan Anran merasa semua orang di sekolah sedang memandangnya dengan tatapan aneh.     
0

"Lan Anran, sebenarnya kamu bisa atau tidak, kalau tidak bisa, lebih baik kamu jangan ikut ujian, kamu hanya membuat malu kelas praktek saja. Semua tahu kamu tidur di ruang ujian. Kamu tidak bisa, tapi masih sombong menunjukan kemampuan medis, lebih baik kamu keluar saja dan jangan bilang jika kamu pernah di kelas praktek ini, kami tidak mau menanggung malu gara-gara kamu!" Kata Lin Cheng dengan nada tidak suka.     

Ini pasti Sun Hui yang menyebarkan fitnah di belakangnya.     

"Dari mana kamu yakin aku gagal ujian? Siapa tahu nilai ujianku lebih bagus daripada nilai ujianmu." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Hahaha, kamu benar-benar tidak tahu malu. Lan Anran, jangan kira dirimu hebat hanya karena kamu berasal dari keluarga Lan. Masih banyak keluarga yang lebih kaya daripada keluarga Lan. Jangan sampai nanti kamu menangis saat mengetahui kenyataan itu." Kata Lin Cheng memandang remeh kemampuan Lan Anran.     

"Kita lihat saja nanti siapa yang sebenarnya akan menangis. Jangan sombong dulu, nilaimu belum tentu sebagus nilai ujianku." Kata Lan Anran dengan puas.     

Lin Cheng merenung, apa yang dikatakan gadis itu ada benarnya juga, banyak pertanyaan yang tidak dia jawab, takutnya dia gagal di ujian tertulis. Walaupun demikian, setidaknya dia masih lebih baik dari pada Lan Anran, karena dia tidak tidur di ruang ujian.     

"Tidak ada gunanya kamu bermulut besar. Tunggu saja sampai kamu didepak dari sini." Kata Sun Hui percaya diri.     

Sun Hui yakin dia masih berada di peringkat kedua, sedangkan Lan Anran pasti ada di peringkat terakhir. Sun Hui sangat yakin dengan hal itu.     

Kemudian Li Yue, wali kelas mereka masuk dengan membawa sebuah buku.     

"Semuanya kembali ke tempat duduk kalian masing-masing. Dalam beberapa hari lagi, nilai ujian tertulis akan keluar, dan kalian akan mengetahui nilai kalian masing-masing. Hari ini kita akan membicarakan tentang wawancara mengenai kompetisi medis. Setiap tahun akan ada badan pemeriksa ramuan obat palsu. Kalian harus ingat jangan sampai melakukan kesalahan fatal yang sama, karena konsekuensi yang di dapat akan berat, dan kalian bisa dikeluarkan dari sekolah ini. Jangan sampai kalian mengambil resiko. Kalian dilarang melanggar peraturan pembuatan ramuan obat, juga dilarang membuat ramuan obat palsu. Kali ini akan mendatangkan badan pemeriksa dari luar negeri untuk menjadi juri. Jangan kalian kira kalian bisa membohongi mereka, karena mereka dari luar negeri. Mereka juga memiliki lisensi. Apakah kalian mengerti?"     

"Baik, Bu Guru." Para siswa menjawab serempak.     

Yang Qing dan Gu Qiu menganggap perkataan wali kelas mereka sebagai kalimat peringatan. Setiap tahun di kompetisi medis, banyak siswa yang tertangkap membuat ramuan obat palsu, dan tidak sedikit juga yang bisa lolos. Padahal mereka sudah membuat ramuan obat palsu dengan hati-hati, tapi kenapa mereka masih bisa tertangkap?     

"Kompetisi medis ini juga akan menjadi nilai tambahan kalian untuk bisa diterima di Institut Penelitian Medis. Sebentar lagi kalian semester 6 dan mulai kerja praktek. Kompetisi ini bisa menjadi nilai tambahan kalian untuk bisa kerja praktek di sana, dan kemungkinan mereka akan tetap mempekerjakan kalian. Kalaupun nanti tidak bisa masuk ke sana, tetap bisa menjadi nilai tambahan untuk kalian, siapa tahu nanti kalian mau mencoba lagi masuk ke sana." Li Yue melanjutkan penjelasannya.     

Li Yue melirik ke arah Lan Anran. Katanya, dia tertidur di ruang ujian. Sepertinya nilainya nanti kurang bagus. Tunggu sampai kompetisi medis ini selesai, gadis itu lebih baik dipindahkan saja ke kelas umum.     

Lan Anran merasakan Li Yue menatapnya. Lan Anran juga menatap balik Li Yue. Membuatt Li Yue merasa tidak nyaman, dia langsung melihat ke arah lain.     

Akhirnya waktu pulang sekolah tiba, Lan Anran dan Zhao Xiaolei berjalan menuju gerbang sekolah sambil membawa tas sekolah. Mereka melihat banyak siswa yang menunjuk ke arah depan gerbang sekolah, entah ada apa di sana.     

Zhao Xiaolei paling suka jika ada suasana ramai seperti ini. Dia bergegas ke sana, dia melihat ada mobil Bentley di depan sekolah. Sopir mobil itu terlihat tampan, berbeda jauh dengan pria jelek yang duduk di kursi sampingnya.     

Zhao Xiaolei merasa familiar dengan wajah pria ini. Bukankah dia adalah pria yang dulu melihatnya dari depan jendela?     

"Sungguh menyebalkan. Pria itu datang lagi. Kalau suka bilang suka, tapi dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya seperti mengirimkan surat cinta atau yang lainnya. Dia hanya memandangku dari jauh. Apakah aku yang harus mengajaknya mengobrol duluan?" Kata Zhao Xiaolei sambil tersipu malu.     

Zhao Xiaolei dididik secara ketat. Sejak kecil, ibunya selalu mengajarkan bahwa menjadi seorang gadis tidak boleh agresif, kalau tidak nanti tidak akan ada pria yang mau melamar. Selain itu sebagai putri dari keluarga Zhao memang diharuskan menjadi gadis yang bermartabat, agar tidak membuat malu keluarga. Ajaran keluarganya ini selalu dia ingat.     

Lan Anran juga menoleh ke arah dua orang pria yang berada di tengah kerumunan, 'bukankah itu Mo Jinrong?'     

'Kenapa dia datang lagi?'     

Lan Anran hendak pergi untuk menghindari pria itu, tapi di saat yang bersamaan muncul Lan Yanran muncul di samping Mo Jinrong dengan tatapan tidak suka.     

"Untuk apa kamu datang ke sini?" Tanya Yanran dengan ucapan pedas.     

Dia menganggap kakak iparnya bukanlah pria yang baik. Kakak dan ibunya sakit, tapi dia sekalipun tidak datang menjenguk. Sekarang dia datang ke sekolah, dan semua mata tertuju padanya, apakah dia ingin mempermalukan kakaknya?     

"Aku ada urusan dengan kakakmu."     

Kata Mo San blak-blakan.     

"Kami dengar Nyonya Lan sedang dirawat di rumah sakit, jadi Tuan Muda Mo datang kesini untuk menjemput Nona Lan untuk pergi ke rumah sakit bersama-sama." Akhirnya Mo Jinrong buka suara, lembut tetapi juga ada kesan dingin.     

"Pergi, pergi, pergi… apa kalian sadar sudah membuat kekacauan di depan sekolah? Kalian datang dengan mobil mewah ke sini, ini akan membawa dampak buruk bagi kakakku, dia bisa-bisa dibully gara-gara kalian."     

Lan Yanran selalu dikelilingi banyak gadìs. Meskipun dia belum pernah berpacaran, tetapi dia tahu perasaan seorang gadis, dan dia tidak ingin perasaan kakaknya tersakiti.     

Mo Jinrong berpikir apa yang dikatakan Lan Yanran ada benarnya. Ini di sekolah, nanti akan membuat banyak orang yang iri dengan Lan Anran, sehingga dia memutuskan untuk parkir di tempat yang agak jauh, lalu dia turun dari mobil bersama Mo San.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.