Istri Cantik-cantik Ganas

Rong Ze Berubah Pikiran



Rong Ze Berubah Pikiran

0Rong Ze mendatangi petugas resepsionis.     
0

" Bagaimana penampilan tamu yang ada di ruangan 307? Kapan dia pergi?"     

Petugas resepsionis terlihat bingung.     

"Dia baru saja pergi. Seorang wanita berambut panjang, memiliki mata yang besar dan bentuk tubuhnya bagus."     

"Aku mau lihat datanya." Kata Rong Ze terburu-buru.     

"Mohon maaf, kami tidak dapat memberikan data pribadi anggota dengan sembarangan. Ini sudah menjadi kebijakan Qiu Guan." Kata Petugas Resepsionis dengan sopan.     

Tanpa memperpanjang perdebatan, Rong Ze kembali ke ruangannya, lalu meretas sistem yang berisi data pribadi para anggota Qiu Guan.     

Lan Anran tentu saja tidak sebodoh itu. Dia menghapus semua informasi tentang dirinya. Rong Ze tertipu dari email yang dikirim oleh Lan Anran, sehingga gadis itu bisa lolos.     

'Menyebalkan!'     

Rong Ze menghentakkan kaki dengan kesal. Belum pernah dia bertemu lawan sehebat ini, ini membuatnya semakin tertantang.     

Rong Ze mengirimkan email kepada Lan Anran.     

"Kamu menipuku?"     

"Tuan, kamu yang lebih dulu menipuku. Aku melakukan ini untuk melindungi diriku sendiri. Bukankah yang kamu incar adalah Xiang Tian?"     

"Salah. Baiklah, aku tidak akan berbasa-basi. Bekerja sama lah denganku, aku akan memberikanmu imbalan."     

Seketika 'Q' membuatnya tertarik. Awalnya dia hanya ingin menolong Mo Jinrong. Sekarang dia ingin 'Q' menjadi kaki tangannya.     

"Satu Milyar yuan!"     

Lan Anran hanya mau uang satu milyar yuan, dia tidak mau yang lain.     

Rong Ze berpikir 'Q' pantas menerima lebih dari satu milyar yuan. Meskipun demikian, dia tidak ingin 'Q' menerima uang dengan cuma-cuma.     

"Aku akan memberikan kamu satu milyar yuan, kalau kamu berhasil menangkap Xiang Tian." Kata Rong Ze sambil tersenyum.     

Lan Anran mengetik balasan pesan tanpa banyak berpikir.     

"Kamu ingin mengujiku? Aku pasti bisa menangkap Xiang Tian. Aku harap kamu bisa memegang perkataanmu. Aku tidak suka ditipu!"     

"Jangan khawatir tentang hal itu. Aku masih berharap kamu bersedia bergabung menjadi tim ku. Kalau kamu bersedia, aku bisa memberikan uang satu milyar yuan kepadamu sekarang."     

Rong Ze ingin menguji, apakah 'Q' orang yang serakah? Kalau terbukti dia orang yang serakah, maka Rong Ze akan mengurungkan niatnya, karena itu artinya dia berbahaya.     

Lan Anran tertarik dengan uang satu milyar yuan, hanya saja dia tidak suka menjadi bawahan orang lain, dia suka bekerja sendiri.     

"Tidak perlu. Aku hanya akan melakukan bagianku, lebih dari itu, aku tidak tertarik bergabung dengan orang yang suka menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah." Kata Lan Anran lalu menutup laptopnya.     

Rong Ze puas dengan jawabannya. Dia membutuhkan orang yang seperti 'Q'. Akan lebih baik berteman dengannya daripada menjadi musuhnya.     

'Tuan Muda Rong, maafkan aku. Aku akan merebut 'Q' darimu.'     

...     

Di Kediaman Keluarga Mo.     

"Tuan Muda, aku menerima kabar dari Tuan Rong. Dia mengatakan telah ditipu oleh 'Q' sehingga rencananya gagal. Namun, dia sudah bernegosiasi dengan 'Q', orang itu akan mendapatkan uang satu milyar yuan setelah berhasil menangkap Xiang Tian." Kata Mo San mendekati Tuannya sambil menyampaikan kabar yang dia dapat.     

"Aku rasa Rong Ze melakukan itu bukan untukku, tetapi untuk dirinya sendiri."     

"Tuan Muda, aku tidak mengerti, bukankah Tuan Rong menerima misi ini untuk membantumu, kenapa Tuan Muda bisa memiliki pikiran seperti itu."     

"Rong Ze selama ini tidak tertandingi di dunia peretas. Sekarang dia menemukan orang yang kemampuannya selevel dengannya. Aku curiga dia mengubah rencananya." Kata Mo Jinrong dengan santai.     

"Tuan Muda, kalau Tuan Rong hendak merekrut 'Q', sedangkan orang yang ingin kamu cari…"     

Mo San tahu dengan jelas Mo Jinrong sudah dari lama mencari 'nol', setiap kali penyakitnya kambuh, dia terlihat merasakan sakit yang luar biasa, oleh karena itu, bagaimana pun caranya Mo Jinrong harus bisa menemukan 'nol'.     

"Apakah kamu sudah menyelidiki guru dan kepala sekolah di sekolah itu seperti yang sudah aku perintahkan kepadamu sebelumnya?"     

"Aku sudah menyelidiki, tidak ada dari mereka maupun dari Nona Lan yang mencurigakan." Kata Mo San.     

"Tidak mungkin. Pasti ada sesuatu."     

Mo Jinrong tiba-tiba teringat penampilan Lan Anran yang tidak umum di acara pelelangan.     

"Besok kamu mulai awasi Lan Anran. Aku mau tahu setiap gerak gerik yang dia lakukan."     

"Tuan Muda, sejak Tuan Rong datang ke sini, aku lihat dia merencanakan sesuatu, sepertinya dia mau menyelidiki Nona Lan. Apakah aku perlu memberi peringatan kepadanya."     

"Tidak perlu. Kamu saja tidak berhasil menyelidiki Lan Anran, paman juga pasti tidak bisa menyelidikinya. Kamu hanya perlu memberi peringatan kepada paman agar tidak bertindak keterlaluan." Kata Mo Jinrong, dia berdiri lalu berjalan ke jendela melihat pemandangan luar.     

...     

Beberapa hari kemudian, akhirnya Li Yueru sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Li Yueru sudah lama ingin bisa pulang ke rumah, rasanya dia sudah berjamur karena terlalu lama tinggal di rumah sakit.     

Sesampainya mereka di depan rumah, mereka melihat pintu rumah terbuka, Lan Tingyun mengerutkan dahi, seharusnya tidak ada orang di rumah. Apakah rumah mereka kemasukan maling?     

Lan Tingyun membuka pintu sambil melihat ke dalam. Ternyata ada Xu Yanshan yang sedang menuntun ibunya yang sedang marah-marah.     

"Bu, kenapa ibu di sini?" Tanya Li Yueru sambil tersenyum.     

"Tersenyum! Kamu masih berani tersenyum di depanku?"     

Raut wajah Zhao Xiumei terlihat tidak senang. Dia sudah menunggu dari tadi di sini, dan anak keduanya belum juga pulang. Hatinya dipenuhi dengan rasa amarah, terlebih saat dia melihat Lan Tingyun memegang batu bata. Zhao Xiumei menampar Lan Tingyun.     

Plak!     

Li Yueru terkejut sejenak, kemudian pergi menolong suaminya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.