Menantu Pungut

Matilah Kau!



Matilah Kau!

0Aaron Liu tersenyum sini menatap beberapa orang yang terlihat cukup garang. Dia sangat yakin jika mereka adalah orang bayaran yang sengaja dikirimkan untuk mencelakai dirinya.     
0

Tak tinggal diam, Aaron Liu menoleh ke arah di mana Lee Hana masih di dalam mobil dengan ketakutan. Tak bisa dielakkan lagi jika perempuan itu harus menyaksikan tindak kekerasan yang mungkin saja terjadi.     

"Tetaplah di dalam mobil, Nona Lee!" perintah Aaron Liu setengah berteriak agar perempuan yang bersamanya tadi bisa mendengar.     

Lee Hana hanya bisa menatap cemas atasannya itu. Ia menganggukkan kepalanya tanpa mampu mengatakan apapun secara langsung. Lagipula jarak di antara mereka juga tak dekat.     

Aaron Liu masih berdiri tegap dengan tatapan tajam dan cukup berani. Dia sama sekali tak ingin memperlihatkan celah sedikit pun untuk menindasnya.     

"Apakah kalian pikir aku takut? Kalian semua hanya orang-orang bodoh yang mau dibayar untuk melakukan pekerjaan kotor ini," seru Aaron Liu sembari memperhatikan mereka satu persatu.     

"Segera tangkap dan beri pria sombong tak tahu diri itu pelajaran! Buat dia tak ingin hidup lagi dan tak bisa melihat cahaya!" perintah seorang pria yang kemungkinan besar adalah pimpinan mereka.     

Beberapa orang dengan sigap segera mematuhi pimpinannya. Mereka langsung bergegas menuju sebuah titik di mana Aaron Liu berdiri sembari mengepalkan tangannya bersiap memukul suami dari Jiang Lily itu.     

Bersamaan dengan itu, ada seorang pria yang mendekati mobil dan mencoba untuk membuka paksa pintunya. Lee Hana menjadi semakin takut jika sampai mengalami hal yang tak diinginkannya.     

"Lepaskan aku, Brengsek! Kalian akan menyesal telah berani menyentuh kami!" Lee Hana langsung berteriak dengan suara penuh. Ia berharap akan ada seseorang yang akan menyelamatkan mereka.     

"Apakah kamu tak ingin bersenang-senang dengan kami dulu, Nona? Aku akan melepaskan kamu jika kamu mau memuaskan aku sejenak." Sebuah penawaran sangat menjijikkan yang membuat jantung Lee Hana seolah akan meledak kala itu.     

"Brengsek! Lepaskan aku!" Lee Hana berteriak sekuat tenaga dan juga berusaha keras untuk melepaskan diri dari cengkeraman pria itu.     

Aaron Liu yang mendengar teriakan Lee Hana bergegas untuk menyelamatkan perempuan itu. Dia tak mungkin membiarkan mengalami sebuah pelecehan saat bersamanya.     

Begitu membalikkan badan, Aaron Liu melihat seorang pria mencengkeram erat tangan Lee Hana. Sedangkan perempuan itu masih memberontak dengan wajah putus asa dan juga ketakutan.     

"Lepaskan dia! Urusan kalian adalah denganku! Jangan melibatkan seorang perempuan yang tak bersalah!" seru Aaron Liu dengan penuh tekanan. Tak menyangka jika mereka sampai nekat memperlakukan seorang perempuan sangat kasar.     

"Hajar saja dia! Sepertinya Tuan Liu sudah sangat siap untuk menerima segala pukulan," cibir seorang pria yang terlihat paling berkuasa di sana.     

"Serang!" Seketika itu juga, beberapa orang bergerak ke arah Aaron Liu. Mereka sudah mengepalkan tangannya dan bersiap untuk melemparkan pukulan mematikan.     

Suasana berubah sangat menegangkan. Aaron Liu mencoba untuk menghindari pukulan yang diarahkan ke arahnya. Dia mulai menangkis dan juga menghindari agar tak mengenai dirinya. Sayangnya, semua tak seperti yang dipikirkan oleh beberapa orang bayaran itu.     

Mereka semua sempat berpikir jika Aaron Liu sangat mudah dikalahkan. Mereka sana yang tak pernah tahu jika menantu Keluarga Jiang itu cukup hebat dalam bertarung.     

Aaron Liu masih saja nampak begitu tenang meskipun beberapa orang berbadan kekar dan bermuka garang terus saja menghadiahi pukulan yang selalu berhasil ditangkisnya.     

Tak Aaron Liu sadari, salah satu orang bayaran itu sudah berdiri di belakangnya. Dengan segenap kekuatannya akan segera mendaratkan pukulannya ka arah targetnya yang sejak tadi terus menghindar.     

"Matilah kau!" Pria itu berseru sembari berupaya untuk mendaratkan pukulan keras bagi Aaron Liu.     

"Sial!" Aaron Liu langsung menghindar dengan begitu cepat. Ia tak boleh kalah sebelum bantuan datang. Dari kejauhan, ia melihat pria itu mencoba untuk melecehkan Lee Hana. "Jauhkan tangan motormu dari Nona Lee, Brengsek!"     

Aaron Liu bergerak cepat untuk menghampiri Lee Hana. Ia langsung melakukan tendangan tinggi hingga mengenai si pria itu. Tendangan kuat itu langsung membawa si pria terpental cukup jauh.     

Terlihat wajah kelegaan pada Lee Hana. Perempuan itu sengaja menahan air matanya agar tak terlalu membebani Aaron Liu.     

"Apakah kamu baik-baik saja, Nona? Lebih baik kamu kembali ke dalam mobil. Jangan membukakan pintu untuk siapapun! Aku akan segera membereskan mereka," bujuk Aaron Liu dengan sangat serius. Ia sudah tak ada waktu untuk kembali membujuknya.     

"Anda harus berhati-hati, Presdir! Jangan sampai terluka!" Lee Hana terdengar begitu tulus dan sangat mencemaskan atasannya. Ia sangat takut jika sampai terjadi hal yang lebih buruk.     

"Aku akan baik-baik saja sampai bantuan datang." Aaron Liu mencoba untuk menyakinkan Lee Hana. Ia bisa melihat segala kecemasan dan juga perasaan takut di wajah perempuan cantik itu.     

Belum juga Aaron Liu beranjak dari sebelah mobilnya, secara mengejutkan beberapa orang melakukan serangan secara bersamaan. Dia tak sempat menangkis ataupun menghindar. Sebuah pukulan berhasil mendarat di wajah tampannya. Hal itu benar-benar tak terelakkan lagi.     

"Matilah kau! Bos pasti akan sangat senang jika kamu mati sekarang!" celetuk seorang pria sembari menendang Aaron Liu yang beberapa saat lalu sempat terjungkal ke tanah.     

Akhirnya beberapa orang bayaran itu langsung mengepung dan melayangkan beberapa pukulan dan tendangan juga kepada Aaron Liu. Itu adalah sebuah kesempatan terbaik sebelum situasi berbalik arah.     

Aaron Liu menyeringai sambil menggelengkan kepalanya pelan, ia mulai meraba bibirnya yang meneteskan darah. Dia harus memberikan balasan setimpal pada orang-orang bodoh yang hanya berani main keroyokan.     

"Dasar, Pria tak berguna! Kalian hanya berani mengeroyok aku," sindir Aaron Liu dengan suara yang tak enak didengar.     

"Brengsek! Sudah babak belur saja masih sangat sombong. Habisi pria arogan itu!" teriak seorang pria yang paling berkuasa atas orang-orang bayaran itu.     

Namun ... belum juga orang-orang itu menghimpun kekuatan, Aaron Liu sudah kembali bangkit berdiri dan siap bertarung. Seolah tak memiliki rasa takut, dia tersenyum kecut sembari menatap tajam mereka semua.     

Aaron Liu akan berjuang di antara hidup dan mati untuk menyelamatkan dirinya dan juga Lee Hana. Meski sebenarnya, ia merasa jika bantuan kali ini sedikit lama dari biasanya.     

"Apakah kalian merasa sangat hebat bisa mengalahkan aku? Jika kalian mau, aku bisa membayar kalian beberapa kali lipat!" tawar Aaron Liu untuk menggoyahkan keyakinan mereka.     

"Jangan tertipu! Bos akan memberikan bonus yang besar jika bisa membunuhnya!" sahut seorang pria pada beberapa anak buahnya. "Cepat habisi pria sombong itu!" perintahnya.     

Mendengar perintah itu, mereka semua langsung bergerak cepat untuk mengunci lawan. Mereka sama sekali tak peduli akan penawaran besar dari Aaron Liu.     

"Matilah kau!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.