Menantu Pungut

Dendam Telah Usai



Dendam Telah Usai

0"Tutup mulutmu, Manajer Sin! Kamu benar-benar tak sopan!" Tiba-tiba saja Miranda sudah berada di ruangan itu. Ia cukup geram mendengar setiap ucapan dari seseorang yang dulunya cukup dipercaya.     
0

Namun, perempuan itu justru merusak citra dirinya dengan berkata kasar dan tak sopan pada Aaron Liu. Jika dahulu Miranda terlihat begitu membenci adiknya itu, kali ini akan jauh berbeda.     

Segala kebencian dan juga dendam di hatinya seolah telah sirna. Miranda hanya ingin menjadi seorang kakak yang seharusnya. Meski tak mudah, dia akan berusaha keras dengan sebaik mungkin.     

"Nona Miranda!" Manajer Sin nampak sangat terkejut dengan kedatangan atasannya itu. Tak menyangka jika pemilik WM Fashion akan datang secepat itu. "Saya hanya ingin memberitahukan posisi yang memang pantas untuk Tuan Liu."     

"Atasan dan bawahan tak ada bedanya!" cibir Aaron Liu pada Miranda dan juga manajer produksi di perusahaan itu.     

Miranda sangat paham atas sindiran adiknya. Selain masih sangat kesal dan juga tak mampu menerima dirinya, Aaron Liu tentu saja memiliki pertimbangan tersendiri dalam menghadapi seseorang yang tiba-tiba menjadi bagian dari Keluarga Liu.     

Segalanya sangat tak terduga dan juga sulit untuk dipahami. Pria itu pasti membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa menerima Miranda sebagai kakak perempuannya.     

"Apakah kamu sadar dengan siapa kamu berbicara, Manajer Sin?" ketus Miranda pada bawahannya. Ia bisa mendengar jika perempuan itu telah melontarkan kalimat tak pantas pada adiknya.     

"Tentu saja saya sangat tahu, Nona Miranda. Tuan Liu adalah mantan tunangan dan juga musuh terbesar Anda. Liu Corporation telah melakukan banyak tindakan licik untuk mengakuisisi WM Fashion. Bukankah Anda juga mengetahui hal itu?" sahut Manajer Sin panjang lebar. Ia sengaja ingin mengingatkan sebuah hubungan buruk antara pasangan adik dan kakak itu.     

"Bodoh! Aaron Liu adalah adikku, perusahaan ini juga miliknya. Kamu benar-benar merendahkan pemilik perusahaan, Manajer Sin!" Miranda sangat kesal pada bawahannya itu. Sangat memalukan dan juga keterlaluan memperlakukan adiknya seperti itu.     

"Apa! Bagaimana Anda bisa menjadi saudaranya? Bukankah Anda sangat membenci Keluarga Liu?" Rasanya tak percaya mendengar kebenaran itu. Manajer Sin benar-benar sangat syok dan tak karuan.     

Seperti kilatan petir di siang hari yang terik. Perempuan itu sama sekali tak bisa mempercayai ucapan Miranda. Segalanya terlalu sulit dan juga tak bisa dipercaya. Ia masih tertegun dengan mulut membeku dan pikiran yang semakin kacau.     

Aaron Liu hanya tersenyum tipis sembari melirik perempuan itu. Ia ingin menyaksikan sebuah kekalahan memalukan yang harus ditanggung Manajer Sin atas kebodohannya sendiri.     

"Apakah kamu masih berencana untuk menghancurkan Keluarga Liu, Miranda? Mengapa kamu mempekerjakan seorang staf tak berguna yang justru menjadi mata-mata musuh?" lontar Aaron Liu pada kakak perempuan yang masih tak diakuinya.     

"Apa maksudmu, Aaron? Untuk apa aku menghancurkan keluargaku sendiri? Mata-mata?" Tak satu pun kalimat Aaron Liu yang dipahami oleh Miranda. Ia merasa jika adiknya itu sengaja ingin menyudutkan dirinya.     

Miranda sama sekali tak mengetahui hubungan antara Manajer Sin dengan Keluarga Wen. Segala hal yang dilakukan oleh mereka tanpa sepengetahuannya. Ia juga tak akan menyangka jika orang kepercayaannya itu akan melakukan sesuatu yang cukup berbahaya bagi perusahaan.     

Sekeras apapun Miranda berpikir, ia sama sekali tak menemukan jawaban. Dia berpikir jika Manajer Sin cukup bisa dipercaya dalam mengelola perusahaan.     

"Apa kamu juga yang memerintahkannya untuk menjadi mata-mata Keluarga Wen?" sahut Aaron Liu murka.     

"Manajer Sin tertangkap basah memberikan data perusahaan dan juga beberapa informasi penting pada Nyonya Wen dan juga anaknya. Hal itu tentu saja membuat Presdir menjadi sangat curiga," terang Lee Hana sembari memperlihatkan beberapa rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan pertemuan rahasia itu.     

"Aku sama sekali tak mengetahui hal itu, Aaron. Bukankah kamu juga tahu jika hubunganku dan juga Keluarga Wen telah berakhir?" Miranda melakukan pembelaan atas dirinya sendiri. Ia tak akan membuat kesalahan apapun pada keluarganya. "Apa yang kamu lakukan, Manajer Sin? Kamu telah menghancurkan kepercayaan yang aku berikan!" serunya.     

Terjadi perdebatan di antara mereka berdua. Tak ada seorang pun yang mau disalahkan atas semuanya. Mereka berdua sama-sama melakukan pembelaan untuk menyelamatkan dirinya.     

Aaron Liu dan juga Lee Hana masih di sana untuk menyaksikan sebuah drama menarik antara atasan dan bawahan. Hingga tak berapa lama, pria itu berpikir telah membuang waktu terlalu banyak hanya untuk mereka.     

"Sudahlah! Tak perlu bersandiwara lagi. Lebih baik aku pergi dari sini." Aaron Liu langsung bergegas menuju ke pintu untuk keluar. Ia sama sekali tak berminat untuk ikut campur dengan urusan orang lain.     

"Tunggu, Aaron! Kamu harus percaya jika aku sama sekali tak ada hubungannya dengan mereka," bujuk Miranda agar adiknya percaya. Ia harus bisa membuat pria itu tak memandang rendah dirinya.     

"Kalian selesaikan saja dulu pertikaian itu! Aku akan memeriksa beberapa hal di sini." Aaron Liu sama sekali tak ingin berada di ruangan itu terlalu lama. Suasana di sana benar-benar sangat tak nyaman.     

Meninggalkan Miranda dan beberapa bawahannya, Aaron Liu mulai memperhatikan beberapa hal penting di WM Fashion. Ia baru menyadari jika banyak hal mirip antara perusahaan itu dengan JL Fashion. Bahkan beberapa rancangan juga terlihat sama.     

Meski tak terlalu mengejutkan, ternyata cukup tak nyaman menyaksikan hal itu. Aaron Liu seolah melihat sebuah duplikat perusahaan milik Keluarga Jiang.     

"Mengapa segalanya tampak sangat mirip di sini? Aku baru sadar sekarang." Aaron Liu terkekeh kecil namun juga sangat kesal.     

"Perusahaan ini memang dibuat untuk menjadi pesaing JL Fashion. Dan mereka telah berhasil menghancurkan sebuah perusahaan fashion terbesar milik Keluarga Jiang." Lee Hana sangat tahu mengenai alasan berdirinya WM Fashion. Ada seorang temannya yang juga bekerja di sana.     

"Oh iya ... aku melupakan hal itu. Bagaimana kamu tahu begitu banyak, Nona Lee," balas Aaron Liu sembari memperhatikan beberapa ornamen dan juga desain yang terpajang di sekitar lorong.     

Tak berapa lama, Luis Benito terlihat mendatangi perusahaan. Tak ada yang mengetahui alasan keberadaan seorang pria yang sudah banyak berjasa bagi Miranda itu. Bisa ditebak jika pria itu pasti datang untuk urusan yang penting.     

Aaron Liu dan juga Lee Hana memandang ke arah yang sama. Mereka berdua sangat penasaran atas kemunculan Luis Benito di WM Fashion.     

"Apa yang sudah membawamu ke sini, Tuan Benito?" tanya Aaron Liu tanpa basa-basi.     

"Bukankah Miranda sudah mengatakan rencananya akan perusahaan ini, Tuan Liu?" Sebuah jawaban yang sama sekali tak menunjukkan titik terang apapun bagi Aaron Liu dan juga Lee Hana.     

Tak ada yang paham akan ucapan Luis Benito. Aaron Liu dan juga Lee Hana hanya saling memandang tanpa mengatakan apapun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.