Menantu Pungut

Penolakan Aaron!



Penolakan Aaron!

0Lee Hana sama sekali tak senang dengan pertanyaan itu. Ia merasa jika Tiffany sedikit keterlaluan sebagai seorang tamu.     
0

Tak sepantasnya seorang tamu menanyakan sesuatu yang terkesan tak sopan. Hal itu terkesan begitu meremehkan sosok perempuan yang sudah banyak membantu bisnis Keluarga Jiang.     

"Tinggal atau tidak di rumah ini, itu bukan urusan Anda, Nona Tiffany. Sepertinya Anda begitu keberatan jika saya benar-benar tinggal di sini," cibir Lee Hana pada seseorang yang dulu sempat mengejar-ngejar Aaron Liu.     

"Sepertinya Anda telah salah paham, Nona Lee. Saya hanya sedikit terkejut melihat Anda di mansion Keluarga Jiang," elak Tiffany atas balasan tak menyenangkan dari perempuan cantik itu.     

Tentu saja, perempuan itu tak mungkin mengungkapkan kecemburuan atas keberadaan Lee Hana di sana. Sejak awal, Tiffany sudah sangat cemburu dengan perempuan cantik yang begitu dipercaya oleh Keluarga Jiang.     

Sebuah pertemuan yang seharusnya berubah hangat justru terasa begitu menegangkan. Mereka semua telah terseret dalam suasana tak nyaman yang telah tercipta di sana.     

Aaron Liu mulai menyadari jika ketiga perempuan itu sama sekali tak senang dengan pertemuan itu. Dia pun mendekati Tiffany dengan maksud ingin menanyakan maksud dan juga tujuan kedatangannya ke mansion.     

"Apa tujuanmu datang ke sini, Tiffany? Tak mungkin jika kamu datang tanpa membawa niat tertentu." Aaron Liu bertanya dengan segala kecurigaan dan juga rasa penasaran di dalam dadanya. Ada kecemasan tersendiri yang kian berkembang dan semakin mengusiknya.     

"Jangan bilang jika Anda merindukan Presdir, Nona Tiffany!" cibir Lee Hana sembari melemparkan lirikan tahan pada perempuan itu.     

Tiffany tersenyum kecut di hadapan mereka semua. Dia cukup sadar jika mereka sengaja ingin memojokkan dirinya. Namun, hal itu sama sekali tak berpengaruh baginya.     

Tak peduli akan ucapan menyakitkan dari Lee Hana, perempuan itu tetap akan berada di sana. Tiffany memiliki tujuan tersendiri atas kedatangannya untuk menemui Aaron Liu.     

"Ucapan Anda sama sekali tak salah, Nona Lee. Namun, tujuanku datang ke sini untuk menawarkan sebuah kerjasama bisnis dengan Keluarga Jiang. Saya tahu jika JL Fashion masih belum beroperasi sejak insiden beberapa waktu lalu." Tiffany mengungkapkan tujuannya datang menemui Keluarga Jiang. Dia sangat berharap jika tak mendapatkan penolakan.     

"Bagaimana Anda bisa sangat yakin jika kami akan menerimanya?" sahut Jiang Lily yang kebetulan sejak tadi memperhatikan obrolan mereka semua.     

"Apakah Nona Jiang sudah melupakan jika aku dan juga Keluarga Mo yang melindungi bisnis kalian selama berada di gedung kami?" Tiffany menyinggung sebuah kerjasama yang seharusnya telah selesai. Bahkan mereka berdua sama sekali tak memiliki hubungan apapun.     

Seperti dugaan Jiang Lily sebelumnya, ia sudah menduga jika Tiffany akan menyinggung masalah itu. Terlebih, Keluarga Mo sudah banyak membantu JL Fashion saat menyewa gedung milik mereka.     

Hanya tak menyangka jika hal itu akan terbawa hingga kemudian hari. Memunculkan kecurigaan tersendiri dan juga cukup mengusik bagi cucu tunggal di Keluarga Jiang.     

"Apakah Anda sedang meminta balasan atas kebaikan kalian kala itu?" tanya Jiang Lily pada perempuan yang menjadi tamu tak diundang di rumahnya.     

"Aku hanya meminta agar Keluarga Jiang berkenan untuk membantu bisnis Keluarga Mo di sini," terang Tiffany pada sang empunya rumah itu.     

Kala perdebatan itu tengah terjadi, tiba-tiba Nenek Jiang muncul. Wanita tua itu sempat mendengar perdebatan di antara mereka. Tentu saja hal itu menciptakan pertanyaan di dalam hatinya.     

Tak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan, Nenek Jiang langsung berjalan ke arah ruang tamu. Ia melihat seorang perempuan yang terlihat begitu angkuh sedang berbincang dengan cucu dan menantunya.     

"Mengapa tak mengatakan jika sedang ada tamu?" tanya Nenek Jiang mengejutkan mereka semua.     

Seketika itu juga, semua orang memandang ke arah yang sama. Kehadiran Nenek Jiang tentu saja menciptakan sensasi tersendiri di antara mereka. Rasanya seperti sedang berada dalam situasi yang mencekam dan penuh tekanan.     

Tiffany yang tadinya duduk mendadak langsung bangkit berdiri. Perempuan itu terlihat sungkan dan juga tak nyaman atas keberadaan sang nyonya rumah.     

"Nyonya Jiang. Apa kabarnya? Papa mengirimkan salam untuk Anda," sapa Tiffany dengan senyuman ramah dan juga begitu sopan pada nenek dari Jiang Lily.     

"Papa?" ulang Nenek Jiang bingung. Sejujurnya, dia sama sekali tak mengenal perempuan yang sedang bertamu di rumahnya itu. Tak sekalipun bertemu dengan Tiffany sebelumnya.     

"Benar, Nyonya. Saya adalah Tiffany, anak dari Feng Mo. Tentu saya sangat yakin jika Anda mengenal papa," jelas perempuan itu untuk menerangkan identitas dirinya.     

Nenek Jiang akhirnya tahu, siapa perempuan itu. Meski tak mengenal cukup dekat, dia sempat bertemu dengan Feng Mo. Saat itu, mereka bertemu untuk membicarakan soal sewa gedung.     

Sayangnya, negosiasi sepanjang dilakukan oleh Aaron Liu. Hal itu membuat hubungan antara mereka tak cukup akrab.     

"Tentu saja aku mengenal Tuan Mo. Benarkah kamu adalah anaknya?" Nenek Jiang tak menyangka jika pria itu memiliki seorang anak perempuan yang terlihat seusia dengan cucunya.     

"Benar, Nyonya. Kedatangan saya ke sini untuk menawarkan sebuah kerja sama bisnis dengan Keluarga Jiang. Saya berharap jika Nyonya Jiang tak keberatan akan hal itu," jelas Tiffany panjang lebar pada wanita itu.     

"Kerjasama? Bukankah kamu sendiri juga mengetahui jika kondisi JL Fashion sedang memprihatinkan?" Nenek Jiang tak mungkin menutupi hal itu dari Tiffany. Semua orang pasti mengetahui kondisi perusahaan itu.     

Jawaban itu sudah diduga oleh Tiffany. Segala hal yang telah terjadi bisa dibayangkan sebelumnya. Perempuan itu tentu saja memiliki beberapa cara untuk membuat Keluarga Jiang mau membantunya.     

Tiffany hanya harus lebih bersabar dalam menghadapi mereka semua. Ia cukup yakin jika Nenek Jiang akan membantunya kali ini.     

"Aku akan membangun sebuah perusahaan yang berada di pusat kota, Nyonya. Saya harap jika Nyonya Jiang berkenan mengijinkan Aaron dan juga Nona Lee membantu di perusahaan untuk sementara," ujar Tiffany sembari berusaha untuk menjelaskan duduk permasalahan yang dibawanya.     

"Apa! Kamu ingin mengajak suamiku dan Nona Lee?" ulang Jiang Lily begitu mendengar satu permintaan dari Tiffany.     

Ada kecemasan bercampur kecemburuan di dalam dada Jiang Lily. Seakan ia tak rela jika suaminya harus bersama dengan Tiffany. Dia sendiri bisa melihat dan juga merasakan kalau perempuan itu memiliki perasaan tertentu pada suaminya.     

Aaron Liu yang kebetulan berdiri tak jauh dari istrinya langsung paham akan keresahan Jiang Lily. Ia pun mendekati istrinya lalu memandang lembut calon ibu dari anak-anaknya kelak.     

"Aku tak akan berkerja sama apapun denganmu, Tiffany!" tegas Aaron Liu tanpa keraguan sedikit pun.     

Jawaban itu bagai sebuah petir yang tiba-tiba menyambar Tiffany. Seketika dia menjadi murka atas penolakan itu. Tentu saja, perempuan itu tak terima atas penolakan dari Aaron Liu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.