Menantu Pungut

Tinggal Bersama



Tinggal Bersama

0"Lepas, Tiffany! Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Aaron Liu cukup terkejut mendapati seorang perempuan yang pernah dikenalnya itu.     
0

Beberapa waktu lalu, JL Fashion menyewa sebuah gedung beberapa lantai milik keluarga dari Tiffany Mo. Tak hanya itu saja, perempuan itu juga memperlihatkan gelagat jika dirinya begitu tertarik dengan Aaron Liu.     

Kemunculan Tiffany di sana tentu sangat mengejutkan pasangan suami istri itu. Bahkan Jiang Lily sendiri merasakan sebuah firasat buruk atas kemunculan perempuan itu.     

"Bagaimana Anda bisa di sini, Nona Tiffany?" tanya Jiang Lily yang kebetulan juga mengenal sosok perempuan yang kini berdiri di sebelah suaminya.     

"Nona Jiang! Perutmu sudah semakin membesar ya .... Aku sengaja datang untuk membicarakan bisnis dengan kalian berdua. Sayangnya, mereka semua sengaja ingin mempersulit kedatanganku," jelas Tiffany Mo pada istri dari seorang pria yang dicintainya.     

"Bukankah kamu bisa menghubungi kami dan tak perlu membuat keributan di sini?" sahut Aaron Liu kesal. Tentu saja ia sama sekali tak suka dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh perempuan itu. "Bubarkan mereka semua!" perintah Aaron pada dua bodyguardnya.     

"Baik, Tuan." Dengan serentak dan juga sangat bersemangat, kedua bodyguard itu akhirnya membubarkan kerumunan.     

Satu persatu mereka semua mulai meninggalkan area itu. Tinggallah Tiffany dan juga dua bodyguard serta pasangan suami istri yang tampak tak senang dengan keberadaannya.     

Dalam kekesalan yang tak bisa ditutupi, Jiang Lily mendekati pos keamanan kompleks itu. Dia harus melakukan komplain atas kekacauan di sekitar rumahnya.     

"Bagaimana kalian bisa duduk tenang di sini?" ketus Jiang Lily pada dua pria yang seharusnya memastikan keamanan kompleks itu.     

"Nona Jiang! Kami sudah meminta mereka untuk tak berkelahi. Namun, mereka semua begitu sulit dikendalikan. Terlebih, kami juga bukan lawan mereka," elak si penjaga karena tak ingin disalahkan atas kejadian yang baru sana terjadi.     

"Ternyata kalian sama sekali tak berguna bekerja di sini. Sia-sia kami membayar mahal kalian semua!" Begitu mengeluarkan kekesalannya, Jiang Lily langsung pergi dari sana. Berdebat dengan mereka juga bukanlah pilihan tepat.     

Perempuan itu kembali ke sebuah titik di mana Aaron Liu dan juga Tiffany berada. Mereka berdua tengah membicarakan beberapa hal serius dan juga terdengar sangat penting.     

Hal itu terlihat dari setiap ekspresi dan juga ketegangan yang tercipta di antara mereka. Jiang Lily bisa menebak jika ada sesuatu hal yang cukup mengusik suaminya.     

"Lebih baik kita pulang dulu! Tak baik jika berbincang di pinggir jalan seperti sekarang," bujuk Jiang Lily pada suaminya.     

"Betul kata Lily. Sebaiknya kita langsung ke mansion Keluarga Jiang saja. Kamu bisa mengikuti mobil kami, Tiffany!" Aaron Liu bergegas masuk ke dalam mobil menyusul istrinya. Ia bisa menebak jika Jiang Lily sama sekali tak senang dengan keberadaan perempuan itu.     

Sayangnya, Aaron Liu tak mungkin mengusir mereka semua. Apalagi jarak yang mereka tempuh untuk sampai di sana cukup jauh. Dengan terpaksa dia harus menerima Tiffany sebagai seorang tamu di Keluarga Jiang.     

Entah diterima atau tidak, Aaron Liu tak memiliki pilihan lain. Hanya bisa berharap jika Jiang Lily bisa menerima keberadaan dari perempuan itu.     

"Bagaimana Tiffany bisa mengetahui alamat kita? Apakah kamu sudah memberikannya, Aaron?" tuduh Jiang Lily pada suaminya sendiri. Ia terus saja mencurigai alasan keberadaan dari Tiffany Mo di sekitar kompleks perumahannya.     

"Tak pernah aku memberikan alamat kita. Lagipula, dalam surat perjanjian sewa gedung pasti tercantum alamat Keluarga Jiang. Bukankah Nenek Jiang yang mengurus perjanjian sewa gedung sebelumnya?" Aaron Liu merasa tak pernah memberikan apapun pada Tiffany. Tuduhan itu tentu saja     

"Oh iya ... hampir saja aku salah paham denganmu." Jiang Lily sangat menyesal karena sudah mencurigai suaminya sendiri. Itu bukan sesuatu yang berlebihan, hanya kewaspadaan saja.     

Sedikit malu namun juga kesal atas pertemuan mereka dengan Tiffany. Bisa ditebak jika perempuan itu memiliki maksud lain atas keberadaannya di sana.     

Tak berapa lama, mereka telah sampai di mansion Keluarga Jiang. Pasangan itu berangsur keluar dari mobil bersamaan dengan kedatangan Tiffany dan dua orang yang bersamanya.     

Mau tak mau, Jiang Lily harus mempersilakan tamu tak diundang untuk masuk. Tak mungkin jika tetap membiarkan perempuan itu tetap berada di luar.     

"Silahkan masuk, Nona Tiffany!" ucap Jiang Lily pada perempuan itu.     

"Terima kasih, Nona Jiang." Sebelum benar-benar masuk, Tiffany justru tampak sedang memperhatikan sekeliling mansion. Seolah dia sedang mencari sesuatu di sana. Entah apa yang sebenarnya tengah dicari oleh perempuan itu.     

Aaron Liu juga menangkap ekspresi mencurigakan dari Tiffany. Ia merasa jika perempuan itu memiliki tujuan tertentu atas kedatangannya ke sana. Namun, hal itu masih belum bisa dibuktikan hanya dengan memperhatikan setiap gerak-geriknya saja.     

"Apakah yang kamu perhatikan di sana, Tiffany? Bukankah istriku sudah memintamu untuk masuk?" desak Aaron Liu agar perempuan itu segera masuk ke dalam.     

"Oh maaf. Aku hanya terpukau saja dengan keindahan mansion ini. Tak menyangka jika di pusat kota akan ada mansion secantik ini," kilah Tiffany atas pertanyaan dari suami sang empunya rumah.     

Tak ingin menimbulkan perdebatan apapun, Aaron Liu sengaja masuk duluan. Berharap jika Tiffany juga segera masuk.     

Begitu berada di dalam, Jiang Lily nampak tengah menunggu mereka berdua. Perempuan itu berdiri tak jauh dari pintu utama sembari memegang segelas minuman di tangannya.     

"Silahkan duduk, Nona Tiffany. Kebetulan sekali aku sudah menyiapkan minuman dingin untukmu. Bukankah sangat cocok dengan panasnya cuaca siang ini?" Jiang Lily tersenyum kecut memandang perempuan di hadapannya itu. Ia hanya mencoba untuk memberikan sambutan sewajarnya pada tamu di rumahnya.     

"Aku tak menyangka jika rumahmu sangat indah, Nona Jiang. Tentu saja hal itu menyakinkan jika Keluarga Jiang benar-benar orang terpandang," ujar Tiffany dengan maksud tersembunyi di dalam hatinya. Ia memang tak benar-benar sedang memuji sang empunya rumah.     

"Anda terlalu berlebihan, Nona Tiffany. Bukankah Keluarga Mo jauh lebih berpengaruh? Tentu saja keluarga kami tak sebanding." Jiang Lily sengaja merendah di hadapan perempuan itu. Tak ada gunanya berdebat dengan seseorang yang tak jelas tujuan kedatangannya menemui mereka.     

Tiffany Mo hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Jiang Lily. Dia cukup tahu jika keluarganya berada jauh di bawah Keluarga Liu. Bahkan ayahnya sendiri juga tak berani melawan kekuatan Johnny Liu.     

Hal itu menciptakan pertanyaan tersendiri di dalam hati Tiffany. Rasanya begitu penasaran untuk mengetahui seberapa hebat kekuasaan Keluarga Liu.     

"Nona Tiffany!" Tiba-tiba Lee Hana keluar dari ruang kerjanya dan menyaksikan keberadaan dari perempuan yang dikenalnya itu.     

"Nona Lee! Anda terlihat seperti penghuni rumah ini. Apakah Anda adalah juga tinggal di sini?" lontar Tiffany spontan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.