Menantu Pungut

Hanya Berciuman!



Hanya Berciuman!

0"Cukup! Tak perlu berdebat lagi. Kalian hanya perlu berhati-hati saja dengan Keluarga Wen. Kita sama sekali tak mengetahui rencana mereka ke depannya," ujar Luis Benito yang begitu mencemaskan Miranda Choi.     
0

Sebenarnya, pria itu sempat membicarakan banyak hal dengan Johnny Liu. Namun, karena berbagai pertimbangan ia tak bisa membawa Miranda ke luar negeri. Kecuali ....     

"Bagaimana jika kamu ikut tinggal bersamaku, Miranda? Di sini benar-benar sangat berbahaya bagimu!" bujuk Luis Benito pada perempuan yang masih terlihat begitu pucat.     

"Tak bisa begitu! Miranda adalah istriku. Dia harus selalu bersamaku," tegas Su Minghao yang tak ingin kehilangan istri dan juga anaknya.     

"Benar, Paman. Aku juga masih belum ingin pergi dari sini. Ada banyak hal yang harus aku selesaikan. Semoga Paman mengerti." Miranda sangat berharap jika Luis Benito tak mendesaknya untuk ikut pergi.     

Perempuan itu tak mungkin pergi begitu saja. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukannya. Apalagi Miranda belum benar-benar puas untuk menyudutkan ayah kandungnya.     

Entah mengapa, perempuan itu masih belum rela melepaskan Johnny Liu begitu saja. Seolah benar-benar ada sebuah ikatan yang tak pernah dilepas dengan mudah.     

"Apakah kamu masih ingin melampiaskan dendam di dalam hatimu, Miranda? Bukankah Johnny Liu telah memberikan donor darah untuk menyelamatkan kamu? Bahkan pria itu mendonorkan darahnya melebihi batas normal," terang Luis Benito atas kebaikan dari ayah kandung Miranda Choi.     

"Benarkah? Mungkin pria itu merasa bersalah karena tak pernah merawatku dengan baik," sahut Miranda Choi dengan segala perasaan yang cukup sulit dipahaminya.     

"Apa maksudnya ini? Apakah Tuan Liu adalah papa kandung dari Miranda?" tanya Su Minghao dengan ekspresi sangat terkejut.     

Mendengar pertanyaan itu, Luis Benito justru merasa sangat heran. Dia tak menyangka jika Miranda masih belum mengatakan kebenaran itu pada suaminya sendiri.     

Su Minghao sama sekali tak mengetahui hal itu. Selama ini, Miranda tak pernah mengatakan apapun pada suaminya. Perempuan itu lebih memilih untuk menyimpan kebenaran di dalam hatinya saja.     

Dan sekarang, mau tak mau Miranda Choi harus mengatakan kebenaran itu. Suamiku berhak mengetahui hal itu. Terlebih, Su Minghao juga sudah berusaha untuk menjadi seorang suami yang baik selama ini.     

"Ceritanya panjang. Intinya, Johnny Liu adalah papa kandungku. Keluarga Choi hanyalah keluarga angkat saja." Miranda mencoba untuk menjelaskan hal itu pada suami.     

"Astaga! Jadi kamu dan Aaron adalah saudara. Lalu .... Bukankah kalian berdua pernah menjalin hubungan dan hampir menikah?" tanya Su Minghao pada seorang perempuan yang sekarang telah menjadi istrinya.     

"Apa maksudmu, Minghao?" ketus Miranda pada pria itu. Sebenarnya dia sangat paham arah pembicaraan dari suaminya. Hanya saja ....     

Terlalu memalukan mengungkit masa lalu. Miranda Choi tak ingin membahas mengenai awal hubungannya dengan seorang pria yang sekarang menjadi suaminya itu.     

Sayangnya, Su Minghao justru melemparkan tatapan tajam dan penuh intimidasi. Dia tentu saja ingin mendengar sedikit penjelasan dari ibu dari anaknya itu.     

"Apakah kamu tak sadar jika kamu adalah pria pertama yang menyentuh aku?" kesal Miranda Choi pada seorang pria yang nampak sangat bingung dengan pertanyaan itu.     

"Aku? Benarkah? Kupikir Aaronlah yang pertama kalinya menyentuhmu, Miranda. Apalagi kalian berdua sudah bertunangan dan hampir menikah." Su Minghao masih saja belum mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu.     

"Aku hanya berciuman saja, tak pernah lebih dari itu!" tegas Miranda Choi dalam wajah kesal dan juga sedikit malu harus mengungkapkan sebuah kebenaran yang hanya diketahui olehnya.     

Perempuan itu terdiam sebentar, ia ingin mengatakan semuanya pada Su Minghao. Pria itu memang tak pernah menyadarinya malam itu. Karena ....     

"Malam itu kamu sangat mabuk. Jadi aku menggunakan kesempatan itu untuk menggodamu, Minghao. Tidak tahunya, kamu justru begitu agresif dan justru menghamili aku," terang Miranda dalam perasaan malu yang ia coba untuk tahan di dalam dirinya.     

"Dasar, Anak nakal!" seru Luis Benito mendengar cerita dari perempuan itu. Ia tak habis pikir jika Miranda Choi akan melakukan hal senekat itu hanya untuk membalas dendam. "Apakah kamu menyesal telah terjebak dalam pernikahan kalian?" tanyanya.     

Luis Benito hanya ingin mendengar hal itu secara langsung. Jika memang Miranda tak benar-benar ingin menikah, mereka berdua bisa bercerai dan menjalani kehidupan masing-masing.     

Sebagai sahabat dari ibunya Miranda Choi, Luis Benito juga menginginkan hal terbaik bagi perempuan itu. Dia sudah berjanji akan merawat dan juga menjaga anak perempuan dari Clara Torne dan juga Johnny Liu itu.     

"Awalnya aku tak benar-benar serius, Paman. Tapi sekarang sangat berbeda," sahut Miranda Choi penuh keyakinan.     

"Aku sangat mencintai Miranda, Tuan Benito. Biarkan kami bersama untuk membesarkan anak-anak kami nanti. Saya juga akan memohon pada Tuan Liu agar tak mengusik kehidupan kami," ucap Su Minghao dengan segala resiko yang akan ditanggung.     

Cukup melegakan mendengar pengakuan dari mereka berdua. Sayangnya, segala keputusan mengenai Miranda Choi berada di tangan Keluarga Liu. Mereka nantinya yang akan memutuskan tentang perempuan itu.     

Luis Benito sudah berjanji pada Johnny Liu akan mengikuti setiap keputusan dari mereka. Entah itu baik atau buruk, Miranda Choi harus terbiasa dengan keluarga ayah kandungnya.     

"Tuan Liu sedang melakukan tes DNA atau Miranda. Setelah hasilnya keluar, mereka yang akan memutuskan." Begitulah perkataan Luis Benito pada pasangan suami istri itu.     

"Tes DNA? Mengapa Paman tak mengatakannya padaku? Dasar, Pria tua arogan!" gerutu perempuan itu pada Johnny Liu.     

"Aku saja juga tak mengetahui jika Tuan Liu melakukan tes DNA. Sepertinya itu dilakukan saat dia mendonorkan darahnya padamu waktu itu. Terima saja! Toh ... Tuan Liu adalah papa kandungmu. Kamu berhak mendapatkan status di Keluarga Liu." Luis Benito sudah memastikan jika Johnny Liu akan memperlakukan Miranda Choi dengan sangat baik kalau terbukti jika dia adalah anak kandungnya.     

Tak hanya itu saja, Johnny Liu juga sudah berjanji tak akan membuat Miranda Choi menderita jika hidup bersamanya. Dia cukup yakin jika Jenny Liu akan bisa menerima semuanya.     

Hal itu sudah lebih dari cukup bagi Luis Benito. Jika Miranda Choi sudah kembali pada ayah kandungnya, ia akan sangat lega. Setidaknya amanat yang telah diberikan oleh Clara Torne sudah dilakukan dengan sangat baik.     

Tak berapa lama, pintu ruangan itu terbuka. Datanglah Tuan dan Nyonya Su untuk melihat kondisi dari cucunya. Mereka cukup senang dengan kelahiran bayi itu.     

"Bagaimana kondisimu, Miranda? Apakah semua baik-baik saja?" sapa Nyonya Su dalam senyuman penuh arti.     

"Aku baik-baik saja, Ma. Jika ingin melihat bayinya, ada di ruangan bayi. Mama bisa langsung ke sana," beritahu Miranda pada sang mertua.     

Akhirnya, Su Minghao dan juga ibunya langsung ke ruangan bayi. Tinggallah kedua pria dan juga Miranda di sana. Mereka semua terdiam sebentar hingga terlontar sebuah ucapan tak terduga.     

"Bukankah sekarang kamu akan sibuk merawat bayimu? Bagaimana jika kamu jual saja WM Fashion? Kebetulan sekali perusahaan papa sedang kesulitan dana," ucap ayah dari Su Minghao.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.