Menantu Pungut

Kebohongan Aaron?



Kebohongan Aaron?

0Mendengar jawaban dari suaminya, hati Jiang Lily seolah bergetar hebat. Ada rasa penasaran dan juga ketakutan yang tersembunyi di relung hati. Ia berpikir jika ada sesuatu yang besar telah terjadi.     
0

"Ada apa dengan papa dan mamaku?" tanya seorang perempuan hamil dengan begitu penasaran.     

Aaron Liu memandang istrinya dengan ekspresi tak tega. Rasanya terlalu berat untuk mengatakan kebenaran mengenai kematian kedua orang tuanya. Namun, Jiang Lily dan juga neneknya berhak mengetahui kebenaran itu.     

Sangat tak adil jika kebenaran itu tetap terkubur dan tak terungkap begitu saja. Aaron Liu hanya sedang memikirkan sebuah cara untuk memberitahukan kenyataan yang tentu akan terasa sangat pahit dan juga menghancurkan istrinya.     

"Kita tunggu saja sampai suasana hati nenek sudah membaik. Aku akan mengatakannya nanti," jawab Aaron Liu tanpa mengalihkan pandangan dari perempuan yang tengah mengandung anaknya.     

"Mengapa tak kamu katakan saja langsung padaku, Aaron?" desak Jiang Lily pada suaminya.     

"Akan lebih baik jika kita membicarakan hal itu bersama nenek saja. Lebih baik kamu beristirahat dulu." Antara yakin dan tak yakin, Aaron Liu seolah tak ingin mengatakan kebenaran itu. Ia tak ingin membuat orang-orang yang dicintainya terluka.     

Baik Jiang Lily maupun Nenek Jiang pasti akan sangat hancur mengetahui penyebab kecelakaan itu. Segalanya akan menjadi sebuah pukulan berat dan akan menghancurkan hati.     

Dan Aaron Liu, harus memikirkan sebuah cara untuk mengungkapkan kebenaran itu. Berbagai hal bisa saja terjadi, ia harus bersiap untuk segala kemungkinan terburuk.     

Pasangan itu memang masuk ke dalam kamar, niatnya untuk beristirahat sejenak. Namun, Jiang Lily sudah begitu gelisah dan juga tak tenang. Ia mulai berpikir macam-macam mengenai segala hal yang akan dikatakan oleh suaminya.     

"Mengapa tidak kamu katakan padaku dulu saja, Aaron? Kamu bisa mengatakannya sendiri pada nenek setelahnya. Aku benar-benar tak bisa beristirahat sebelum mendengar semuanya," ujar Jiang Lily penuh harap. Rasanya tersiksa harus menahan rasa penasaran di dalam hatinya.     

"Tunggulah sebentar saja. Kita akan membicarakan hal itu setelah makan malam," sahutnya dengan suara lembut. Aaron Liu tentu sangat paham dan juga pernah merasakan sebuah situasi yang dihadapi oleh istrinya. Namun, ia sendiri masih belum terlalu siap untuk mengatakan semuanya.     

"Aku akan memanggil nenek sekarang. Tunggulah di ruang keluarga!" Jiang Lily langsung bangkit dari tempat tidur dan bergegas keluar dari kamar.     

Aaron Liu berniat untuk menghentikan istrinya. Namun, perempuan itu tak mengacuhkan perkataan suaminya. "Tunggu, Lily!" serunya.     

Mau tak mau, Aaron Liu juga ikut keluar dari kamar. Tak mungkin jika dia harus menunda lagi lebih lama. Pria itu akhirnya menuju ke ruang keluarga seperti yang dikatakan oleh Jiang Lily tadi.     

Tak berapa lama, Jiang Lily dan juga Nenek Jiang baru saja keluar dari kamar. Kedua wanita itu sama-sama melemparkan tatapan tajam penuh tanya pada Aaron Liu.     

Rasa penasaran dan juga kegelisahan menguasai hati dan juga pikiran. Terlalu menegangkan dan juga sangat mendebarkan bagi mereka berdua.     

"Apa yang ingin kamu katakan pada kami, Aaron? Apa hubunganmu dengan anak dan juga menantuku?" tanya Nenek Jiang dengan ekspresi serius sekaligus tak sabar untuk mendengar penjelasan dari cucu menantunya.     

"Cepat katakan, Aaron! Bukankah kamu sendiri yang bilang jika akan mengatakan segalanya setelah nenek di sini?" desak Jiang Lily pada suaminya sendiri.     

Seketika itu juga, Aaron Liu sedikit panik. Ia juga merasa sangat cemas dan juga tak tenang kala itu. Sebenarnya, dia begitu takut jika dua wanita yang sangat disayanginya itu akan syok karena kebenaran itu.     

Aaron Liu menarik nafas begitu dalam sebelum akhirnya membuka suara. Ia harus berusaha untuk mengendalikan diri agar tak ikut terbawa arus nantinya.     

"Papa dan mama mertua sama sekali tak tewas dalam kecelakaan itu," ungkap Aaron Liu.     

Kalimat itu terdengar janggal bagi Nenek Jiang dan juga cucunya. Jelas-jelas mereka mengetahui jika mobil itu masuk ke dalam jurang setelah melewati pembatas jalan.     

Hal itu membuat Nenek Jiang ingin tertawa mendengar ucapan suami dari cucunya itu. Ia justru tak paham alasan Aaron Liu mengatakan omong kosong seperti itu.     

"Jangan bercanda, Aaron! Jelas-jelas jika mereka berdua mengalami kecelakaan tunggal. Mobilnya hilang kendali hingga keluar jalur hingga akhirnya terguling ke jurang," sanggah Nenek Jiang atas sebuah kejadian yang terjadi beberapa tahun silam.     

"Apakah itu keterangan yang diberikan oleh pihak kepolisian?" Aaron Liu bisa menebak jika segala bukti dan juga saksi sudah direkayasa oleh seseorang. "Apakah Nenek yakin jika keterangan itu memang benar?" tanyanya lagi.     

"Apa maksudmu, Aaron? Apakah kamu pikir jika kematian papa dan mama telah direkayasa oleh seseorang?" Jiang Lily sudah sangat tak sabar ingin mendengar segala hal yang telah diketahui oleh suaminya.     

Pria itu sudah menduga baik Nenek Jiang maupun Jiang Lily sama-sama tak pernah berpikir jika Wen Ziyi adalah dalang dalam kecelakaan maut itu. Mereka berdua terlalu percaya pada seorang wanita yang sebenarnya memang memiliki hubungan dengan Keluarga Jiang.     

Namun sayangnya, segala pemikiran itu salah besar. Adik ipar dari Nenek Jiang itu telah melakukan sebuah kejahatan fatal yang selama ini disembunyikan dari siapapun. Mungkin saja, kedua anak laki-lakinya itu juga tak mengetahui kejahatan ibunya.     

"Bukan hanya merekayasa bukti saja. Orang itu juga dengan sengaja menginginkan kematian papa dan mama. Seharusnya wanita itu menerima hukuman setimpal atas kejahatannya," terang Aaron Liu tanpa menyebutkan nama Wen Ziyi pada mereka berdua.     

"Wanita? Wanita mana yang kamu maksudkan, Aaron? Bagaimana seorang wanita memiliki dendam pada papa dan mama? Apakah wanita itu adalah selingkuhan papa?" Jiang Lily mulai berpikir macam-macam. Ia berasumsi jika ayahnya telah berselingkuh dan wanita selingkuhannya itu membalas dendam.     

Sebuah kisah klise yang biasa terjadi seperti dalam film-film. Namun, kejadian yang sebenarnya tentu bukan seperti itu. Wanita pembunuh itu adalah anggota keluarganya sendiri.     

Sebenarnya, Aaron Liu sangat penasaran alasan dibalik pembunuhan berencana itu. Segalanya masih belum terlalu jelas. Dia hanya memiliki bukti sebuah rekaman kamera dasbor pada mobil Johnny Liu beberapa tahun silam.     

"Wen Ziyi yang telah membunuh papa dan mamamu!" Aaron Liu mengatakan hal itu dalam suara serak dengan nada bergetar. Ia benar-benar tak ingin membuat luka dan juga rasa sakit pada Jiang Lily dan neneknya.     

"Cukup, Aaron! Kamu sudah sangat keterlaluan! Mengapa kamu bisa menuduh adik iparku seperti itu? Jelas-jelas saat itu Wen Ziyi ada di luar negeri untuk mengurus bisnis!" tegas Nenek Jiang pada pria itu.     

Nenek Jiang sangat yakin jika Wen Ziyi berada di bandara pagi itu. Dia sendiri yang mengantarkannya ke sana. Semua ucapan Aaron Liu justru nampak seperti sebuah kebohongan baginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.