Menantu Pungut

Penyelewengan?



Penyelewengan?

0Seketika itu juga, Wen Rou berangsur melepaskan Aaron Liu. Tentu saja ia tak ingin pria itu sampai membawa masalah ke jalur hukum. Segalanya akan sangat merepotkan dan juga akan membuang waktu.     
0

Apalagi Wen Rou sempat mendengar jika pamannya sedang dalam pengawasan khusus setelah kenaikan jabatannya. Mau tak mau, mereka semua harus sangat berhati-hati dan tak menimbulkan masalah.     

"Kamu sudah berani mengancam kami, Aaron! Apakah kamu lupa jika aku adalah keponakan Nenek Jiang? Bukankah sangat berlebihan jika kamu memperlakukan kami seperti sekarang?" sahut Wen Rou tanpa peduli dengan posisi keluarganya bagi Keluarga Jiang.     

"Apakah kalian sudah lupa jika Nenek Jiang telah memutuskan semua hubungan antara Keluarga Wen dan Keluarga Jiang? Bukankah sangat memalukan menjadi parasit dalam keluarga kami?" cibir Aaron Liu di hadapan seorang wanita dan dua orang anak laki-laki kesayangannya.     

"Cukup! Hentikan perdebatan kalian! Bukankah sangat memalukan jika sampai ada yang mendengar. Walau bagaimanapun kita masih satu keluarga!" tegas Wen Ziyi dengan beberapa penekanan di dalam kalimatnya.     

Meski sebenarnya hubungan mereka sudah hancur, semua orang mengetahui jika Keluarga Wen adalah kerabat dengan dari Keluarga Jiang. Hal itu telah diketahui oleh banyak orang. Tak ingin jika sampai orang lain memandang rendah keluarganya.     

Aaron Liu langsung duduk di sebuah kursi tanpa permisi. Ia tak ingin terus berdiri membicarakan segalanya urusan yang harus segera diselesaikan.     

Seluruh pasang mata langsung menatap ke arah Aaron Liu. Terlukis sangat jelas wajah tak senang dan juga begitu geram menyaksikan keangkuhan pria itu.     

Terlihat perbedaan yang sangat signifikan. Aaron Liu dulunya jauh lebih rendah diri, mendadaknya dia seperti seseorang yang tiba-tiba bangkit dan menjadi sosok pria yang lebih kuat. Tentu saja hal itu karena dukungan dari Keluarga Liu.     

"Kalian urus masalah ini sekarang juga. Aku harus memeriksa beberapa hal mengenai perusahaan ini." Aaron Liu kemudian bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan menuju ke sebuah titik di mana Wen Ziyi.     

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Wen Ziyi dengan ekspresi kesal dan penuh kecurigaan.     

"Berikan laporan keuangan selama tiga bulan ini!" ucap Aaron Liu sangat serius. Dia sudah sangat yakin untuk mengakuisisi WM Fashion secepatnya.     

Aaron Liu berpikir ... dengan cara itu, ia bisa mengendalikan Keluarga Wen. Mereka tak bisa dengan mudah melakukan banyak tindakan berbahaya seperti menyewa seorang pembunuh bayaran.     

Keluarga Wen tak bisa menggunakan uang perusahaan lagi untuk berbagai keperluan yang tak penting. Mereka harus mulai terbiasa untuk berada di bawah tekanan Liu Corporation.     

"Saya akan meminta Manager Keuangan untuk memberikan laporan itu." Wen Ziyi berniat untuk mendatangi staf perusahaan secara langsung. Hal itu justru sangat menarik perhatian bagi suami dari Jiang Lily itu.     

"Bukankah Anda bisa menghubunginya dari sini?" tanya Aaron Liu heran. Sudah sangat jelas jika setiap bagian akan terhubung secara langsung ke ruang pimpinan.     

Wen Ziyi tampak begitu panik. Seolah ia telah melakukan sebuah kesalahan. Wanita itu tentu tak bisa tenang kala harus menghadapi anak tunggal dari pemilik Liu Corporation.     

Jika awalnya Keluarga Liu diberitakan telah bangkrut, hal itu hanyalah kabar angin saja. Nyatanya, mereka bisa melakukan investasi yang cukup besar di WM Fashion. Susah bisa ditebak jika hal itu hanya akal-akalan mereka saja untuk mencapai tujuan tertentu.     

"Telepon sedang rusak. Kebetulan sekali mereka akan datang setelah makan siang." Dengan sangat berhati-hati, Wen Ziyi sengaja mencabut kabel telepon di mejanya. Ia telah berbohong pada Aaron Liu.     

"Benarkah?" Aaron Liu tak percaya begitu saja. Ia mengambil telepon di meja dan memeriksanya.     

Tentu saja tak mungkin terhubung ke jaringan. Wen Ziyi sudah memutuskan sambungan telepon di ruangannya itu. Aaron Liu meletakkan kembali ganggang telepon itu kembali ke atas meja.     

Sedangkan Wen Ziyi sudah bersiap untuk meninggalkan ruangan itu menemui sang manajer keuangan. Begitu hampir melewati pintu, Aaron Liu bergegas berdiri dan langsung menyusul wanita itu.     

"Biar saya temani!" ucap Aaron Liu pada seorang wanita yang cukup syok mendengar hal itu. Tanpa menunggu respon dari Wen Ziyi, ia pun bergegas keluar dari ruangan.     

"Apakah kamu sedang mencurigai aku jika akan memalsukan laporan keuangan?" tebak Wen Ziyi pada pria yang masih sangat muda namun sudah bisa menjalankan bisnis dengan sangat baik.     

Seharusnya, hubungan mereka cukup dekat jika mengingat Nenek Jiang adalah kakak ipar dari Wen Ziyi. Namun, berbagai macam alasan membuat hubungan mereka benar hancur dan akan sangat sulit untuk diperbaiki.     

Aaron Liu mengulum senyuman tipis sebelum akhirnya memberikan tanggapan atas tuduhan itu. "Apakah aku terlihat tengah mencurigai kalian semua?" ketusnya.     

"Tak usah mengelak! Meski telah mengakuisisi WM Fashion, Keluarga Wen masih berhak atas perusahaan ini," tegas Wen Ziyi dengan segala keyakinan yang masih dimilikinya.     

Perkataan itu sama sekali tak berpengaruh bagi Aaron Liu. Ia sudah memegang kunci as untuk menghancurkan wanita itu. Hanya menunggu waktu yang tepat untuk melemparkan Wen Ziyi ke dasar jurang.     

Semua yang dilakukan oleh Aaron Liu, hanya untuk mencari keadilan bagi istrinya. Ia akan berjuang hingga di sebuah titik di mana Wen Ziyi akan mendapatkan hukuman setimpal.     

"Kita lihat saja nanti. Apakah Keluarga Wen masih berhak untuk berada di perusahaan." Begitulah tanggapan Aaron Liu atas kalimat tak menyenangkan dari adik ipar Nenek Jiang.     

"Masih ada Nona Choi yang tak mungkin akan membiarkan Keluarga Liu berjaya di WM Fashion. Dia pasti akan melakukan sesuatu untuk menendang Liu Corporation dari sini." Wen Ziyi terlalu yakin akan hal itu. Dia sama sekali tak mengetahui segala permasalahan yang selama ini harus di hadapi mantan tunangan Aaron Liu itu.     

Seorang perempuan datang dan memberitahukan beberapa berkas pada Aaron Liu. "Ini laporan keuangan selama tiga bulan belakangan, Tuan," ucapnya sebelum perempuan itu kembali bekerja.     

Aaron Liu hanya tersenyum tipis pada perempuan itu. Ia sudah tak sabar ingin memeriksa laporan keuangan perusahaan. Pria itu berharap jika akan menemukan sesuatu yang bisa membuat Keluarga Wen semakin tersudut.     

Tanpa beranjak dari posisinya, Aaron Liu langsung memeriksa sendiri laporan keuangan WM Fashion. Ia sama sekali tak membiarkan Wen Ziyi menyentuh selembar pun dari sana.     

Hingga tak berapa lama, Miranda Choi datang bersama Su Minghao yang tadi sempat memaksanya untuk ikut. Pria itu terlihat terkejut menyaksikan Aaron Liu tengah berada di perusahaan.     

"Apa yang kamu lakukan di sini, Aaron?" tanya Miranda Choi dengan nada ketus. Ia tak senang dengan keberadaan mantan tunangan di perusahaan.     

Keberadaan pria itu tentu saja bukanlah sesuatu yang baik bagi WM Fashion. Hal itu memunculkan kecemasan tersendiri baginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.