Menantu Pungut

Dua Pria Bodoh



Dua Pria Bodoh

0Saat ini Miranda Choi sedang berada di mobilnya, ekspresinya terlihat tak seperti biasanya, pertanda bahwa dia berada di dalam suasana hati yang buruk untuk malam ini.     
0

Miranda Choi mendecakkan lidahnya, bergumam, "Aku sudah mencoba segala cara, tapi sampai saat ini aku belumlah bisa mendapatkan uang untuk membayar kembali investasi dari Liu Corporation! Jika terus-terusan seperti ini, bisa-bisa perusahaan WM Fashion bakalan diakuisisi oleh Liu Corporation!"     

"Sial! Semua ini awalnya bermula dari keluarga Wen sialan itu, rasanya aku sangatlah menyesal bekerja sama dengan mereka!" tambah Miranda Choi penuh sesal, padahal dia awalnya berniat mencari untung, tapi apa yang ia dapatkan? Sama sekali tak ada keuntungan, yang ada malah kerugian!     

Dan sekarang, nasi sudah menjadi bubur. Miranda Choi mau tak mau harus memikirkan solusi tepat untuk mengatasi situasinya.     

Sayangnya sebanyak apapun Miranda berfikir, dia belumlah menemukan titik terang yang dapat ia lalui.     

Hingga akhirnya, Miranda Choi kepikiran untuk bertemu dengan Wen Ziyi, sekalian mencari solusi dengan Wen Ziyi.     

"Bagaimanapun aku harus memberitahu Wen Ziyi terlebih dahulu, dan nantinya aku akan mencari solusi bersama-sama. Bagaimanapun gara-gara Wen Ziyi dan keluarga Wenlah yang membuat situasi perusahaan WM Fashion kian memburuk!" ucap Miranda Choi memutuskan.     

Miranda Choi kemudian dengan segera menyalakan dan menancapkan gas mobilnya, melakukan mobilnya itu menuju ke kediamannya keluarga Wen.     

Selain itu, Miranda Choi pastilah masih akan mengingat sebuah fakta, yang mana keluarga Wen telah membeli banyak hal dengan menggunakan uang investasi itu. Lebih buruknya, hal itu dilakukan tanpa sepengetahuannya!     

Sebuah kebodohan yang begitu fatal dan sangat merugikan dirinya. Hal itu jelas akan membuat mereka berdua akan kehilangan sebuah perusahaan yang sudah didirikan oleh mereka berdua.     

Sesampai di kediaman keluarga Wen, Miranda Choi bergegas masuk ke dalam kediaman tersebut, sambil berteriak memanggil. "Nyonya Wen!"     

Teriakan itu berlangsung sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya sosok Wen Ziyi menunjukkan batang hidungnya. Dia berjalan perlahan ke arah ruang tamu yang ada di kediamannya.     

"Kenapa kamu berteriak-teriak seperti itu, Nona Choi! Apakah kamu sudah gila!" kesal Wen Ziyi dengan tegas. Ia merasa jika perempuan itu seolah telah kehilangan akal sehatnya.     

Di sela-sela itu, dia juga tak lupa menanyakan dan mempersilakan, "Jika ada yang penting, duduklah di sini bersamaku untuk saling membahasnya! Jangan berteriak seperti orang tak waras!"     

Melihat sosok Wen Ziyi, entah mengapa, Miranda Choi rasanya sangatlah kesal, dan ingin sekali mengamuk terhadap Wen Ziyi seperti kemarin.     

Untungnya, Miranda Choi masih dapat mengendalikan kesabarannya. Jika tidak, bisa-bisa dia melupakan tujuan awalnya.     

Miranda Choi lalu menggelengkan kepalanya sesaat, membuyarkan kekesalannya untuk sementara. Dan sebagai gantinya, dia mendekati Wen Ziyi dan langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu itu.     

Kemudian Miranda Choi memberitahu Wen Ziyi, bahwa dia tak bisa mendapatkan uang untuk membayar kembali investasi dari Liu Corporation, perusahaan milik Keluarga Liu! Hal itu akan menjadi sebuah awal kehancuran bagi mereka berdua.     

Di waktu yang sama, masih di kediaman keluarga Wen.     

Saat ini tibalah dua sosok pria yang sama-sama memasang wajah penuh suka cita, tentu saja kedua pria itu tak lain adalah Wen Hui dan Wen Rou!     

Wen Rou dan Wen Hui terlihat begitu bahagia, lantaran kedua pria tersebut telah liburan di luar negeri tanpa ada yang mengganggu. Apalagi mereka berdua liburan tak mengeluarkan uang sepeserpun, sebab uang yang mereka berdua gunakan adalah uang dari perusahaan WM Fashion!     

"Kapan-kapan lagi mari liburan seperti ini, Wen Rou. Sesekali menghabiskan uang perusahaan untuk liburan dan menyenangkan hati kita!" ucap Wen Hui, dia lalu melangkahkan kakinya untuk memasuki kediaman keluarga Wen-nya.     

Begitu juga Wen Rou, dia mengikuti gerak kaki Wen Hui. Dia lalu tak lupa menjawab, "Kamu Benar, Wen Hui. Sebaiknya kapan-kapan mari kita agendakan lagi untuk liburan di luar negeri!"     

Wen Hui menganggukkan kepalanya, tanda persetujuannya.     

Selang beberapa saat, Wen Hui dan Wen Rou telah memasuki kediaman keluarga Wen-nya. Dan seketika itu mereka malah melihat sosok Miranda Choi yang terlihat cantik dengan perutnya yang semakin besar.     

"Ternyata ada Nona Miranda di sini," ucap Wen Rou, sekalian menyapa Miranda Choi.     

Sementara itu, Miranda Choi sontak mengerutkan keningnya, tepat ketika dirinya memandang jelas datangnya Wen Hui dan Wen Rou!     

Tanpa basa-basi, Miranda Choi beranjak hari tempat duduknya, sembari meluapkan kemarahannya. "Wen Hui! Wen Rou! Bisa-bisanya kalian berdua menggunakan uang perusahaan untuk liburan di luar negeri!"     

"Apa kalian berdua tak memiliki otak untuk berfikir? Hah? Padahal sudah jelas-jelas uang yang kalian berdua gunakan itu adalah dana perusahaan. Tapi kenapa kalian berdua masih menggunakannya?" pungkas Miranda, kedua matanya pun melotot ke arah Wen Hui dan Wen Rou.     

Tak berhenti di situ, Miranda Choi lalu menekankan. "Dan satu hal lagi, perusahaan WM Fashion adalah perusahaan milikku juga. Lantas berani sekali kamu menggunakannya tanpa seizinku, Wen Hui, Wen Rou!"     

"Tenanglah, Nona Miranda. Kita bisa membicarakannya dulu," bujuk Wen Rou sangat cemas. Ia tahu jika perempuan itu sangat murka.     

"Tenang-tenang! Kalian terlalu bodoh dan tak berotak!" geram Miranda Choi tak terkendali. Ia ingin sekali menumpahkan amarah pada pria itu.     

Hingga sebuah panggilan telepon, membuat Miranda Choi menghentikan aksinya. Perempuan itu bergegas pergi dari sana setelah menerima sebuah telepon dari seseorang.     

Keluarga Wen hanya bisa bertanya-tanya dalam hati sembari memandang kepergian Miranda Choi dari rumah itu.     

"Untuk apa Minghao memintaku pulang sekarang?" kesalnya pada sang suami.     

Miranda Choi bergegas masuk ke dalam mobilnya. Ia masih memikirkan satu hal penting. Ia benar-benar tak bisa menemukan jalan keluar untuk masalahnya kali ini. Segala uang yang dimilikinya telah habis untuk membangun WM Fashion bersama Keluarga Wen.     

Namun, mereka sebuah justru begitu ceroboh dan merusak segala rencananya. Sejak awal, Miranda membangun perusahaan itu untuk menghancurkan JL Fashion. Sayangnya, mereka justru terjebak atas sebuah investasi berjumlah fantastis yang ternyata adalah jebakan dari Keluarga Liu.     

Seolah mereka sudah mempersiapkan segalanya dengan begitu sempurna dan juga sangat hebat. Dan hal itu benar-benar telah menghancurkan mereka. Sepanjang perjalanan pulang, pikirannya masih saja memikirkan WM Fashion.     

'Aku tak mungkin menyusahkan Paman Benito. Dia sudah banyak membantuku selama ini. Seharusnya, Johnny Liu yang harus membayar semuanya. Pria itu harus merasakan segala penderitaan yang telah aku rasakan selama ini!' Miranda Choi berbicara pada dirinya sendiri. Ia benar-benar tak bisa memaafkan sosok pria yang telah menghancurkan hidup ibu kandungnya.     

Sampai di rumah miliknya dan Su Minghao, ia melihat sebuah mobil asing terparkir di depan. Miranda pun mematikan mesin mobilnya lalu berjalan ke pintu utama. 'Siapa sebenarnya yang datang ke rumah?' batinnya.     

"Papa! Mama! Mengapa kalian tak bilang jika akan ke sini?" tanya Miranda pada pasangan suami istri yang tak lain adalah kedua orang tua angkatnya.     

"Mengapa kamu baru pulang? Bukankah ini sudah sangat terlambat? Apakah perusahaan masih buka di jam segini?" ketus Nyonya Choi melemparkan banyak pertanyaan pada anak angkatnya. Ia terlihat kesal karena perempuan itu baru kembali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.