Menantu Pungut

Hasil Penyelidikan



Hasil Penyelidikan

0Aaron Liu sedikit terkejut mendapatkan pertanyaan itu istrinya. Ia tak menyangka jika Jiang Lily bisa merasakan segala keresahan dan juga kegelisahannya di dalam hatinya.     
0

"Apa yang kamu katakan, Lily? Sepertinya kamu sedikit berlebihan kali ini." Aaron Liu sengaja mengelak dan juga tak ingin menjelaskan apapun mengenai hal itu. Belum saatnya ia membuka sebuah kebenaran yang selama ini telah disimpan rapat oleh ayahnya.     

"Aku bukan yang berlebihan. Aku hanya sangat penasaran saja dan bertanya langsung padamu. Apakah aku salah, Aaron?" Jiang Lily tampak takut jika dirinya telah menyinggung perasaan sama suami.     

Sebagai seorang istri, Jiang Lily tentu saja harus mempercayai suaminya sendiri. Sebagai pasangan suami istri mereka harus saling percaya satu sama lain.     

Mendadak ... Aaron Liu menjadi sangat bersalah pada istrinya sendiri. Jiang Lily sudah begitu mempercayai dirinya. Namun, ia justru menyembunyikan sebuah kebenaran mengenai kematian kedua orang tuanya.     

Sejujurnya, Aaron Liu takut jika Jiang Lily akan sangat kecewa lalu membencinya. Hal itu akan menjadi sebuah pukulan berat baginya.     

"Tidak, Lily. Coba jelaskan, salahmu di mana?" rayu Aaron Liu sembari menyentuh lembut jemari tangan istrinya. Ia tak ingin perempuan itu berpikir macam-macam.     

"Jangan menyembunyikan apapun dariku, Aaron! Sepahit apapun kenyataan itu, Aku akan mencoba untuk menerimanya." Jiang Lily mencoba untuk meyakinkan suaminya jika ia mampu menerima kenyataan seburuk apapun.     

"Baiklah, Lily. Aku akan mengatakan apapun ke depannya. Aku mencintaimu, Istriku." Seketika itu juga sebuah kecupang kasih sayang mendarat sempurna di kening Jiang Lily.     

Hari itu berakhir dengan suasana yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Jiang Lily juga sangat percaya jika suaminya mampu mengatasi segala krisis yang tengah mengancam keluarganya.     

Selain itu, ada Keluarga Liu yang tentu saja tak akan membiarkan hal buruk menimpa Keluarga Jiang. Mereka hanya harus bersabar sembari menunggu hasil penyelidikan.     

Beberapa hari kemudian, Aaron Liu baru saja dihubungi oleh Detektif Yang. Ada hal penting yang ingin disampaikan oleh sahabat dari ayahnya itu.     

"Ada apa, Aaron? Apakah telah terjadi sesuatu? Mengapa kamu terlihat jelas begitu cemas begitu menerima sebuah panggilan telepon?" tanya Jiang Lily yang kebetulan berada tak jauh dari suaminya.     

"Detektif Yang meminta aku untuk menemuinya. Sepertinya ada sesuatu hal yang telah ditemukan olehnya. Aku akan pergi sekarang," pamit Aaron Liu dengan terburu-buru.     

"Aku ikut bersamamu, Aaron!' seru Jiang Lily tiba-tiba.     

Seketika itu juga, Aaron Liu langsung menghentikan langkahnya. Ia pun membalikkan badan dan menatap sang istri. Iya tak yakin ingin mengajak Jiang Lily untuk ikut bersamanya. Sedangkan untuk menolak, itu juga bukan sesuatu yang baik.     

Jiang Lily tak mungkin begitu mudah mendengarkan suaminya. Ia pasti akan memaksa untuk ikut bersama Aaron Liu.     

"Apakah aku bisa menolaknya?" tanya Aaron Liu pada istrinya.     

"Sepertinya tidak! Aku akan tetap mengikutimu meskipun kamu menolaknya." Begitulah jawaban Jiang Lily yang terdengar begitu angkuh dan juga sangat meyakinkan. Salah ya tak mungkin membiarkan suaminya pergi sendirian.     

"Kalau begitu kita berangkat sekarang!" ajak Aaron Liu dengan sedikit terpaksa. Sebenarnya ia sama sekali tak ingin mengajak istrinya pergi dari mansion.     

Bukan karena apa-apa, kondisi di luar sana tentu saja akan sangat berbahaya. Hal itu yang membuat memikirkan keselamatan dari istrinya. Sayangnya, iya sama sekali tak mampu menghentikan Jiang Lily.     

Dengan terpaksa, Aaron Liu harus membawa istrinya turut serta. Meski begitu, ia tetap harus menyimpan segala kekurangan selama perjalanan menuju ke tempat pertemuan dengan Detektif Yang.     

Tak berapa lama setelah mobil meninggalkan mansion, mereka akhirnya berhenti di sebuah restoran mewah yang berada tak jauh pusat kota.     

"Apakah Detektif Yang sudah menunggu di sini, Aaron?" tanya Jiang Lily dengan tidak sabar. Seolah ia ingin segera bertemu dengan seseorang yang tentu saja sangat bisa membantu mengungkapkan kebenaran.     

"Sebaiknya kita masuk dulu dan melihatnya. Semoga saja Detektif Yang sudah berada di sini," ajak Aaron Liu sembari menggandeng tangan istrinya.     

Pasangan itu masuk ke dalam restoran yang coba bilang sekali terlihat sangat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang terlihat tengah menyantap hidangan di atas meja.     

Aaron Liu memperhatikan sekeliling untuk mencari keberadaan dari Detektif Yang. Kebetulan sekali di restoran itu tak ada fasilitas private room yang biasa dipesannya kala berbincang serius dengan keluarganya.     

"Apakah Tuan Yang sudah memesan meja?" tanya Aaron Liu pada seorang perempuan yang bekerja sebagai resepsionis di restoran itu.     

"Tuan Yang ada di atas, Tuan. Mari saya antar kemejanya," ucap si resepsionis sangat sopan.     

Jiang Lily terlihat sedikit bingung. Ia masih tak paham alasan Detektif Yang memilih untuk duduk di lantai atas. Tentu saja suasana sangat jauh berbeda dibandingkan dengan lantai bawah. Namun, ia tak ingin mengambil pusing hal itu.     

Mereka berdua akhirnya menaiki anak tangga menuju ke lantai atas dari bangunan itu. Cukup mengejutkan kala menyaksikan hanya Detektif Yang yang cocok sendirian di sana.     

"Apakah Tuan Yang menyewa seluruh meja di sini?" tebak Aaron Liu sembari bertanya pada sang resepsionis.     

"Benar, Tuan. Silakan. Tuan Yang ada di meja paling ujung dekat jendela kaca," tunjuk perempuan itu dengan begitu ramah.     

Seperti yang dikatakan oleh perempuan itu, Detektif Yang sudah menunggu sendirian di sebuah meja yang terletak paling pinggir. Pria itu tanpa begitu menikmati pemandangan sekitar restoran.     

"Apakah anda sudah menunggu lama, Detektif Yang?" sapa Aaron Liu pada seorang pria yang sangat dipercayai oleh keluarganya.     

"Aku sengaja datang lebih awal. Silakan duduk!" jawaban tanpa menjelaskan apapun lagi. "Papamu sengaja menyewa lantai atas restoran ini agar kita bisa berbicara dengan tenang," lanjutnya.     

"Bagaimana hasil penyelidikannya, Tuan?" tanya Aaron Liu tidak sabar.     

Di sebelahnya, Jiang Lily juga terlihat begitu gelisah dan juga tak sabar ingin mendengar hasil penyelidikan mengenai kebakaran di pabriknya.     

Rasanya sangat menyiksa menunggu penjelasan dari Detektif Yang. Suasana menjadi begitu menegangkan dan juga penuh tekanan. Mereka sama-sama berada di sebuah titik yang tentu saja tak mudah bagi mereka.     

"Seperti dugaanmu sebelumnya. Tiba-tiba beberapa orang yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dipindah tugaskan secara mendadak. Apakah kamu paham artinya itu?" Detektif Yang sangat yakin jika Aaron Liu sudah mengerti maksud dari ucapannya itu.     

"Semakin jelas jika Keluarga Wen benar-benar terlibat dalam kebakaran. Dan seseorang yang selama ini mendukungnya ingin menghilangkan barang bukti yang telah ditemukan oleh beberapa polisi sebelumnya. Mereka sudah melakukan penyelidikan lebih dulu saat aku berada di pabrik," tanggap Aaron Liu mengenai perkataan Detektif Yang.     

Segalanya semakin jelas dan tak perlu diselidiki lagi. Sudah jelas jika Keluarga Wen adalah dalang dari kebakaran pabrik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.