Menantu Pungut

Sabotase?



Sabotase?

0"Kebakaran?" ulang mereka semua bersama.     
0

Sontak saja Jiang Lily, Nenek Jiang, Aaron Liu dan Lee Hana berdiri seketika itu juga. Mereka sangat terkejut mendengar kebakaran di pabrik. Rasanya seperti mimpi buruk yang tiba-tiba menjadi nyata.     

"Aku akan ke pabrik sekarang juga!" seru Aaron Liu dengan begitu panik dan juga sangat kalut. Ia masih tak percaya jika sebuah pabrik milik Keluarga Jiang tengah terbakar.     

"Saya ikut bersama Anda, Presdir!" sahut Lee Hana sembari berjalan keluar mengikuti atasannya itu. Perempuan itu merasa bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi di pabrik.     

Jiang Lily dan Nenek Jiang tentu tak mau hanya berdiam saja di mansion. Mereka berdua bergegas mengejar Aaron Liu yang langsung pergi seketika itu juga.     

Kebetulan sekali, Lee Hana masih berada di sana. Ia sudah tertinggal oleh Aaron Liu yang kebetulan telah berangkat beberapa menit yang lalu.     

"Biar saya saja yang membawa mobilnya, Nyonya. Silahkan masuk!" ujar Lee Hana pada seorang wanita tua dan juga cucunya.     

"Terima kasih, Nona Lee." Nenek Jiang dan juga Jiang Lily langsung masuk ke dalam mobil. Tak berapa lama, mereka langsung berangkat menuju ke sebuah bangunan besar yang cukup luas yang biasanya digunakan untuk membuat produk JL Fashion.     

Rasanya begitu menegangkan dan juga tak sabar untuk segera mengetahui kondisi pabrik. Mereka bertiga benar-benar sulit mempercayai hal itu.     

Dalam beberapa menit perjalanan, mereka telah sampai di lokasi kebakaran. Api telah berhasil dipadamkan. Sayangnya, mereka tetap mengalami kerugian yang cukup besar karena banyaknya bahan baku dan juga mesin produksi yang menjadi rusak.     

"Apakah ada yang terluka?" tanya Nenek Jiang begitu sampai di lokasi kebakaran. Ia hanya memikirkan keselamatan beberapa orang yang masih berjaga meski pabrik telah tutup untuk beberapa waktu.     

"Seorang penjaga dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar, Nyonya. Kebetulan sekali dia sedang berpatroli di sekitar pabrik," jelas salah seorang penjaga yang juga langsung ke lokasi begitu mendengar kebakaran telah terjadi.     

"Berikan alamat rumah sakitnya! Di mana Presdir sekarang?" Nenek Jiang mencoba untuk mencari keberadaan Aaron Liu yang tak terlihat di sekeliling lokasi.     

Jiang Lily dan juga Lee Hana juga sedang memperhatikan sekeliling. Mereka berdua juga tak menemukan sosok pria yang kebetulan sekali dicintai oleh mereka berdua.     

Kedua perempuan itu sudah sangat cemas dan berpikir yang tidak-tidak. Mereka tak bisa tenang sebelum melihat Aaron Liu dengan mata kepalanya.     

"Presdir sedang berbicara dengan beberapa polisi yang kebetulan datang untuk menyelidiki penyebab kebakaran pabrik, Nyonya," jelas seorang pria yang sejak tadi masih berada di sana.     

"Syukurlah. Setidaknya hanya ada seorang korban saja. Aku akan segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi korban kebakaran." Nenek Jiang seolah tak mencemaskan segala kerugian yang dialaminya. Asal semua orang selamat, ia tak akan mempermasalahkan apapun.     

Tak berapa lama, Aaron Liu datang bersama beberapa orang polisi. Mereka yang akan bertanggung jawab untuk menyelidiki penyebab kebakaran itu. Tak akan dibiarkan jika sampai ada seseorang yang sengaja melakukan sabotase.     

Bisa dipastikan jika Aaron Liu tampak sangat terkejut dan juga menyesalkan kejadian itu. Entah sudah berapa banyak kerugian yang harus ditanggung oleh Keluarga Jiang.     

"Kami akan menyelidiki masalah ini secepatnya, Tuan. Jika ada kabar, kami akan langsung menghubungi Anda," ucap sang penegak hukum dalam melakukan penyelidikan.     

"Terima kasih atas bantuannya," sahut Aaron Liu sembari mengulum senyuman penuh arti pada beberapa polisi yang bertugas.     

"Sudah menjadi tugas kami, Tuan." Beberapa petugas kepolisian melakukan beberapa penyelidikan ke lokasi pabrik. Mereka harus menemukan bukti-bukti yang bisa menjadikan alasan untuk menangkap dalang dari kejahatan.     

Mereka semua menyerahkan hal itu pada pihak berwajib. Tak ingin membuang waktu tanpa menemukan hasil apapun. Masih ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh mereka semua.     

Aaron Liu bisa melihat kekecewaan dan juga kecemasan dari ketiga wanita itu. Tentu kebakaran itu menjadi sebuah pukulan berat bagi Keluarga Jiang. Lee Hana juga merasa kehilangan sebuah tempat di mana dirinya bekerja selama ini.     

"Apakah bangunan ini memiliki asuransi, Nek?" tanya Aaron Liu pada Nenek Jiang yang masih berdiri di sebelah cucunya sembari memandang sebuah bangunan yang sudah terbakar habis.     

"Seharusnya ada. Kita bisa memeriksanya nanti. Tak masalah jika tak ada asuransi. Yang terpenting semua orang selamat." Nenek Jiang hanya memikirkan orang-orang yang bekerja untuknya saja.     

Wanita tua itu pasti sangat berdosa jika musibah itu sampai membuat orang lain celaka. Nenek Jiang tak mungkin hanya berdiam saja tanpa melakukan apapun.     

Setelah berpikir beberapa lama, Nenek Jiang berjalan ke arah di mana Lee Hana masih berdiri. Perempuan itu juga terlihat sangat syok dengan segala musibah berkepanjangan yang menimpa Keluarga Jiang. Seolah badai tak segera berhenti menerjang mereka.     

"Bisakah kamu menemaniku ke rumah sakit, Nona Lee. Kita harus melihat kondisi dari seorang penjaga yang mengalami luka bakar," ajak Nenek Jiang pada seorang perempuan cantik yang selama ini sangat dipercayainya.     

"Tentu saja, Nyonya. Saya juga ingin melihat kondisinya. Semoga lukanya tak terlalu parah. Mari kita berangkat sekarang juga." Lee Hana berjalan ke arah mobilnya. Ia sudah sangat siap untuk menjenguk salah satu penjaga keamanan di pabrik.     

Tinggallah Jiang Lily dan juga suaminya di sana. Mereka berdua masih berdiri tak jauh dari bangunan itu dalam ekspresi tak percaya. Dalam sekejap saja, mereka telah kehilangan sebuah tempat di mana mereka menyimpan bahan baku terbaik yang dimiliki oleh JL Fashion.     

Segalanya benar-benar berubah dalam sekejap saja. Ada kecurigaan jika kebakaran itu seolah disengaja oleh seseorang. Pihak kepolisian tengah melakukan beberapa penyelidikan untuk mengungkapkan penyebab kebakaran.     

"Mungkinkah ini disengaja oleh seseorang, Aaron?" tanya Jiang Lily setelah mereka berdua memperhatikan lokasi kejadian cukup lama.     

"Pihak kepolisian juga mencurigai hal itu. Mereka langsung melakukan penyelidikan untuk memastikan hal itu. Anehnya, seluruh CCTV tiba-tiba, beberapa jam sebelum kejadian. Bukankah itu sangat aneh?" Aaron Liu juga sedang berupaya untuk memikirkan hal itu.     

"Itu semakin jelas jika ada seseorang yang sengaja melakukan sabotase di pabrik. Kita harus menyeret pelakunya sebelum melakukan sesuatu yang jauh lebih berbahaya." Jiang Lily semakin tak sabar untuk segera memberikan hukuman pada pengacau itu.     

Mereka berdua masih saling memandang satu sama lain sembari memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Ada banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi tanpa disadari oleh mereka.     

Tiba-tiba saja, pasangan itu saling melemparkan tatapan dengan ekspresi penuh arti. Seolah ada sesuatu hal yang baru saja terpikirkan.     

"Mungkin ini ulah mereka?" celetuk Jiang Lily penuh kecurigaan. Ada sebuah keyakinan di dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.