Menantu Pungut

Alasan Untuk Menolak



Alasan Untuk Menolak

0Cukup sulit untuk mengetahui musuh-musuh dari Keluarga Liu. Terlalu banyak orang yang merasa iri dengan kesuksesan mereka.     
0

"Terlalu banyak musuh yang mengincar keluarga kita, Aaron. Bagaimana Papa bisa mengetahui musuh mana yang kamu maksudkan tadi?" Johnny Liu benar-benar tak mungkin bisa langsung mengetahui orang itu. Terlalu banyak orang yang menginginkan kehancuran bagi keluarganya.     

"Oh iya ... Aku melupakan hal itu. Papa memiliki begitu banyak musuh yang setiap saat bisa menyerang keluarga kita," balas Aaron Liu. Dia tentu sangat paham akan situasi yang dihadapi oleh keluarganya itu.     

"Kita tunggu saja dulu. Setelah pemutusan kerjasama antara Luis Benito dan juga Liu Cosmetic ... apa yang akan dilakukan oleh pria itu?" Jenny Liu memiliki sebuah tujuan tertentu untuk memancing Miranda Choi dan seorang pria yang selalu melindunginya itu.     

Aaron Liu akhirnya harus menunggu. Ia sendiri juga tak mungkin melakukan sesuatu yang justru akan memperburuk keadaan.     

Setelah berbicara panjang lebar dengan ayah dan juga ibunya, Aaron Liu akhirnya keluar dari kamar itu. Bukan tanpa hasil dari pembicaraan itu. Dia hanya belum mendapatkan jawaban saja. Ibarat orang memancing, mereka harus sabar untuk menunggu ikan terjebak di kail.     

Hanya bisa menunggu sembari tetap bersabar. Entah apa yang akan terjadi kedepannya, mereka semua harus bersiap untuk segala kemungkinan terburuk.     

"Bagaimana, Aaron?" Jiang Lily sudah tak sabar ingin mendengar cerita dari suaminya. Ia begitu berharap ada titik terang dalam masalah itu.     

"Terlalu banyak orang yang menginginkan kehancuran bagi Keluarga Liu. Hal itu tentu saja tak membuat kita bisa menemukan titik terang apapun. Untuk sementara, kita harus menunggu sampai Luis Benito mengetahui pemberhentian kerjasama antara brand miliknya dan juga Liu Cosmetic." Hanya hal itu saja yang masih bisa diharapkan untuk saat itu.     

"Baguslah! Setidaknya masih ada sesuatu hal yang bisa kita harapkan. Apakah kalian akan menginap di sini?" tanya Nenek Jiang pada mereka berdua.     

Bukannya memberikan jawaban atas pertanyaan itu, Aaron Liu dan juga Jiang Lily justru saling memandang satu sama lain. Pasangan itu sama sekali tak berencana untuk menginap di sana.     

Namun, dengan berbagai kejadian yang telah terjadi, mereka berdua berniat untuk bermalam di kediaman Keluarga Liu. Setidaknya sampai mendapatkan sedikit titik terang mengenai yang akan dilakukan oleh Luis Benito ke depannya.     

"Sepertinya kami akan menginap malam ini, Nek. Aku ingin mendengar apa yang akan dilakukan oleh Luis Benito itu begitu mendengar pemberhentian kerjasama itu." Jiang Lily terlihat sangat penasaran akan sesuatu hal yang akan terjadi pada pria itu.     

"Jika memang begitu, sepertinya nenek terus pulang sekarang." Nenek Jiang langsung menuju ke mobilnya. Ia tak ingin menganggu sang tuan dan nyonya rumah yang masih berada di dalam kamar. "Sampaikan salamku pada papa dan mamamu!"     

Nenek Jiang masuk ke dalam sebuah mobil yang akhirnya mengantarkannya menuju ke mansion Keluarga Jiang. Rasanya tak nyaman jika berlama-lama tinggal di kediaman Keluarga Liu.     

Meski Johnny Liu dan juga istrinya tak mempermasalahkan hal itu, Nenek Jiang tetap merasa nyaman tinggal di rumahnya sendiri. Wanita tua itu akhirnya pulang bersama supir. Ia membiarkan pasangan muda itu tetap tinggal.     

Tak berapa lama setelah Nenek Jiang pergi, Jenny Liu keluar dari kamar. Perempuan itu melihat anak dan juga menantunya ada di area luar. Hal itu membuatnya sangat penasaran dengan apa yang dilakukan mereka berdua.     

"Mengapa kalian berada di luar?" celetuk Jenny Liu pada pasangan suami istri yang masih berdiri di depan bangunan mewah itu.     

"Kami baru saja mengantarkan Nenek Jiang sebelum pergi," jawab Aaron Liu pada ibunya.     

"Mengapa kalian tak menghentikan Nyonya Jiang pergi? Bukankah akan lebih baik jika beliau tinggal bersama kita di sini?" desak Jenny Liu dengan wajah tak senang.     

Wanita itu berpikir jika akan lebih baik kalau Nenek Jiang hidup bersama mereka. Membiarkan wanita tua itu hidup sendiri jauh lebih berbahaya. Pelayan dan juga bodyguard tentu akan bersikap baik jika mendapatkan bayaran.     

Aaron Liu merasa jika dirinya terlalu bodoh tak memikirkan hal itu. Dia justru mengantarkan Nenek Jiang masuk ke dalam mobilnya. Sebuah tindakan yang terlalu konyol dan juga sangat memalukan baginya.     

"Aku tak terpikirkan hal itu, Ma. Bahkan istriku juga tidak mengatakan apapun tadi." Aaron Liu terkekeh sendiri memikirkan dirinya yang tak sebijak ibunya.     

"Benar, Ma. Kami berdua sama sekali tak memikirkan ide itu. Lagipula ... nenek merasa tak nyaman jika tinggal di sini, Ma," jelas Jiang Lily pada ibu mertuanya.     

"Sudahlah! Lebih baik kalian beristirahat sebentar sebelum makan malam tiba," bujuk Jenny Liu sebelum kembali masuk ke dalam rumah Keluarga Liu.     

Aaron Liu dan juga istrinya juga bergegas masuk ke dalam kamar. Mereka benar-benar harus beristirahat setelah melewati banyak kekacauan di dalam keluarganya.     

Pria itu membaringkan tubuhnya di sebuah ranjang besar yang ada di kamarnya. Sedangkan Jiang Lily hanya duduk sana sembari memperhatikan sosok pria yang sudah membuatnya semakin tergila-gila.     

"Beristirahatlah! Aku akan membangunkanmu saat makan malam tiba," ucap Jiang Lily pada suaminya.     

"Baiklah. Aku juga sedikit lelah setelah melewati hari yang cukup panjang." Aaron Liu menggegam lembut tangan istrinya lalu mengecup singkat tangan istrinya.     

Jiang Lily merasa sangat bahagia bisa memiliki Aaron Liu. Pria itu benar-benar sangat mencintai dirinya meski ia sendiri pernah begitu kasar dan juga sangat keterlaluan.     

Segala ketulusan dan juga pengorbanan dengan Aaron Liu akhirnya membuahkan hasil. Jiang Lily benar-benar jatuh hati pada seorang pria yang sebentar lagi akan menjadi ayah bagi anaknya.     

Saat tiba makan malam, Jiang Lily benar-benar membangunkan suaminya. Mereka pun menikmati makan malam bersama dengan suasana tenang dan begitu hangat.     

"Tidak bisakah kalian tinggal di sini sampai anak itu lahir?" tanya Jenny Liu pada anak dan juga menantunya.     

"Bukannya kami tak mau, Ma. Aku dan Lily tak mungkin meninggalkan nenek berada di rumah sendiri. Kami akan lebih sering datang ke sini untuk mengunjungi Papa dan Mama," bujuk Aaron Liu agar ibunya tak terlalu mencemaskan mereka berdua.     

"Jika Nyonya Jiang mau tinggal bersama kita, itu akan jauh lebih baik," sahut Johnny Liu yang sejak tadi hanya menjadi pendengar dari pembicaraan istri dan juga anak-anaknya.     

Sayangnya, hal itu tak mungkin dilakukan. Mengingat Nenek Jiang pasti menolak usulan itu. Wanita tua itu tak mungkin tinggal terlalu lama di sana. Apalagi jika harus menginap untuk waktu cukup lama, mereka harus bernegosiasi panjang.     

"Nenek Jiang sepertinya tak mau tinggal bersama kita, Pa. Beliau memiliki alasan tersendiri untuk menolak hal itu," jelas Jiang Lily.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.