Menantu Pungut

Rencana Tersembunyi



Rencana Tersembunyi

0Aaron Liu dan juga Lee Hana melihat ada yang tak beres dengan Tiffany. Mereka berdua saling melemparkan tatapan tajam penuh arti. Terlalu jelas jika ada yang salah di sana.     
0

"Apakah ada yang salah, Nona Tiffany?" Lee Hana sengaja bertanya untuk memastikan hal itu. Tak baik jika perempuan itu dalam kondisi yang buruk.     

"Mengapa tak mengatakan jika semalam Aaron yang membawaku ke mobil?" ketus Tiffany dalam ekspresi malu dan juga sangat geram dengan beberapa pria yang seharusnya mengatakan kejadian semalam. "Aku permisi sebentar," pamitnya.     

Dalam wajah yang tiba-tiba memucat dan tentu juga sangat malu, Tiffany bergegas menjauh dari mereka berdua. Ia tak punya muka untuk tetap di sana kala itu. Benar-benar sebuah situasi yang sangat canggung dan sangat tak nyaman baginya.     

Di sisi lain, Lee Hana sedikit terkejut mendengar pembicaraan mereka. Ia sama sekali tak mengetahui jika Aaron Liu semalam menemui Tiffany.     

"Kapan Anda menemui Nona Tiffany, Presdir? Bukankah Anda langsung tidur semalam?" tanya Lee Hana hanya untuk memastikan apa yang baru saja didengar memang benar.     

"Semalam Tiffany sangat mabuk dan mengamuk di luar hotel. Aku hanya membujuknya masuk ke mobil saja. Setelah itu, para pengawal Tuan Mo yang membawanya pulang," jelas Aaron Liu tanpa menutupi apapun. Tak ada gunanya jika ia sampai berbohong pada Lee Hana.     

Lee Hana hanya tersenyum aneh dengan kepala yang mengangguk pelan. Seolah ia sama sekali tak ingin menanggapi penjelasan dari atasannya itu. Entah mengapa, rasanya sangat sakit mendengar Aaron Liu begitu peduli pada perempuan lain.     

Tak ingin membuat dirinya semakin tersiksa, Lee Hana sengaja mengalihkan pembicaraan itu. Ia sudah tak ingin membahas mengenai kejadian yang terjadi antara Aaron Liu dan juga Tiffany.     

"Apa Anda baik-baik saja, Presdir? Apakah perlu kita ke rumah sakit untuk memastikan jika Anda baik-baik saja?" tanya Lee Hana pada seorang pria yang sedang mengurus pekerjaan bersamanya.     

"Hanya sedikit nyeri saja setelah menangkis beberapa pukulan tadi. Selebihnya, kondisiku sangat baik-baik, saja. Tak perlu terlalu cemas, Nona Lee. Ada kalanya kita akan berada dalam situasi yang sangat berbahaya seperti tadi." Aaron Liu sudah mulai terbiasa dengan kehidupan yang penuh ketegangan.     

Sejak menjadi bagian dari Keluarga Jiang, sudah banyak kejadian yang menyeretnya masuk ke dalam sebuah situasi yang sangat berbahaya. Entah itu orang-orang bayaran Keluarga Wen atau justru mantan tunangannya itu.     

Aaron Liu menjadi lebih terbiasa akan hal itu. Untung saja, ia sempat belajar beladiri semasa ia masih sangat muda. Hal itu menjadi sangat berguna untuk melindungi dirinya sendiri.     

Lee Hana bisa jauh lebih tenang. Ia sudah mendengar jika Aaron Liu sama sekali tak terluka. Namun, ada satu hal lagi yang sudah mereka lewatkan tadi.     

"Mengapa Anda tak menanyakan siap orang yang telah mengirimkan pengacau tadi untuk menghadang kita?" Lee Hana ingin mendengar sebuah alasan mengenai hal itu.     

"Sebenarnya ... aku tak ingin mendapatkan masalah di sini. Apalagi, status kita hanya sebagai pendatang saja. Sebisa mungkin, kita harus menghindari segala gesekan apapun yang bisa menimbulkan masalah bagi kita," ujar Aaron Liu dengan penuh harap. Ia benar-benar harus berhati-hati dalam bertindak. Terlalu gegabah bisa berakibat fatal dan justru akan mengacaukan segalanya.     

Lee Hana tentu sangat paham akan hal itu. Dalam situasi yang tak cukup baik untuk JL Fashion, mereka harus benar-benar sangat berhati-hati dalam mengambil sikap. Sedikit kesalahan saja akan berakibat fatal dan juga sangat merugikan mereka sendiri.     

Tak jauh dari area gedung utama, Tiffany sedang berdiri dengan beberapa orang pengawal pribadi Keluarga Mo. Perempuan sedang menumpahkan segala kekesalan atas kecerobohan mereka semua.     

"Bagaimana kalian tak mengatakan apapun padaku mengenai kejadian semalam? Apakah kalian sengaja ingin mempermalukan aku?" ketus Tiffany dalam segala kekesalan dan juga amarah yang kian memuncak di pucuk kepalanya.     

"Maaf, Nona. Tuan Mo yang sudah melarang kami untuk mengatakan hal itu pada Anda. Kami mana berani melawan perintahnya, Nona," terang salah seorang pria yang kebetulan sangat mengetahui kejadian semalam.     

"Papaku? Apakah papa telah merencanakan sesuatu yang tak kuketahui?" Tiffany mulai sangat cemas dan juga takut. Ia khawatir jika Feng Mo merencanakan hal buruk pada Aaron Liu.     

Seketika, ekspresi mereka langsung berubah drastis. Terlihat begitu jelas jika mereka sangat panik dan juga ketakutan. Namun sayangnya, beberapa pria itu tak mungkin menjawab semua pertanyaan Tiffany. Feng Mo jauh lebih menakutkan daripada perempuan di hadapannya itu.     

Tanpa mereka menjawab pertanyaan itu, Tiffany sudah bisa menebak jawabannya. Hal itu membuatnya merasa bersalah karena menyeret Aaron Liu dalam lingkaran hitam keluarganya.     

Seharusnya, hubungan Aaron Liu dan juga Keluarga Mo hanyalah bisnis saja. Tak ada dendam pribadi atau urusan lain yang membahayakan pria itu. Namun, sepertinya Feng Mo tengah mencari gara-gara pada Aaron Liu. Apalagi anak perempuannya secara terang-terangan mengatakan ingin mendekati pria beristri itu.     

"Tak perlu mengatakan apapun padaku! Sepertinya aku tahu apa yang sedang kalian sembunyikan dariku!" Tiffany terlalu kesal karena mereka semua tak mau mengatakan apapun padanya. Hal itu membuatnya sangat marah dan langsung pergi begitu saja.     

"Tunggu, Nona!" Meski mereka berusaha untuk menghentikan Tiffany. Hal itu tentu saja tak akan berguna sama sekali. Perempuan itu terus berjalan, mempercepat langkahnya untuk menemui seseorang yang telah menjadi target dari ayahnya sendiri.     

Dalam beberapa langkah saja, Tiffany sudah bisa melihat sosok pria yang tengah membicarakan hal serius dengan Lee Hana. Ia pun mempercepat langkahnya dan langsung bergabung dengan mereka berdua.     

Rasanya sangat canggung untuk memulai sebuah pembicara. Ia takut jika Aaron Liu dan juga Lee Hana menyadari sesuatu yang sengaja ditutupinya.     

"Bagaimana, Nona Lee? Apakah gedung ini cukup sesuai dengan kriteria Anda?" tanya Tiffany untuk memulai sebuah perbincangan ringan.     

"Sepertinya cukup lumayan. Nyonya Jiang sendiri juga sudah melihat dan juga sangat cocok di sini. Hanya saja, untuk memulai sesuatu yang baru di sini sedikit beresiko .... "Lee Hana sengaja tak mengatakan secara gamblang mengenai sebuah penyerangan yang baru saja dilaluinya. Ia tak ingin memberitahukan apapun pada Tiffany. Apalagi Aaron Liu sudah melarangnya untuk mengatakan hal itu.     

"Apa maksud Nona Lee mengatakan 'cukup beresiko'? Apakah telah terjadi sesuatu pada kalian berdua selama singgah di kota ini?" Tiffany sudah merasakan sebuah firasat buruk di dalam hatinya. Ia benar-benar sangat terbebani akan segala hal yang mungkin saja akan dilakukan oleh ayahnya sendiri.     

Aaron Liu juga hanya menjadi seorang pendengar saja tanpa menanggapi pembicaraan antara dua perempuan itu. Ia tak ingin menimbulkan masalah baru bagi bisnisnya kali ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.