Menantu Pungut

Pertukaran?



Pertukaran?

0Aaron Liu tersenyum tipis. Ia sama sekali tak berpikir untuk menyamar apalagi sampai dengan sengaja menyembunyikan identitasnya. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya karena sebuah takdir yang begitu kejam.     
0

"Tak ada seperti itu, Nek. Awalnya memang keluargaku telah bangkrut, sekarang mereka sudah kembali bangkit dari keterpurukan," jelas Aaron Liu pada wanita tua itu.     

Pria itu akhirnya mengajak Jiang Lily ikut serta. Mereka berdua akan meminta sedikit bantuan pada Keluarga Liu. Entah diterima atau ditolak, setidaknya ada sedikit usaha bagi mereka berdua.     

Awalnya, Jiang Lily tampak enggan untuk ikut bersamanya. Ia sangat cemas jika ayah mertuanya akan langsung menyuruh mereka berdua pergi. Rasanya terlalu menegangkan bagi mereka.     

"Ikutlah aku menemui papa dan mama, Lily! Aku tak mungkin datang sendirian tanpa kamu," bujuk Aaron Liu pada sang istri.     

"Tapi Aaron .... " Jiang Lily terlihat begitu berat untuk mengambil keputusan itu. Ia benar-benar takut jika akan kembali mendapatkan penolakan dari keluarga suaminya.     

"Temani Aaron, Lily! Kalian adalah suami istri, sudah seharusnya kalian berdua bersama." Nenek Jiang juga ikut membujuk cucunya. Ia bisa melihat jika Aaron Liu begitu mengharapkannya.     

Saat itu juga, Aaron Liu dan juga Jiang Lily langsung berangkat menuju ke sebuah rumah mewah yang telah beberapa waktu dibiarkan kosong. Johnny Liu dan juga Jenny Liu telah benar-benar totalitas untuk memainkan perannya. Bahkan pasangan itu sampai tinggal di sebuah pulau kecil untuk membuat Aaron Liu tak curiga.     

Namun tetap saja, segala telah terungkap dengan sendirinya. Aaron Liu akhirnya menangkap basah keberadaan ayah dan juga ibu saat mereka tengah berada di sebuah hotel. Sejak saat itu, segala kebohongan telah terbongkar.     

"Bagaimana jika papa langsung mengusir kita, Aaron? Kamu juga sangat tahu jika papa tak menyetujui pernikahan kita," cemas Jiang Lily.     

"Semua akan baik-baik saja. Kamu tak perlu mencemaskan apapun," bujuk Aaron Liu pada seorang perempuan yang tengah mengandung anaknya.     

Setelah Jiang Lily sudah jauh lebih tenang, mereka berdua bergegas pergi dengan dua bodyguard yang masih dipertahankan oleh Nenek Jiang. Ada beberapa bodyguard lain sudah diberhentikan sementara.     

Nenek Jiang benar-benar harus menekan segala pengeluaran agar mereka tetap bisa hidup dengan baik. Meski ada beberapa hal yang harus dikendalikan.     

Tak berapa lama, pasangan itu telah sampai di depan sebuah rumah mewah yang pernah ditinggali oleh Aaron Liu. Dengan sangat hati-hati, pria itu membantu Jiang Lily untuk keluar dari mobil.     

"Selamat datang, Tuan muda. Nona. Tuan dan nyonya sudah menunggu Anda berdua," sapa seorang pelayan yang memang sengaja diberikan tugas untuk menyambung kedatangan mereka berdua.     

"Terima kasih. Kami akan masuk untuk menemui papa dan mama." Aaron Liu menggegam lembut tangan istrinya kemudian masuk melalui pintu utama.     

Baru juga masuk ke dalam rumah itu, mereka berdua sudah disambut dengan tatapan tajam dari seorang Johnny Liu. Ada seberkas aura kebencian yang terus dalam sorotan matanya.     

Sedangkan Jenny Liu langsung bangkit berdiri untuk menyambut kedatangan menantunya. Ia sangat senang bisa melihat Jiang Lily baik-baik saja.     

"Apakah kondisimu sudah membaik, Lily? Apakah kamu beristirahat dengan baik? Mengapa wajahmu sedikit pucat?" Jenny Liu mulai mencemaskan kondisi dari menantunya. Ia tak ingin jika sampai terjadi hal buruk pada mereka berdua.     

"Aku baik-baik saja, Ma. Hanya sedikit lelah karena harus mengurus kekacauan di perusahaan." Jiang Lily menjawab beberapa pertanyaan itu hanya dua kalimat saja.     

"Utamakan kondisi kesehatanmu, Lily! Jangan sampai kamu kelelahan dan     

malah jatuh sakit," cemas Jenny Liu dengan segala perhatian dan juga perasaan sayang pada menantunya itu.     

Jenny Liu sama sekali tak peduli dengan hal apapun yang terjadi. Meski suaminya sudah memberikan sedikit peringatan jika ia tak boleh terlalu dekat. Jiang Lily sudah seperti seorang anak perempuan baginya.     

Tak berapa lama, Johnny Liu bangkit dari tempat duduknya lalu mendekati anak semata wayangnya itu. Ia sudah tahu akan sesuatu hal yang membuat Aaron Liu dan juga istrinya datang ke sana.     

"Apa yang membawa kalian datang ke sini?" Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tak memerlukan jawaban. Johnny Liu sudah mengetahui segala hal mengenai anaknya.     

"Apakah aku masih harus menjawab pertanyaan Papa? Bukankah Papa sudah mengetahui semuanya? Sudahlah, Pa! Tak perlu berbasa-basi. Aku muak dengan semua sandiwara ini," ketus Aaron Liu secara langsung pada seorang pria yang telah merencanakan segala hal di dalam hidupnya.     

"Tidak bisakah kamu berbasa-basi untuk mengajukan sebuah permintaan itu pada papa?" sahut Johnny Liu dalam senyuman kecut dan sedikit kesal karena nada ketus dari anaknya sendiri.     

Dua pria itu saling melemparkan tatapan tajam satu sama lain. Mereka berdua memiliki ego yang cukup tinggi atas dirinya. Entah bagaimana Aaron Liu akan memohon pada ayahnya itu.     

Rasanya sangat menegangkan berada dalam situasi yang tak benar-benar baik. Jika saja Johnny Liu dan istrinya tak tertangkap basah saat datang ke hotel itu, mungkin saja mereka masih harus menyembunyikan dirinya.     

"Aku ingin Papa memberikan sedikit bantuan untuk JL Fashion, Pa. Perusahaan sudah tak mungkin berdiri lagi. Miranda benar-benar telah merencanakan segalanya dengan sangat baik." Aaron Liu mencoba untuk mengatakan segala keresahan di dalam hatinya.     

"Apakah kamu telah membuat sebuah kesalahan yang telah membuat Miranda sangat membenci kamu, Aaron?" Johnny Liu mencoba untuk menggali hal itu. Dia sudah mendengar dari beberapa informan jika perempuan itu bertekad untuk menghancurkan Aaron Liu dan juga Keluarga Jiang.     

"Apa maksud, Papa? Jelas-jelas jika Miranda yang sudah mengkhianati aku. Bukankah seharusnya aku yang sangat membenci perempuan murahan itu?" teriak Aaron Liu semakin emosional. Ia benar-benar tak sanggup melihat segala kesedihan dan juga kekecewaan itu.     

Johnny Liu sangat paham dengan hal itu. Dia hanya berpikir jika anaknya itu mungkin saja melakukan sebuah kesalahan fatal. Hal itu hanyalah wujud antisipasi.     

Pria tua itu berdiri cukup dekat dengan anaknya, mencoba untuk memahami segala kegelisahan dari Aaron Liu. Ia bisa saja melakukan apapun untuk menyelamatkan Keluarga Jiang. Namun, Johnny Liu tentu saja meminta pertukaran.     

"Papa bisa saja langsung membantu untuk memulihkan Keluarga Jiang. Hanya saja, itu tak gratis! Kalian berdua harus membayar lunas semuanya," ucap Johhny Liu pada anaknya.     

"Pertukaran? Apa yang Papa inginkan dari kami berdua? Aku dan juga Jiang Lily akan melakukan semua yang terbaik bagi kita," sahut Aaron Liu penuh kecurigaan.     

Jiang Lily diam-diam juga mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Ia sudah menduga jika ayah mertuanya tak mungkin memberikan bantuan secara cuma-cuma.     

"Aku ingin kalian berpisah! Setelah itu, kamu bisa melihat jika JL Fashion akan kembali seperti semula," ujar Johhny Liu pada seorang pria yang langsung menatap sinis ayahnya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.