Menantu Pungut

Rencana Selanjutnya?



Rencana Selanjutnya?

0"Apa maksud kamu melakukan semua ini, Miranda?" ketus Aaron Liu begitu berhadapan langsung dengan mantan tunangannya.     
0

Darahnya seolah semakin mendidih menyaksikan wajah tak bersalah dari perempuan itu. Aaron Liu sedang bersusah payah mengendalikan amarah yang kian memuncak dan seolah akan meledak saat itu juga.     

Bukannya langsung menjawab pertanyaan itu, Miranda Choi justru menatap sinis Aaron Liu. Tampak perasaan benci dan juga sakit hati tergambar di wajah perempuan itu. Mengisahkan sebuah misteri yang tak kunjung terpecahkan.     

Jika Miranda Choi yang sudah mengkhianati Aaron Liu, mengapa ia juga yang begitu membencinya? Pertanyaan itu tak kunjung mendapatkan jawaban. Berulang kali dipikirkan, tak ada penjelasan masuk akal mengenai hal itu.     

"Apakah kamu bodoh, Aaron? Sudah sangat jelas jika aku sedang menghancurkan kamu! Pria sampah sepertimu tak pantas menjadi bagian dari Keluarga Jiang!" cibir Miranda Choi dalam suara ketus dan bernada sangat kasar.     

"Hentikan ucapan kotormu itu, Nona Choi! Anda tak berhak menghina suamiku!" sahut Jiang Lily yang merasa tak terima atas kata-kata kasar dari seorang perempuan yang juga tengah hamil. Bahkan kehamilannya jauh lebih dirinya.     

"Kendalikan dirimu, Nona Choi! Sebenarnya aku tak ada urusan denganmu. Hanya saja ... setelah pernikahan kalian, segalanya sangat berubah. Jika Anda ingin menyelamatkan JL Fashion, tinggalkan pria tak berguna ini!" ujar Miranda Choi dalam nada yang begitu merendahkan mantan tunangannya. Ia harus bisa memprovokasi Jiang Lily untuk meninggalkan pria itu.     

Cukup mengejutkan bagi mereka berdua tatkala mendengar hal itu secara langsung. Tak menyangka jika ucapan Lee Hana memang benar. Miranda Choi benar-benar hanya menargetkan Aaron Liu saja.     

Pasangan itu semakin tak paham dengan pemikiran Miranda Choi. Perempuan itu begitu mengerikan dan juga sangat licik. Entah sebuah alasan apa ya membuat ia menjadi seperti monster yang begitu mengerikan.     

"Jika kamu bermasalah denganku, mengapa kamu harus melibatkan Keluarga Jiang? Hentikan kegilaan itu, Miranda!" teriak Aaron Liu untuk menunjukkan nada protes pada perempuan yang seharusnya menjadi istrinya.     

"Bodoh! Bukankah aku sudah memberikan pilihan pada mereka? Ternyata mereka lebih memilih untuk menghancurkan JL Fashion daripada membuangmu, Aaron. Jika istrimu menderita, itu adalah siksaan paling sempurna bagimu." Miranda Choi sengaja mengatakan hal itu agar Aaron Liu merasa terdesak dengan rasa bersalah.     

"Cukup, Miranda! Kamu tak berhak memutuskan apapun atas kami!" Aaron Liu sudah tak tahan atas segala ucapan perempuan yang terus memprovokasi mereka berdua.     

Miranda Choi sama sekali tak mencemaskan apapun. Perempuan itu seolah telah memiliki sebuah rencana yang sempurna untuk menghancurkan JL Fashion. Hal itu adalah keinginan terbesar sebagai jalan untuk melemparkan Aaron Liu ke dasar jurang.     

Perempuan itu justru tersenyum sinis pada pasangan suami istri yang tampak sangat menyedihkan. Mereka berdua sudah kalang kabut untuk mempertahankan JL Fashion. Dalam sekejap saja, Keluarga Jiang akan kehilangan sebuah bisnis keluarga yang telah dibangunnya sejak lama.     

"Aku hanya bisa memperingatkan saja padamu, Nona Jiang. Jika Anda tak kunjung mengambil keputusan, sudah bisa dipastikan jika Anda akan kehilangan segalanya," ancam Miranda Choi pada istri dari Aaron Liu.     

"Kamu pikir aku takut padamu, Nona Choi! Kamu bukanlah Tuhan yang bisa melakukan apapun!" sentak Jiang Lily dengan nada ketus. Ia sama sekali tak peduli atas segala gertakan dari perempuan itu.     

Dalam beberapa menit saja, Aaron Liu mendapatkan sebuah pesan dari seorang staf JL Fashion Store. Mereka memberitahukan jika toko telah terbakar. Beberapa mobil pemadam kebakaran sedang mencoba untuk memadamkan api.     

Hal itu semakin membuatnya naik darah. Aaron Liu tak paham rencana buruk dari perempuan itu. Ia tak ingin mengorbankan Keluarga Jiang hanya karena kegilaan Miranda Choi.     

"Apakah adalah pesan dari staf toko kalian?" ledek Miranda Choi dalam tawa kemenangan tanpa rasa berdosa.     

"Apa yang terjadi, Aaron?" Jiang Lily langsung merebut ponsel di tangan suaminya. Ia ingin membaca sendiri sebuah pesan singkat yang dibicarakan oleh permainan licik itu.     

Jiang Lily langsung terbakar amarah. Wajahnya memerah karena harus menahan gejolak emosi di dalam dirinya. Anda saja mereka tak berada di tempat umum, bisa jadi ia akan menghajar iblis berwujud manusia itu.     

Baik Aaron Liu dan juga Jiang Lily sama-sama mengepalkan tangan untuk menahan kemarahan di dalam hatinya. Miranda Choi sudah bertindak di luar nalar. Perempuan itu sudah sangat membahayakan nyawa orang lain.     

"Hentikan semua ini, Miranda! Apa yang kamu inginkan dariku? Aku akan melakukan apapun asal kamu melepaskan Keluarga Jiang dan juga JL Fashion." Dengan segala keputusasaan di dalam dirinya, Aaron Liu mengatakan sebuah keputusan bodoh yang justru akan menghancurkan orang-orang yang dicintainya.     

"Akhirnya kamu menyerah, Aaron! Tinggalkan Keluarga Jiang dan ceraikan Nona Jiang. Aku ingin kamu menjalani hidup penuh penderitaan karena harus berpisah dari orang-orang yang kamu cintai," ucap Miranda Choi tanpa perasaan.     

"Tidak, Aaron! Aku tak ingin berpisah denganmu! Lebih baik aku mati jika aku harus hidup tanpamu!" ancam Jiang Lily atas ketidakberdayaan dari suaminya.     

Jiang Lily tak peduli jika harus kehilangan semua harta yang dimilikinya. Mereka bisa tetap bisa tanpa perusahaan dan juga kekayaan. Tak masalah jika hidup sederhana asal bersama orang yang dicintainya.     

Sebuah pilihan sulit dan juga sangat menyesakkan bagi Aaron Liu. Iabtak bisa membayangkan jika istrinya harus hidup menderita bersamanya. Bagaimana dengan Nenek Jiang? Apakah wanita tua itu sudah siap kehilangan segalanya?     

"Ini untuk kebaikanmu, Lily. Kamu bisa hidup dengan baik jika kita berpisah. Aku tak mungkin membiarkan kamu dan Nenek Jiang hidup menderita karena aku," bujuk Aaron Liu pada istrinya. Ia hanya berharap jika mereka berdua bisa hidup layak dan tak kehilangan apapun.     

"Kebaikan apa yang kamu bicarakan, Aaron! Mengapa kita tak melawan perempuan busuk ini bersama? Tak perlu takut dengannya!" Jiang Lily sudah sangat siap dengan segala hal yang mungkin saja akan terjadi pada mereka berdua. "Kita hanya perlu menjelaskan hal ini pada nenek saja," lanjutnya penuh keyakinan.     

Aaron Liu menjadi sangat bingung atas keputusan itu. Ia benar-benar berada dalam situasi yang begitu sulit. Apapun keputusannya, tetap ada sebuah resiko yang harus dihadapinya.     

Dengan melihat kesungguhan hati Jiang Lily, hati Aaron Liu pun tak tega. Bagaimana pun juga, ia harus berjuang dengan seseorang yang dicintainya. Keputusan bodoh itu tak seharusnya terlontar begitu saja.     

"Kami berdua tak takut dengan segala ancamanmu, Miranda! Aku dan Lily tak akan pernah berpisah!" tegas Aaron Liu pada sosok perempuan yang sangat membencinya.     

"Baiklah jika itu mau kalian!" Miranda Choi langsung mengambil ponsel di dalam tas miliknya dan mencoba untuk menghubungi seseorang. "Lakukan rencana selanjutnya!" ucap perempuan itu pada seseorang di telepon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.