Menantu Pungut

Dalang Yang Sesungguhnya



Dalang Yang Sesungguhnya

0Aaron Liu melemparkan pandangan ke arah Wen Ziyi. Pria itu tak mungkin menerobos masuk begitu saja. Tentu saja harus melibatkan seorang wanita yang memiliki pengaruh cukup besar di WM Fashion.     
0

"Apakah Anda mau mengantar aku menemui Miranda, Nyonya?" tanya Aaron Liu dengan nada mengancam. Ia harus segera menemui perempuan ular yang selama ini terus mencari masalah dengannya.     

"Tak masalah jika kamu memaksa." Dengan berat hati, Wen Ziyi akhirnya mengantar Aaron Liu menemui seorang perempuan yang telah memberikan sejumlah modal yang cukup besar untuk mendirikan perusahaan.     

Beberapa langkah berjalan, mereka berdua sudah berada di depan pintu ruangan Miranda. Mereka tak langsung masuk justru saling melemparkan pandangan satu sama lain.     

Hingga di menit berikutnya, Wen Ziyi mengetuk pintu beberapa kali lalu mendorong pintu untuk masuk ke ruangan itu.     

"Bukankah sudah kukatakan jangan mengganggu?" ketus Miranda Choi tanpa melihat siapa saja yang masuk ke ruangannya. Perempuan itu tampak sibuk dengan beberapa berkas dan tak jauh dari sana, ada sebuah map besar yang tadi pagi hilang dari mobil Aaron.     

"Nona Choi!" sapa Wen Ziyi pada perempuan cantik yang sedang hamil beberapa bulan. Bahkan perutnya juga sudah terlihat membesar sangat jelas.     

Miranda Choi langsung mendongak menatap ke arah pintu. Mendadak ia langsung panik dan mengambil cepat map besar yang berada tak jauh darinya. Cukup mengejutkan saat menyaksikan Wen Ziyi datang bersama seorang pria yang sangat dibencinya.     

Terlihat wajah muram dan juga tak senang dari Miranda Choi. Meskipun begitu, ia tak ingin mengabaikan mereka dan justru akan membuat kecurigaan semakin membesar.     

"Untuk apa kamu mencari aku, Aaron?" tanya Miranda Choi tanpa basa-basi sedikit pun. Sebenarnya, ia masih belum terlalu siap berhadapan langsung dengan mantan tunangannya itu.     

"Ada beberapa hal yang ingin aku katakan padamu, Miranda. Namun, sepertinya kamu sedang sangat sibuk. Rasanya aku harus mengurungkan niat untuk berbicara denganmu." Tujuan Aaron Liu yang sebenarnya telah tercapai. Dia sudah mengetahui seseorang yang telah sengaja ingin mencuri desain darinya.     

"Tak perlu berbasa-basi, Aaron! Apa sebenarnya tujuanmu datang ke sini?" desak Miranda Choi atas keberadaan dari mantan tunangannya itu di perusahaan WM Fashion.     

Aaron Liu terkekeh geli mendengar pertanyaan itu. Dia bisa melihat jika perempuan itu mulai kesal dan juga sedang menahan amarah dari dalam dirinya. Namun, ia sama sekali tak berniat langsung mengatakan tujuannya ke sana.     

Sepertinya akan sangat menyenangkan jika Aaron Liu bisa sedikit mempermainkan Miranda Choi, Perempuan itu pasti akan sangat murka dan juga kehilangan kesabaran karena ulahnya.     

"Sebenarnya ... aku datang untuk menanyakan sesuatu padamu. Namun, sebelum aku mengatakan pertanyaan itu, justru sebuah jawaban yang aku terima." Aaron Liu sengaja ingin berbelit-belit dan tak langsung mengatakan tujuannya datang ke ruangan Miranda. Ia ingin membuat perempuan itu meledak karena telah kehilangan kesabarannya.     

"Tak perlu berbicara omong kosong, Aaron! Cepat katakan tujuanmu datang menemuiku! Aku tak punya waktu untuk meladeni pria sampah sepertimu!" kesal Miranda Choi karena mantan tunangannya itu tak kunjung mengatakan maksud dan tujuan Aaron Liu datang menemuinya.     

Wen Ziyi memilih untuk menjadi penonton dan juga pendengar saja. Ia tak ingin terlibat dalam sebuah pertikaian panjang antara Aaron Liu dan juga Miranda Choi. Ia sangat yakin jika dirinya terlibat di antara mereka, itu bukanlah sesuatu yang baik baginya. Hal itu juga yang membuat wanita itu semakin terseret ke dalam arus.     

Diam adalah sebuah pilihan terbaik bagi Wen Ziyi. Wanita itu tak ingin gegabah dan terjebak di antara mereka.     

"Apakah kamu merasa puas dengan mencuri desain yang dibuat oleh istriku secara khusus? Apakah kamu ingin bersorak kemenangan karena telah berhasil mencuri map besar itu dari mobilku?" cibir Aaron Liu dalam senyuman penuh kemenangan. Ia benar-benar sangat puas menyaksikan wajah panik Miranda Choi di hadapannya.     

"Apa yang sedang kamu bicarakan Aaron? Aku sama sekali tak mengerti arah pembicaraanmu," elak Miranda Choi atas semua tuduhan yang baru saja dilontarkan oleh mantan tunangannya itu.     

"Apakah kamu pikir aku bodoh? Tak perlu menyembunyikan map besar itu! Sudah sangat jelas jika kamu telah tertangkap basah. Bahkan Nyonya Wen telah menjadi saksi atas kejahatan itu," gertak Aaron Liu atas segala kelicikan Miranda Choi atas dirinya dan juga Keluarga Jiang.     

Perempuan hamil itu justru terkekeh untuk menutupi perasaan panik di dalam dirinya. Miranda Choi benar-benar tak mungkin berkilah lagi kali ini. Namun, ia juga tak ingin mengakui segala hal yang sudah dituduhkan oleh Aaron Liu.     

Dengan segala usaha yang dilakukannya, Miranda Choi sedang berpikir keras untuk terlepas dari tuduhan itu. Ia tak mau tampak menyedihkan di hadapan Aaron Liu.     

"Nona Choi! Apakah benar Anda yang membayar orang untuk mencuri desain itu?" tuduh Wen Ziyi secara langsung karena sudah tak sabar menunggu pengakuan darinya.     

"Bagaimana Nyonya Wen bisa langsung percaya pada seorang pria yang jelas-jelas sangat membenci anda dan Keluarga Wen? Bukankah aku yang selama ini membantu Anda dan juga ?] perusahaan ini?" Miranda Choi sedang berupaya untuk memprovokasi seorang wanita yang seharusnya tak ikut campur dalam urusan mereka.     

Wen Ziyi mulai bimbang. Ia sangat sadar jika Miranda Choi yang telah banyak membantu keluarganya. Sedangkan untuk Keluarga Jiang ... mereka justru selalu menyudutkan dirinya dan juga kedua anaknya.     

Seketika itu juga, otak Wen Ziyi seolah telah tercuci. Ia merasa seperti telah terhipnotis oleh setiap kalimat yang diucapkan oleh Miranda Choi. Wanita itu sendiri juga tak menyangka kalau perempuan itu begitu mudah mempengaruhi dirinya.     

"Apakah kamu sengaja ingin mengadu domba kami, Aaron? Aku tak menyangka Jika kamu bisa berbuat selicik ini!" lontar Wen Ziyi begitu terprovokasi oleh setiap kalimat yang diucapkan oleh Miranda Choi.     

"Kupikir Anda adalah wanita pintar dan berakal sehat. Namun ternyata ... dengan begitu mudahnya Anda dibodohi oleh Miranda. Bagaimana Anda bisa langsung mempercayai seorang penipu seperti perempuan ular ini?" ketus Aaron Liu sembari melemparkan tatapan tajam pada mantan tunangannya.     

Segala hal yang terjadi berubah terlalu cepat. Seolah angin langsung berbalik arah seketika itu juga. Aaron Liu harus semakin berhati-hati dalam menghadapi perempuan jahat seperti Miranda Choi.     

"Jika aku mau ... aku bisa melaporkan tindakan pencurian dan juga kelalaian yang sengaja kamu rencanakan padaku, Miranda. Aku melihat sendiri jika pria yang tadi pagi menyerempet mobilku baru saja keluar dari ruangan ini," ancam Aaron Liu pada seorang perempuan yang cukup terkejut mendengar pengakuan pria itu.     

Miranda Choi langsung mengepalkan tangannya dengan wajah yang sedikit pucat. Ia tak menyangka jika pria itu telah tertangkap basah oleh Aaron Liu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.