Menantu Pungut

Jebakan Tak Terduga



Jebakan Tak Terduga

0Aaron Liu masih fokus pada jalanan padat di hadapannya. Meski jarang pabrik dan juga mansion Keluarga Jiang tak terlalu jauh, kepadatan jalanan pagi itu tentu akan memperlambat perjalanan.     
0

Saat berada di persimpangan jalan, ponsel Aaron Liu berdering. Ia melihat jika si bodyguard yang sedang menghubungi.     

"Ada apa?" Begitulah jawaban Aaron Liu begitu menerima sebuah panggilan dari seseorang yang selama ini selalu mengawalnya.     

Ekspresi Aaron Liu langsung berubah seketika. Ia pun menolehkan wajahnya ke belakang. Si bodyguard mengatakan jika ada sebuah mobil yang sedang mengikutinya sejak keluar dari mansion.     

"Terus awasi mobil itu! Aku harus segera sampai di pabrik." Aaron Liu menambahkan kecepatan mobilnya agar mobil di belakang itu tak melakukan sesuatu yang menggangu perjalanannya.     

Belum juga Aaron Liu sampai di pabrik, tiba-tiba saja ada mobil lain dari arah berlawanan tak sengaja menyerempet mobilnya. Seketika ia pun hilang kendali hingga menabrak pembatas jalanan.     

Segalanya terjadi sangat cepat, Aaron Liu tak sempat menghindar ataupun menjauhkan diri dari insiden itu. Dalam sekejap saja, mobilnya terhenti karena tersangkut pembatas jalan.     

"Apakah Anda baik-baik saja, Tuan?" Seseorang datang dan langsung membantu Aaron Liu yang tampak syok dengan luka benturan di kepalanya.     

"Aku baik-baik saja." Aaron Liu mencoba untuk keluar dari sebuah mobil yang sudah ringsek di pinggir jalanan. "Mengapa kalian mengemudi seperti itu? Bukankah itu sangat berbahaya?" keluhnya pada pengemudi mobil lainnya.     

"Mohon maaf, Tuan. Rem mobil tiba-tiba rusak. Saya sudah berusaha untuk mengurangi kecepatan. Namun tetap saja menyerempet mobil Anda. Saya akan mengganti seluruh biaya perbaikan." Orang itu terlihat sangat serius dan juga tulus untuk meminta maaf.     

Aaron Liu masih berada di pinggir jalanan dengan beberapa orang yang juga menghentikan mobil karena insiden tersebut. Tak ada lagi yang ia katakan hingga beberapa bodyguard datang.     

Mereka berempat datang dan langsung membawa Aaron Liu ke mobilnya. Seorang bodyguard juga meminta kartu nama dari seorang pengemudi mobil yang telah menyebabkan kecelakaan itu sampai terjadi.     

"Ambilkan map besar di dalam mobil!" perintah Aaron Liu pada beberapa bodyguard.     

"Haruskah kita ke rumah sakit dulu, Tuan?" cemas si bodyguard pada tuannya. Mereka berdua selalu saja begitu ceroboh hingga Aaron Liu selalu saja mengalami sebuah musibah.     

"Ambil saja map itu dulu lalu kita langsung ke pabrik! Ke rumah sakit bisa kapan saja," ujar Aaron Liu pada mereka semua. Dia hanya ingin memastikan segalanya berjalan sesuai dengan rencana.     

Sedikit saja kesalahan, tentu bukanlah sesuatu yang baik. Aaron Liu hanya mencemaskan krisis yang melanda perusahaan.     

Hingga tak berapa lama, seorang bodyguard datang dengan wajah sangat panik. Sudah bisa dipastikan jika hal itu bukanlah sesuatu yang baik.     

"Tidak ada map di dalam mobil, Tuan. Apakah Anda lupa meletakkan map tersebut?" tanya si bodyguard pada Aaron Liu.     

"Apa! Bagaimana bisa? Aku sendiri yang meletakkan di jok depan samping supir. Coba kalian periksa lagi!" seru Aaron Liu dengan wajah yang juga panik.     

Mereka semua akhirnya keluar dari mobil untuk memeriksa sebuah mobil yang tampak ringsek menabrak pembatas jalan. Seperti kata si bodyguard, tak ada apapun di sana. Sudah dipastikan jika ada seseorang yang sengaja mengambil map besar itu saat suasana sangat kacau.     

"Di mana mobil yang tadi mengikuti aku?" Aaron Liu memperhatikan sekeliling lokasi itu. Dia tak mendapati sebuah mobil yang sejak tadi mengikutinya. "Lalu ... orang yang menyerempet mobilku?" lanjutnya.     

"Setelah memberikan kartu nama, pria itu langsung pergi untuk melakukan pertemuan bisnis," jelas si bodyguard pada Aaron Liu.     

"Sepertinya mereka telah bekerja sama. Kita telah dikelabui oleh mereka semua. Sebuah mobil menyerempet mobil Tuan Aaron. Sedangkan penguntit itu bertugas untuk mengambil sebuah map dari dalam mobil," jelas salah seorang bodyguard yang mencoba untuk memahami situasinya.     

Aaron Liu langsung pucat seketika. Bukan karena rasa sakit karena benturan di kepalanya, ia baru saja kehilangan beberapa desain yang telah dibuat oleh istrinya. Sebuah kebodohan yang tak mungkin dihindarinya lagi.     

Seluruh pasang mata menjadi sangat cemas dan juga takut. Jika Nenek Jiang sampai mendengar kejadian itu, dia pasti akan sangat murka dan langsung mengganti beberapa bodyguard sekaligus.     

"Saya akan memberitahu Nyonya Jiang mengenai insiden ini." Seorang bodyguard sudah bersiap untuk menghubungi seseorang yang paling berpengaruh dalam Keluarga Jiang.     

"Tak perlu!" Aaron Liu mengambil ponsel itu dan mematikan panggilannya. Dia tak ingin membuat Nenek Jiang terlalu cemas dan malah menjadi beban bagi nenek dari istrinya. "Antar saja aku ke pabrik. Aku akan memikirkan sebuah cara untuk menyelesaikan kekacauan ini!" serunya.     

Situasi menjadi semakin tak terkendali. Hasil kerja keras Jiang Lily akhirnya menjadi sia-sia karena pria itu terlalu ceroboh dan juga tak berhati-hati.     

Aaron Liu tampak sangat frustrasi. Dia sendiri tak menyangka jika setiap langkah yang ditapakinya menjadi begitu berbahaya. Pria itu tadinya terlalu meremehkan WM Fashion.     

Jika Miranda Choi ingin menjatuhkan Aaron Liu, Keluarga Wen ingin menghancurkan Keluarga Jiang. Kolaborasi yang dilakukan oleh dua kubu itu benar-benar menjadi lawan yang tangguh bagi JL Fashion. Tentu saja, tak bisa dianggap remeh apalagi sebelah mata.     

Dalam kegelisahan dan juga kecemasan yang semakin tak terkendali, Aaron Liu sengaja meninggalkan mobilnya dan langsung menuju ke pabrik. Dia harus segera membicarakan hal ini dengan Lee Hana sebelum waktu mereka semua menipis.     

"Kita sudah sampai, Tuan," beritahu si bodyguard pada seorang pria yang sejak tadi memejamkan mata karena kepalanya yang terasa pusing.     

"Kalian urus mobilku! Jangan sampai istriku mendengar hal itu!" ujar Aaron Liu pada beberapa orang yang selalu saja mengawal perjalanannya.     

Pria itu turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam pabrik. Aaron Liu bergegas menuju ke sebuah ruangan di mana Lee Hana bekerja. Ia harus memberitahukan sebuah kabar buruk yang seharusnya tak terjadi padanya.     

Aaron Liu sudah mengemudi dengan sangat hati-hati, hingga sebuah mobil dari lawan arah menyerempetnya. Mobil itu menjadi oleng dan tak terkendali. Hingga akhirnya menabrak pembatas jalan.     

"Ada yang ingin kukatakan padamu, Nona Lee." Aaron Liu begitu gelisah saat masuk ke dalam ruangan Lee Hana yang kebetulan masih sibuk dengan desain-desain di atas meja.     

"Ada apa, Presdir? Mengapa kening Anda terluka?" Perempuan itu langsung bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Aaron Liu. Ia melihat jika ada beberapa luka di wajah atasannya itu.     

"Luka kecil ini tak penting. Ada hal lainnya yang sangat penting," sahut Aaron Liu pada seorang perempuan yang selama ini bertanggung jawab atas proses produksi. "Aku telah kehilangan desain-desain yang sudah dibuat oleh istriku untuk pameran besok," lanjutnya.     

Lee Hana tampak sangat terkejut mendengar hal itu. Segalanya sulit dipercaya olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.