Menantu Pungut

Keterlibatan Miranda



Keterlibatan Miranda

0Tiba-tiba saja, Aaron Liu menepikan mobilnya. Kemudian dia berhenti di sebuah jalanan yang tak terlalu ramai. Ekspresi wajahnya juga tampak tak baik-baik saja.     
0

Hal itu membuat Jiang Lily sangat bingung. Ia mulai cemas jika Aaron Liu marah karena ucapannya. Perempuan itu juga ikut keluar dari mobilnya.     

"Ada apa, Aaron?" cemas Jiang Lily pada suaminya.     

"Tunggu sebentar!" sahut Aaron Liu sebelum ia berjalan menuju ke salah satu mobil yang kebetulan mengawalnya selama perjalanan.     

Beberapa bodyguard juga langsung panik dan bergerak ke arah tuannya. Mereka sempat berpikir jika terjadi masalah dengan perjalanan kali ini.     

"Apakah ada masalah, Tuan?" tanya salah seorang dari mereka sangat panik. Tak ingin jika sampai terjadi hal buruk pada perjalanan mereka kali ini.     

"Tiba-tiba saja tanganku terasa sangat nyeri, kalian saja yang membawa mobilnya! Kita ke rumah sakit dulu," terang Aaron Liu mengenai kondisi tangannya yang tak baik-baik saja.     

Mendengar ucapan suaminya, Jiang Lily langsung menghampiri Aaron Liu. Ia sungguh sangat mencemaskan ayah dari calon anaknya.     

Mereka berdua kembali masuk ke dalam mobil. Kali ini dengan seorang bodyguard yang membawa mobil itu. Seolah Aaron Liu sudah tak sanggup untuk mengendarai mobilnya seorang diri.     

"Mengapa tak bilang jika tanganmu masih sakit? Aku kan juga bisa membawa mobilnya." Jiang Lily justru merasa sangat kesal karena suaminya sengaja menyembunyikan hal itu darinya.     

"Bukan apa-apa, Lily. Jangan kesal seperti itu. Aku hanya lupa tak meminum obatnya," kilah Aaron Liu agar istrinya tak semakin kesal. Ia bisa melihat jika perempuan itu sangat murka karena ulahnya sendiri.     

"Terus saja kamu seperti itu, Aaron. Mungkin bagimu aku bukanlah seorang istri yang baik. Jadi sangat wajar jika kamu sengaja merahasiakan hal itu," ketus Jiang Lily dalam wajah yang tak senang.     

Perempuan itu merasa jika Aaron Liu tak menganggap dirinya sebagai seorang istri. Entah itu benar atau salah, Jiang Lily merasa jika suaminya masih meragukan kesungguhan hatinya untuk kembali bersama seorang pria yang telah sah menjadi seorang suami.     

Padahal sudah sangat jelas jika yang dilakukan oleh Aaron Liu hanya untuk kebaikan istrinya. Pria itu hanya tak ingin membuat istrinya terlalu cemas dan banyak pikiran. Mengingat kondisi kehamilannya yang masih sangat muda, rasanya tak tepat jika terlalu membebani Jiang Lily.     

"Kamu telah salah paham, Lily. Aku sama sekali tak berpikir seperti itu," jelas seorang pria yang mulai mencemaskan Jiang Lily yang begitu kesal akan dirinya.     

"Omong kosong!" ketus Jiang Lily dengan nada sinis. Perempuan itu langsung membuang muka dan tak ingin melihat suaminya.     

Tak ada lagi pembicaraan di antara mereka berdua. Baik Jiang Lily maupun Aaron Liu sama sekali tak mengatakan apapun. Akan lebih baik jika mereka berdua memang saling menahan diri untuk tak mengatakan apapun.     

Hingga tiba di sebuah rumah sakit, Aaron Liu sengaja keluar sendirian tanpa mengajak istrinya. Ia berpikir jika Jiang Lily pasti masih sangat kesal dengan perdebatan mereka berdua.     

Perempuan itu juga tak kunjung menyusul Aaron Liu. Sepertinya Jiang Lily terlalu kesal pada suaminya itu. Dia pun memilih untuk menunggu di dalam mobil daripada mengikuti suaminya itu.     

Baru juga menunggu antrian di tempat pendaftaran, Aaron Liu tanpa sengaja bertemu dengan Miranda Choi dan juga suaminya. Entah mengapa, seakan takdir terus mempertemukan mereka bertiga.     

Hal itu tentu saja membuat Aaron Liu merasa tak nyaman. Pria itu sama sekali tak berharap bisa bertemu dengan pasangan suami istri yang telah mengkhianati dirinya.     

"Mengapa kamu sendirian di sini, Aaron? Apakah istrimu masih tak mau kamu sentuh? Sepertinya Nona Jiang terlalu jijik dengan sentuhan pria sampah seperti kamu, Aaron," cibir Miranda Choi pada mantan tunangannya.     

"Hentikan itu, Miranda. Kamu sudah sangat tak sopan!" protes Su Minghao atas ucapan kasar dari istrinya. Ia sama sekali tak suka saat Miranda terus mengusik kehidupan sahabatnya itu. "Maaf, Aaron. Kami tak bermaksud untuk menyinggung kamu," terangnya.     

"Sepertinya kamu perlu mengajari istrimu untuk bersikap sopan, Minghao. Rasanya perempuan ini semakin tak tahu diri dan sangat berlebihan," peringat Aaron Liu pada seorang pria yang dulu adalah sahabat dekatnya.     

Miranda Choi tersenyum sengit mendengar ucapan tak menyenangkan. Terlukis sangat jelas jika perempuan itu cukup tersinggung dengan kata-kata Aaron Liu.     

Namun, hal itu bukanlah apa-apa. Miranda Choi tentu saja akan melontarkan kalimat balasan untuk mantan tunangannya itu. Ia tak bisa diam saja mendengar pria itu merendahkan dirinya.     

"Seorang pria yang menumpang di rumah istrinya, tak lebih dari seorang pria sampah!" hina Miranda Choi pada seorang pria yang dulu memberikan segala kemewahan dan juga harta berlimpah.     

"Tutup mulutmu, Miranda!" teriak Su Minghao karena merasa jika istrinya semakin keterlambatan pada mantan tunangannya itu.     

"Sudahlah, Minghao. Seorang manusia sampah pasti akan mengatakan kata-kata kotor. Kupikir jika Miranda sedang mengatai dirinya sendiri," ledek Aaron Liu dengan senyuman penuh kemenangan. Pria itu ingin bersorak kegirangan di hadapan seorang perempuan yang sudah sangat menghinanya itu.     

Miranda Choi semakin geram tak tak bisa mengendalikan diri. Ia berniat untuk menghampiri Aaron Liu dan melemparkan sebuah pukulan pada pria itu. Sayangnya, Su Minghao langsung menarik tangan istrinya dan menghentikan kegilaan itu.     

Hingga tak berapa lama, Jiang Lily tiba-tiba berjalan ke arah mereka berdua. Perempuan itu sudah melihat segala perlakuan buruk dari seorang mantan tunangan dari suaminya.     

"Apakah kamu sudah melakukan pendaftaran untuk pemeriksaan ke dokter kandungan, Aaron?" celetuk Jiang Lily untuk menuangkan minyak di atas amarah perempuan itu.     

"Apa! Kamu hamil!" Miranda Choi tak percaya jika Jiang Lily tengah mengandung anak dari Aaron Liu. Padahal Hu Xianxu sempat mengatakan jika mereka berdua tak pernah melakukan hubungan suami istri. "Padahal Hu Xianxu mengatakan jika kalian .... " Perempuan itu sengaja tak melanjutkan ucapannya. Tentu saja ia merasa telah ditipu oleh sahabat suaminya itu.     

Sepertinya pria itu masih belum mengatakan jika Jiang Lily tengah mengandung anak dari Aaron Liu. Hu Xianxu masih sangat sibuk untuk menerima kenyataan jika dirinya telah ditendang dari Keluarga Hu. Sebuah penghinaan terbesar yang telah didapatkannya karena campur tangan Aaron Liu.     

Pembalasan itu belum apa-apa. Aaron Liu bisa saja melakukan sesuatu yang bisa membuat pria itu memohon untuk mati. Hanya menunggu sebuah momen yang tepat untuk memberikan balasan setimpal pada pria bejat itu.     

"Ohhh ... jadi kamu juga terlibat dalam upaya penyerangan yang dilakukan Hu Xianxu beberapa waktu lalu. Bersiaplah, Miranda. Aku akan menyeret mu bersama pria bejat itu!" gertak Aaron Liu pada seorang perempuan yang seharusnya menjadi istrinya.     

"Apa-apaan kamu, Aaron! Tak ada hubungannya denganku!" elak Miranda Choi atas tuduhan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.