Menantu Pungut

Tameng Terbaik



Tameng Terbaik

0"Tak ada pencuri yang mau mengaku. Seret perempuan itu, Aaron!" seru Jiang Lily begitu saja.     
0

Mereka pun menjadi pusat perhatian. Orang-orang mulai memperhatikan mereka berempat. Hal itu tentu saja sangat memalukan bagi mereka semua.     

Jiang Lily mulai memperhatikan beberapa orang yang menatapnya. Rasanya sangat risih berada di antara mereka semua.     

"Nyonya Miranda! Silahkan masuk!" seru seorang perawat yang kebetulan bertugas untuk membantu sang dokter kandungan.     

"Lebih baik kita pergi dari sini!" ucap Miranda Choi sembari menarik suaminya untuk masuk ke ruangan sang dokter.     

Begitu pasangan pengkhianat itu masuk untuk menemui dokter, Jiang Lily langsung melemparkan tatapan pada suaminya. Ia merasa bersalah karena sempat mengabaikan suaminya.     

Perempuan itu mengajak Aaron Liu untuk duduk sebelum menemui dokter. Jiang Lily tentu saja juga ingin menjadi seorang istri yang baik untuk suaminya. Meski terkadang, sikapnya terlalu kekanak-kanakan.     

"Apakah tak masalah jika kamu harus menunggu antrian? Haruskah kita lewat jalur khusus saja?" tanya Jiang Lily sembari mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya.     

"Tak perlu, Lily. Lihatlah! Mereka semua juga sudah menunggu sejak tadi. Lebih baik kita masuk sesuai antrian saja," jelas Aaron Liu dengan tutur kata lembut penuh perasaan.     

Rasanya sangat menyenangkan mendapat perhatian khusus dari istrinya. Aaron Liu merasa sangat bahagia bisa bersama Jiang Lily setiap waktu. Sebuah momen spesial dan tentunya sangat berarti bagi mereka berdua.     

Begitu pula dengan Jiang Lily, segala kekesalan dan juga kemarahannya seolah lenyap sudah. Perempuan hanya ingin berada di samping suaminya.     

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Aaron Liu mendapatkan giliran masuk ke ruangan dokter. Ia pun langsung mendapatkan pemeriksaan atas cedera di tangan kanannya. Meski tak terlalu parah, hal itu bisa berakibat fatal jika pria itu selalu saja mengabaikan kondisi tangannya.     

"Sebaiknya Anda bisa menahan diri untuk tak melakukan pekerjaan yang berat. Meskipun Anda merasa baik-baik saja, kondisi ini bisa menjadi lebih parah jika Anda terus mengabaikan hal ini, Tuan," tegas seorang dokter yang sudah beberapa kali menangani cedera di tangan kanan Aaron Liu.     

"Saya akan mengingatnya, Dokter. Terima kasih." Aaron Liu dan Jiang Lily akhirnya keluar dari ruangan itu. Mereka berdua sangat sadar jika pria itu sengaja mengabaikan rasa sakit pada tangan kanannya.     

Pasangan itu akhirnya meninggalkan rumah sakit. Sebuah perjalanan yang terasa begitu panjang dan juga sangat melelahkan. Namun sebelum pulang, Aaron Liu mengajak Jiang Lily untuk berhenti di JL Fashion Store. Ada beberapa hal yang harus dilakukannya di sana.     

Tak berapa lama kemudian, mereka berdua sudah berada di depan toko. Aaron Liu bergegas masuk ke dalam untuk menemui seseorang yang sangat dipercaya untuk mengurus toko itu.     

Sedangkan Jiang Lily terlihat sangat ragu untuk turun dari mobil. Perempuan itu sangat malu jika harus berhadapan dengan Lee Hana. Namun, ia tak rela jika harus membiarkan suaminya bersama perempuan cantik itu.     

"Aku ikut denganmu, Aaron!" seru Jiang Lily setelah berpikir cukup lama. Perempuan itu berjalan cepat menyusul suaminya.     

"Kupikir kamu tak ingin turun, Lily. Makanya aku keluar dengan terburu-buru." Aaron Liu menggandeng tangan istrinya lalu masuk ke dalam toko pakaian milik Keluarga Jiang itu. "Apakah Nona Lee ada di ruangan?" tanyanya pada seorang pelayan toko.     

"Beliau ada di ruangan, Tuan. Silahkan langsung masuk saja," jawab seorang perempuan yang bekerja di toko itu.     

Pasangan itu langsung bergegas menuju ke sebuah ruangan yang berada di lantai atas toko itu. Ada beberapa hal yang akan disampaikan oleh Lee Hana menyangkut kondisi toko.     

Tentu saja bukan sesuatu yang baik bagi perusahaan. Sejak kemunculan WM Fashion, persaingan menjadi sangat ketat. Bahkan pihak lawan juga banyak melakukan kecurangan. Seolah perusahaan itu sengaja didirikan untuk menghancurkan JL Fashion.     

"Apa yang ingin Anda bicarakan, Nona Lee?" Tanpa basa-basi, Aaron Liu masuk dan langsung menanyakan hal itu. Ia sudah tak sabar ingin mengetahui segala perkembangan dari sebuah fashion store yang sengaja dibangun untuk membantu perusahaan dalam pemasaran.     

"Sepertinya saya sudah menggangu kebersamaan Anda dan Nona Jiang, Presdir. Saya mohon maaf," ungkap Lee Hana begitu sopan. Ia memperhatikan seorang pria yang tak pernah bisa dimilikinya. "Ada seseorang yang sengaja memalsukan produk kita. Para pelanggan menuntut pengembalian dana atas hal itu," jelas seorang perempuan cantik yang sudah sangat dipercaya oleh Nenek Jiang.     

Jiang Lily mendengarkan penjelasan Lee Hana cukup serius. Dia benar-benar tak menyangka jika hal itu bisa terjadi pada perusahaannya. Namun, keberadaan WM Fashion benar-benar sangat mengacaukan pasar JL Fashion.     

Mereka harus bisa melakukan berbagai upaya pencegahan agar hal itu tak semakin memburuk. Baik perusahaan maupun tim pemasaran juga telah berusaha untuk melakukan hal terbaik bagi JL Fashion.     

"Bagaimana tanggapan Anda, Nona Lee? Aku yakin jika Anda pasti memiliki solusi terbaik dalam hal ini," ujar Jiang Lily pada seorang perempuan cantik yang sejak tadi begitu gelisah berhadapan langsung dengan Aaron Liu.     

"Kita harus mengeluarkan produk unggulan untuk menarik pasar. Beberapa produk unggulan kita banyak diminati oleh konsumen. Sayangnya, kita sengaja membatasi produksi selama ini. Hanya pelanggan VIP saja yang bisa menikmati beberapa produk unggulan kita." Lee Hana mencoba untuk menjelaskan hal itu sesuai dengan analisisnya sendiri.     

Ada banyak kemungkinan yang mungkin saja terjadi. Mereka harus benar-benar sangat memperhatikan perkembangan pasar.     

Aaron Liu dan juga Jiang Lily masih mencoba untuk berpikir. Mereka berdua sedang memikirkan sebuah solusi terbaik atas masalah itu.     

"Bagaimana jika pengembalian dana digantikan dengan penukaran produk saja? Kita bisa memberikan produk dengan kualitas terbaik untuk mereka. Bukankah hal itu bisa menjadi lahan promosi yang justru cukup berpengaruh?" usul Jiang Lily pada mereka semua. Ia sendiri juga tak bisa menemukan cara lain yang jauh lebih baik lagi. Segalanya hanya dipikirkan dengan jauh lebih berhati-hati.     

"Kita bisa melakukan berbagai strategi untuk menggaet pelanggan. Akan lebih baik jika mendiskusikan hal ini dengan Nenek Jiang. Tolong siapkan meeting sore ini, Nona Lee," ucap Aaron Liu pada seorang perempuan yang dipercaya untuk mengurus produksi JL Fashion.     

"Baik, Presdir," sahut Lee Hana.     

Aaron Liu dan juga Jiang Lily bergegas pergi ke perusahaan. Mereka berdua harus mengadakan meeting dengan beberapa petinggi perusahaan.     

Saat Jiang Lily berjalan lebih dulu melewati pintu masuk dan keluar, baru satu langkah saja ... beberapa orang tiba-tiba melemparkan telur ke arah perempuan itu.     

Dengan gerakan cepat Aaron Liu langsung menjadi tameng terbaik untuk melindungi istrinya.     

"Dasar penipu! Bisa-bisanya menjual barang mahal dengan kualitas murahan!" teriak seorang perempuan yang masih berusaha untuk melemparkan telur ke arah Jiang Lily.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.