Menantu Pungut

Pengganggu Di Pagi Hari



Pengganggu Di Pagi Hari

0"Sepertinya otakmu sedikit bermasalah, Lily! Kamu pikir, siapa yang sudah membukakan pintu apartemen? Tak mungkin jika aku menggunakan tenaga dalam untuk menembus pintu," terang Aaron Liu pada seorang perempuan yang masih saja bingung dengan kejadian itu.     
0

"Siapa yang tahu kalau kamulah yang melakukan hal itu?" Jiang Lily sebenarnya tak terlalu yakin. Namun, ia sudah terlanjur malu di hadapan suaminya itu.     

Sekilas ... dia mengingat saat Hu Xianxu sengaja ingin melepaskan kancing bajunya. Jiang Lily masih ragu jika Aaron Liu akan melakukan hal itu.     

Pria itu hanya pernah menyentuh istrinya sekali, itu pun saat mereka berada di Pulau Chyou beberapa waktu lalu. Jiang Lily terlalu mabuk dan justru memaksa Aaron Liu untuk melakukan malam pertama mereka.     

Hal itu telah menjadi aib tersendiri bagi Jiang Lily. Perempuan itu masih saja menyalahkan suaminya atas malam penyerahan itu. Untuk pertama kalinya, dia memberikan mahkotanya sebagai seorang wanita.     

"Terserah kamu berpikir apapun! Yang terpenting, aku bisa melihat kamu baik-baik saja," ujar Aaron Liu pada perempuan cantik yang masih duduk di atas ranjang. "Berhati-hatilah dengan Hu Xianxu! Dia memiliki banyak kekasih. Jangan sampai kamu hanya dimanfaatkan saja!" peringat seorang suami pada istrinya.     

"Tak perlu repot-repot menghasut aku, Aaron! Aku sudah cukup mengenal Hu Xianxu. Tak perlu mencoba untuk membujuk aku agar membencinya." Jiang Lily sama sekali tak suka dengan setiap kata yang diucapkan oleh Aaron Liu. Dia masih sangat yakin jika Hu Xianxu adalah sosok pria yang sangat baik.     

Aaron Liu tersenyum kecut mendengar hal itu. Ia bisa saja memberikan bukti-bukti yang sudah diberikan oleh Nenek Jiang padanya. Namun, pria itu tak tega jika sampai Jiang Lily sampai terluka. Dia akan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan kebenaran itu.     

Setidaknya ... Jiang Lily harus melihat sendiri segala kebusukan Hu Xianxu di belakangnya. Jika hal itu sampai terjadi, Aaron Liu tak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai kebejatan sahabatnya sendiri.     

"Terserah kamu, Lily. Yang penting jaga dirimu!" Aaron Liu bergegas keluar dari kamar istrinya. Ia berharap jika Jiang Lily bisa beristirahat dengan nyaman dan juga aman.     

"Tak perlu terlalu perhatian padaku, Aaron!" teriak Jiang Lily saat suaminya berjalan keluar dari apartemen itu.     

Ada satu lagi beban di pundak Aaron Liu. Ia sangat yakin jika Hu Xianxu berniat untuk mengambil keuntungan dari Jiang Lily. Untung saja, dia datang tepat waktu.     

Andai hal buruk itu sampai terjadi, Jiang Lily mungkin akan membuka mata. Namun, dia tak rela jika Hu Xianxu sampai menyentuh istrinya.     

Tak hanya itu saja, Aaron Liu takut jika pria itu terus mengelak dan justru memutarbalikkan fakta. Dia harus sangat berhati-hati dalam menghadapi segala rencana yang akan dilakukan oleh Hu Xianxu.     

Malam itu juga, Aaron Liu menghubungi pengelolaan gedung. Dia harus melakukan sesuatu untuk menghindari hal buruk pada Jiang Lily. Sebagai penghuni penthouse di lantai teratas gedung itu, sudah jelas dia mendapatkan prioritas utama.     

"Apa yang bisa saya bantu, Tuan Liu? Apakah ada sesuatu yang membuat Anda tak nyaman selama tinggal di sini?" tanya seorang pria yang bertanggung jawab atas kenyamanan seluruh penghuni apartemen.     

"Istriku tinggal di unit 1101. Aku ingin memasang sebuah kamera pengawas di apartemennya. Sebagai dokumen pendukung, aku akan memberikan salinan akta pernikahan kami." Aaron Liu sangat tahu jika hal itu melanggar batasan. Namun, ia tetap harus melakukan hal itu demi keamanan istrinya.     

"Tapi, Tuan ... Anda juga tahu jika hal itu melanggar hukum. Bagaimana jika penghuni membawa hal itu ke kantor polisi?" Pria itu sebenarnya tak ingin terlibat dalam hal seperti itu. Namun, status Aaron Liu sebagai penghuni penthouse membuatnya tak berdaya.     

Sebuah negosiasi yang cukup sulit dan juga sangat beresiko bagi kedua belah pihak. Namun, Aaron Liu terus mendesak agar pihak gedung mau bekerjasama dengannya. Apapun akan dilakukannya untuk keselamatan Jiang Lily.     

Tak peduli jika ia harus melontarkan ancaman ataupun gertakan agar pria itu menyetujuinya. Aaron Liu benar-benar bisa begitu licik dalam situasi sangat terdesak.     

"Jika Anda tak bisa membantu saya dengan alasan melanggar hukum ... saya bisa membuat laporan jika di dalam gedung ini banyak pasangan tidak sah yang tinggal bersama. Bagaimana jika pihak kepolisian berpikir jika apartemen ini dipakai untuk prostitusi terselubung?" gertak Aaron Liu karena tak memiliki solusi lain untuk mengawasi istrinya.     

"Anda benar-benar telah mengancam kami." Pria itu bukanlah seseorang bodoh. Dia sangat tahu dunia orang kaya terlalu kejam dan sangat mengerikan.     

"Bagaimana? Apakah Anda setuju atau justru menolaknya?" Aaron Liu benar-benar tak sabar untuk mendapatkan persetujuan dari pengelola gedung.     

Sebuah pilihan yang cukup beresiko. Pria tadi merasa telah terjebak oleh salah penghuni penthouse di gedung itu. Baik menolak maupun menerima, akan ada konsekuensi tersendiri.     

Setelah berpikir beberapa saat, pria itu akhirnya memutuskan hal itu. Dia sama sekali tak bisa menghindar dari Aaron Liu.     

"Baiklah, Tuan. Tapi kami menghindari kamar utama dan juga kamar mandi. Jika Anda keberatan, kami tak bisa membantu Anda jika Anda tak setuju dengan hal itu," ujar si pria yang dengan wajah sangat takut dan juga cemas.     

"Tak masalah! Kalian bisa memasangnya saat penghuni keluar dari sana. Aku ingin kamera pengawas itu terhubung ke ponselku." Aaron Liu langsung menyetujui hal itu. Ia tak ingin membuang banyak waktu hanya untuk membujuk pengelola gedung pencakar langit itu.     

"Saya sendiri yang akan mengawasi pemasangan kamera di unit 1101. Anda bisa memeriksanya nanti," jelas si pria itu.     

Aaron Liu tentu saja tak meminta dengan tangan kosong. Dia telah menyiapkan sejumlah uang sebelum pria itu datang. Sebuah transaksi rahasia tentu saja harganya tak murah.     

Meski pria itu tak mengatakan nominalnya, sudah sangat umum jika Aaron memberikan sejumlah uang.     

Tak lama kemudian, pria itu langsung keluar dari apartemen Aaron Liu. Dia harus merencanakan beberapa hal yang harus dilakukannya esok hari.     

"Semoga apa yang kulakukan bisa melindungi kamu, Lily. Aku tak rela pria brengsek itu sampai menyentuhmu," gumam Aaron Liu dalam hati yang penuh tekanan.     

Malam itu, Aaron Liu terus saja gelisah. Ia masih terbayang dengan sesuatu hal yang sebenarnya ingin dilakukan oleh Hu Xianxu pada istrinya. Segalanya terlalu menegangkan dan tak bisa membuatnya tenang.     

Baru sebentar saja Aaron Liu terlelap, ia mendengar seseorang mengetuk pintu apartemennya. Pria itu terpaksa membuka pintu dalam kondisi yang masih setengah sadar.     

Tamu yang benar-benar sangat menggangu tidurnya kali ini. Segalanya menjadi sangat buruk dan begitu mengesalkan. Suasana hatinya benar-benar sangat buruk pagi itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.