Menantu Pungut

Kabur Dengan Uang Perusahaan!



Kabur Dengan Uang Perusahaan!

0Aaron Liu cukup terkejut dengan jawaban Nenek Jiang. Sungguh sebuah antisipasi yang cukup besar atas keselamatan dari cucu kesayangannya.     
0

"Aku sangat yakin jika Hu Xianxu memiliki tujuan lain untuk mendekati Jiang Lily. Jika hanya untuk seorang perempuan saja, dia tak mungkin kekurangan wanita, Nek," terang Aaron Liu mengenai seorang pria yang sangat dikenalnya.     

"Kamu terdengar seperti sangat mengenal pria itu saja, Aaron," balas Nenek Jiang atas sedikit penjelasan dari menantunya itu.     

Tentu saja Aaron Liu sangat mengenal pria itu. Bahkan hubungan mereka sudah seperti seorang saudara. Sayangnya, Hu Xianxu sama sekali tak tulus menjalin persahabatan dengannya. Bahkan ia juga berniat merebut Jiang Lily secara terang-terangan.     

Tak ada hal apapun yang ingin disembunyikan dari Nenek Jiang. Aaron Liu akan mengatakan hubungan antara dirinya dan juga Hu Xianxu. Membuka kebenaran itu bukan hal buruk baginya.     

"Sebenarnya ... Hu Xianxu adalah sahabat aku, Nek. Bahkan hubungan kamu cukup dekat. Jika Jiang Lily mengenalnya sebagai Li Xian, aku mengenalnya sebagai anak angkat Keluarga Hu, Hu Xianxu," terang Aaron Liu mengenai hubungan mereka.     

"Jika dia memang seorang sahabat yang baik, tak mungkin sampai merebut Lily darimu. Segalanya semakin jelas jika pria itu bukanlah sosok yang baik," tanggap Nenek Jiang atas penjelasan Aaron Liu sebelumnya.     

"Aku baru menyadari hal itu, Nek. Kupikir jika Hu Xianxu adalah sahabat terbaikku. Namun ternyata, dengan begitu kejamnya dia mengatakan ingin menjalin hubungan dengan Jiang Lily. Hatiku hancur lebur mendengar ucapannya, Nek." Tak hanya harus kehilangan istrinya saja, Aaron Liu juga telah kehilangan dua sahabatnya.     

Lebih parahnya lagi, kedua sahabatnya itu sama-sama mengkhianati persahabatan itu sendiri. Entah takdir apa yang harus ditanggung oleh Aaron Liu. Pria itu selalu saja mendapatkan pengkhianatan dari orang yang disayanginya.     

Tak berapa lama, direktur keuangan JL Fashion datang ke ruangan itu. Dia sangat cemas dan juga ketakutan berhadapan dengan Aaron Liu dan juga Nenek Jiang.     

"Mengapa kamu begitu pucat dan sangat ketakutan?" tanya Aaron Liu pada bawahannya.     

"Begini, Presdir ... Direktur Jiang baru saja meminta uang dalam jumlah yang sangat besar. Saya sudah berusaha untuk menolak, tapi beliau justru mengancam dan juga memaksa untuk membawa uang itu," jelas direktur keuangan itu dengan suara bergetar. Tentu saja ia sangat takut jika sampai dianggap lalai oleh atasannya.     

Nenek Jiang langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia berdiri cukup dekat dengan seseorang yang sudah dipercaya untuk mengurus keuangan perusahaan.     

Sungguh tak menyangka jika Jiang Lily akan melakukan hal segila itu. Entah apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, Nenek Jiang hanya bisa menahan diri agar tak meledak seketika itu juga.     

"Pergilah, lanjutkan pekerjaanmu! Biar aku yang mengurus masalah ini," ujar Nenek Jiang pada seorang pria yang menjadi sebagai direktur keuangan JL Fashion.     

"Baiklah, Nyonya Jiang." Pria itu bergegas pergi dengan perasaan yang sangat cemas. Ia takut jika masalah itu akan menyulitkan dirinya.     

Nenek Jiang telah kehabisan kata-kata untuk cucunya sendiri. Jiang Lily terus saja berulah dan mencari masalah. Entah apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, seolah akal sehatnya sama sekali tak berfungsi.     

Tak jauh berbeda, Aaron Liu juga sangat terkejut mendengar hal itu. Tak menyangka jika istrinya akan nekat mengambil sejumlah uang dalam jumlah yang tak sedikit dari perusahaan. Hal itu tentu saja bisa berdampak buruk bagi JL Fashion.     

"Kamu bisa melihat sendiri, Aaron. Dalam beberapa hari saja, pria itu sudah memberikan pengaruh buruk pada Jiang Lily. Apa yang harus kulakukan pada cucuku itu?" Nenek Jiang hampir saja meneteskan air matanya. Ia benar-benar sangat terpukul dengan aksi nekat yang telah dilakukan oleh cucunya sendiri.     

"Kita bisa mencarinya dan mencoba untuk meminta penjelasan dari Lily, Nek. Aku yakin jika dia memiliki sebuah alasan hingga melakukan hal itu." Aaron Liu sedang berusaha untuk menenangkan Nenek Jiang. Ia merasa sangat bertanggung jawab karena perempuan itu masih berstatus sebagai istrinya.     

Bagaimanapun juga, Jiang Lily adalah istrinya. Aaron Liu harus menanggung tanggung jawab atas tindakan buruk dari perempuan itu. Meski ia sendiri yang harus mengorbankan diri untuk menyelesaikan kekacauan itu.     

Aaron Liu mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Ia harus segera mencari Jiang Lily sebelum perempuan itu menjadi salah jalan. Akan menjadi bencana jika Hu Xianxu yang menjadi dalang atas semua yang telah terjadi.     

"Sebaiknya Nenek menunggu di rumah saja. Biar aku yang mencari Lily," bujuk Aaron Liu dengan begitu lembut dan sangat perhatian. Ia tak ingin kondisi Nenek Jiang memburuk gara-gara ulah cucunya sendiri.     

"Kita bisa mencarinya bersama. Aku ingin melihat, apa yang sebenarnya telah direncanakan oleh perempuan bodoh itu. Lily benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya. Bagaimana dia bisa begitu ceroboh?" Lagi-lagi Nenek Jiang mengeluhkan kebodohan cucunya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan hal itu.     

Tadinya ... Aaron Liu ingin berangkat sendirian untuk mencari istrinya. Namun, menyaksikan permintaan Nenek Jiang, ia tak tega untuk menolak.     

Mereka berdua akhirnya bergegas meninggalkan kantor. Ada banyak tempat yang bisa dikunjunginya untuk mencari keberadaan Jiang Lily.     

"Kira-kira ... di mana kita bisa menemukan Jiang Lily?" tanya Nenek Jiang pada menantunya.     

"Kita ke kediaman Keluarga Hu dulu, Nek. Kita harus memastikan beberapa tempat yang berkemungkinan Lily di sana." Aaron Liu mencoba untuk memikirkan beberapa tempat sekaligus. Ia harus bisa menemukan keberadaan Jiang Lily sebelum segalanya semakin kacau.     

Meskipun Aaron Liu memilih untuk mengemudi sendiri bersama Nenek Jiang, tetap ada beberapa pengawal yang mengamankan perjalanan mereka. Tak mungkin jika mereka nekat pergi tanpa pengawalan apapun.     

Begitu sampai di kediaman Keluarga Hu, Aaron Liu sengaja turun sendirian. Ia akan berpura-pura untuk mencari keberadaan Hu Xianxu. Setidaknya beberapa orang di rumah itu cukup mengenalnya.     

"Permisi. Apakah Xianxu ada di rumah?" tanya Aaron Liu pada seorang pria yang bekerja untuk Keluarga Hu.     

"Tuan Aaron! Sudah lama Anda Teja berkunjung ke sini. Tuan muda tidak ada di rumah. Sejak mengurus perusahaan, beliau sangat sibuk dan sangat jarang pulang ke rumah ini. Apakah Anda ingin berbicara dengan Tuan dan Nyonya Hu?" tanya pria itu sangat ramah.     

"Lain kali saja. Saya sedikit terburu-buru. Salam untuk Tuan dan Nyonya Hu," pamit Aaron Liu sebelum ia kembali keluar menuju ke sebuah mobil yang kebetulan berhenti di sebelah gerbang rumah itu.     

Tak ada kabar baik yang bisa disampaikan untuk Nenek Jiang. Aaron Liu sangat sedih telah mengecewakan wanita tua itu. "Lily tak ada di sini, Nek. Hu Xianxu juga jarang pulang," katanya pada seorang wanita tua yang sudah sangat cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.