Menantu Pungut

Sisi Gelap Hu Xianxu



Sisi Gelap Hu Xianxu

0"Apakah Presdir akan kembali sekarang?" Tiba-tiba Lee Hana datang ke sebuah titik di mana Aaron Liu mulai terlihat tak baik-baik saja. Ia tak mau jika pria itu sampai begitu menyedihkan di hadapan pasangan yang sama sekali tak peduli dengan perasaannya.     
0

Pertanyaan itu membuat Jiang Lily langsung melemparkan sorotan tajam pada Lee Hana. Terukir senyuman sinis di bibir pewaris tunggal JL Fashion itu. Seolah ia tak senang dengan kemunculan perempuan itu.     

Hu Xianxu juga langsung memandang ke arah Lee Hana. Terlihat begitu jelas jika perempuan cantik itu cukup menarik perhatiannya. Tak menyangka jika Aaron Liu selalu dikelilingi oleh perempuan-perempuan yang sangat cantik.     

"Kebetulan sekali, Nona Lee. Aku akan kembali sekarang. Tak enak mengganggu mereka berdua," ujar Aaron Liu sebelum ia bangkit dari tempat duduknya. Pria itu langsung pergi begitu saja meninggalkan pasangan kekasih itu.     

"Saya permisi, Nona Jiang," pamit Lee Hana lalu mengejar Aaron Liu yang kebetulan sudah berjalan lebih dulu. Ia berjalan cepat untuk bisa menyusul pria itu.     

Dari tempat duduknya, Jiang Lily masih memandangi Lee Hana yang begitu agresif mendekati suaminya. Hatinya terlalu sesak dan tak mampu menyaksikan pemandangan itu.     

Namun, Jiang Lily berusaha keras untuk mengendalikan dirinya. Ia tak ingin membuat Hu Xianxu berpikir yang tidak-tidak mengenai hubungan mereka berdua.     

"Apakah kamu baik-baik saja, Lily? Apakah perempuan itu kekasih Aaron? Dia terlihat sangat peduli dan sangat perhatian pada Aaron." Hu Xianxu bisa melihat segala perhatian dan juga kebaikan Lee Hana pada sahabatnya. Pria itu bisa menebak jika si perempuan begitu mencintai Aaron Liu.     

"Aku baik-baik saja, Li Xian. Nona Lee sudah cukup lama menyukai Aaron. Sayangnya, dia tak kunjung mendapatkan jawaban dari pria itu," terang Jiang Lily mengenai hubungan Lee Hana dengan suaminya.     

"Terlihat perempuan itu begitu tulus pada Aaron," celetuk Hu Xianxu pada sosok perempuan yang terlihat sedang mengejar Aaron Liu yang sengaja meninggalkan dirinya.     

Jiang Lily tentu saja mengetahui hal itu. Sudah beberapa kali, Lee Hana mendatangi dirinya dan mengatakan ingin mendekati Aaron Liu. Seolah .... Perempuan itu sama sekali tak peduli dengan segala harga diri di hadapan atasannya itu.     

Entah mengapa, Hu Xianxu berpikir jika Aaron Liu sangat beruntung. Pria itu selalu saja dicintai oleh banyak orang. Hal itu sempat membuat ia merasa iri dengan sahabatnya itu. Sudah bertahun-tahun lalu dirinya menahan segala perasaan iri di dasar hati.     

Alasan itu juga yang membuat Hu Xianxu tak ingin mengalah pada Aaron Liu. Sesekali ia ingin menang dari seorang sahabat yang selalu saja bernasib baik. Mulut bisa saja mengatakan kebohongan. Namun hati ... selalu menuntut untuk sebuah kebenaran.     

"Sudahlah! Tak perlu membicarakan mereka berdua. Lebih baik kita membicarakan kelanjutan hubungan kita setelah aku dan juga Aaron resmi bercerai." Jiang Lily sengaja tak ingin membicarakan seorang pria yang pernah merenggut malam pertamanya.     

"Baiklah! Tak perlu kesal seperti ini, Lily. Biarkan mereka mengurus segala urusannya sendiri. Kita fokus pada hubungan kita saja," bujuk Hu Xianxu dalam tutur kata lembut dan penuh arti. Ia tak ingin jika Jiang Lily sampai     

Hu Xianxu akhirnya bangkit dari tempat duduknya. Ia merasa sangat tak nyaman dengan pertemuannya dengan Aaron Liu. Seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, mereka harus berurusan dengan seseorang yang selalu saja beruntung.     

"Aku ke toilet sebentar," pamit Hu Xianxu sebelum ia meninggalkan mejanya menuju ke toilet.     

Jiang Lily tentu tak melarang untuk pergi ke toilet. Dia sama sekali tak curiga sedikit pun pada kekasihnya itu. Terlalu yakin jika Hu Xianxu adalah seorang pria yang baik dan juga sangat mencintainya.     

Di dalam toilet, Hu Xianxu langsung menghubungi seseorang. Ia tak benar-benar ingin melakukan sesuatu di dalam sana.     

"Selidiki kehidupan Aaron Liu secepatnya! Aku ingin melihat, apa saja yang sudah terjadi dengan keluarganya!" ucap Hu Xianxu sembari memegangi ponsel miliknya.     

Pria itu sangat penasaran dengan kondisi keluarga Aaron Liu. Dia sampai meminta seseorang untuk menyelidiki sahabatnya sendiri. Seolah dia tak percaya jika sahabatnya itu sampai jatuh miskin.     

Begitu selesai menghubungi seseorang, ia bergegas kembali ke tempat di mana Jiang Lily tengah menunggu. Hu Xianxu tak ingin jika perempuan itu tak sabar karena menunggu terlalu lama.     

"Maaf, telah membuat kamu menunggu, Lily." Hu Xianxu menunjukkan rasa penyesalannya pada sang kekasih.     

"Tak masalah, Li Xian. Lagi pula hanya sebentar saja. Bukan hal besar yang patut dipermasalahkan," ujar Jiang Lily dalam suasana hati yang semakin baik. Ia merasa jika pria yang sedang bersamanya itu sangat peduli dengan dirinya. Hal itu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi cucu Keluarga Jiang.     

Tak sedikit pun, Jiang Lily mencurigai Hu Xianxu. Pria itu benar-benar sangat pandai menyembunyikan segala kekesalannya. Dengan begitu mudahnya, perempuan itu langsung percaya dengan semua yang dikatakan oleh pria itu.     

Sekian lama, pasangan itu telah selesai untuk makan siang. Hu Xianxu bergegas pergi bersama dengan Jiang Lily. Pria itu terlihat seperti seorang kekasih yang begitu perhatian pada perempuan yang bersamanya. Sebuah sikap dan juga tindakan yang berhasil menghipnotis cucu dari Keluarga Jiang.     

"Ke mana kita akan pergi, Lily? Apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat?" tanya Hu Xianxu pada seorang perempuan yang duduk di sebelahnya.     

"Jika tak ada yang bisa kita lakukan, lebih baik kita kembali ke JL Fashion. Aku akan kembali bekerja. Bukankah kamu juga akan meeting sore nanti?" sahut Jiang Lily pada kekasihnya.     

"Oh iya ... bagaimana aku lupa jika ada meeting sore ini?" Hu Xianxu merasa begitu bodoh karena melupakan hal sepenting itu. Dia terlalu asyik menghabiskan waktu bersama Jiang Lily.     

Tak berapa lama, mereka berdua telah sampai di depan perusahaan. Hu Xianxu langsung pergi dengan buru-buru. Tak jauh berbeda, Jiang Lily juga langsung masuk ke dalam. Ada beberapa hal yang harus dilakukannya.     

Jiang Lily berjalan cepat menuju ke ruangannya. Namun sebelum itu, dia sengaja ingin memastikan jika Aaron Liu sudah berada di perusahaan.     

"Apakah Presdir sudah ada di ruangannya?" tanya Jiang Lily pada seorang perempuan yang tak lain dalam sekretaris Aaron Liu.     

"Presdir belum kembali sejak berangkat meeting, Direktur. Haruskah saya menghubungi beliau?" Si sekretaris menawarkan diri untuk menghubungi Aaron Liu. Namun, Jiang Lily sama sekali tak menyetujui hal itu.     

"Tak perlu! Aku akan menghubunginya sendiri." Dalam sekejap saja, Jiang Lily sudah beranjak pergi dari sana. Ia sudah tak tenang membahayakan keberadaan Lee Hana dan juga suaminya.     

Begitu masuk ke dalam ruangannya, Jiang Lily langsung melemparkan tasnya. Ia begitu geram saat tak menemukan Aaron Liu di kantor.     

"Sial! Belum juga kami bercerai, Lee Hana benar-benar berusaha keras untuk mendekati Aaron," kesal Jiang pada dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.