Menantu Pungut

Menceraikan Aaron



Menceraikan Aaron

0"Apa!" Jiang Lily tentu saja sangat terkejut. Bahkan wajahnya tampak merona dengan debaran yang tak beraturan. Tak terbayangkan sebelumnya kalau dirinya akan berada sangat dekat dengan Li Xian.     
0

Rasanya sangat menegangkan namun juga begitu menyenangkan baginya. Jiang Lily masih berharap jika segalanya bukanlah mimpi. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ia bisa bertemu dengan pria itu.     

Namun sayangnya, kondisinya sudah sangat berbeda. Jiang Lily telah berstatus sebagai seorang istri dari Aaron Liu. Hal itu sepertinya masih belum disadari olehnya. Pesona Li Xian telah melupakan statusnya sebagai seorang istri.     

"Sudahlah! Aku yakin jika kamu pasti sudah memiliki seorang kekasih. Apalagi, sekarang kamu sangat cantik dan juga mapan." Li Xian tak ingin terlalu berharap pada Jiang Lily. Perpisahan mereka terlalu lama, tentu banyak yang terjadi di antara mereka berdua.     

"Bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu, Li Xian?" Jiang Lily hanya ingin mendengar sebuah alasan dari pria pujaannya itu.     

"Tak mungkin jika perempuan secantik kamu masih sendirian. Rasanya seperti sebuah keajaiban jika hal itu sampai terjadi." Begitulah jawaban dari Li Xian atas pertanyaan Jiang Lily.     

Perempuan itu sama sekali tak memberikan tanggapan apapun. Jiang Lily sendiri cukup bingung menghadapi Li Xian. Dia baru saja menyadari jika dirinya bukanlah seorang perempuan lajang seperti yang diinginkannya. Rasanya sangat berat untuk mengatakan hal itu padanya.     

Untuk sementara, Jiang Lily tak ingin mengatakan mengenai pernikahannya dulu. Dia akan mencari sebuah waktu yang tepat untuk mengungkapkan kebenaran itu. Ada satu harapan di dalam hatinya, ia sangat ingin jika Li Xian tetap mau menerimanya meski telah menikahi Aaron Liu.     

Jika Li Xian masih mencintai dan juga mau menerimanya, Jiang Lily mungkin saja akan meninggalkan suaminya kala itu juga. Dia tak akan mempermasalahkan sebuah pernikahan yang telah terjalin selama beberapa waktu.     

"Bagaimana jika aku mengantarmu pulang? Hari sudah mulai gelap, tak baik jika kamu pulang sendirian," ujar Li Xian setelah mereka berdua mengobrol cukup lama.     

"Aku membawa mobil. Tak mungkin jika meninggal mobilnya di sini," jawab Jiang Lily penuh keraguan. Selain itu, ada sebuah alasan yang membuatnya harus menahan diri.     

Kalau saja Nenek Jiang mengetahui pertemuan mereka kembali, hal itu bukanlah sesuatu yang baik. Dia takut jika neneknya akan murka dan juga melarang hubungan mereka.     

Meskipun sudah cukup lama Jiang Lily mencari keberadaan dari Li Xian. Selama ini, Nenek Jiang juga sudah mengetahui soal itu perasaan cucunya terhadap pria itu.     

"Baiklah kalau begitu. Berikan nomor ponselmu! Aku akan menghubungimu nanti malam," bujuk Li Xian pada perempuan cantik itu.     

Deh senang hati, Jiang Lily langsung memberikan ponselnya pada Li Xian. Dia terlalu bahagia bisa bertemu kembali pada seorang pria yang selama ini telah dicarinya.     

Malam itu, mereka berpisah di area parkir pusat perbelanjaan. Ada banyak hal yang sudah menjadi bicarakan bersama. Jiang Lily pulang ke mansion milik keluarganya dengan hati berbunga-bunga. Segalanya tampak begitu indah dan sangat menyenangkan.     

Hingga hal itu diketahui oleh Nenek Jiang. Wanita tua itu melihat ada yang aneh dengan cucunya sejak kembali petang itu. Bahkan perubahan itu terlalu drastis sejak Jiang Lily keluar rumah lalu kembali petang itu.     

"Ada apa denganmu, Lily? Bukankah kamu terlihat terlalu bahagia? Apakah kamu baru saja mendapatkan hadiah besar?" duga Nenek Jiang saat memperhatikan sebuah perubahan yang begitu jelas pada cucunya.     

"Ada satu hal penting yang ingin kuberitahukan pada Nenek." Jiang Lily langsung duduk tepat di sebelah seorang wanita paling hebat di dalam hidupnya.     

"Aku sudah tak sabar ingin mendengar hal itu, Lily. Jarang sekali kamu bisa sebahagia ini." Nenek Jiang sedikit curiga mengenai hal itu. Dia menduga jika ada h besar terjadi pada cucunya.     

Jiang Lily langsung memperlihatkan senyuman bahagia dengan wajah sangat girang. Ia terlalu senang atas pertemuannya dengan Li Xian, seorang pria yang sudah sangat lama dicarinya.     

Perempuan itu akhirnya memilih untuk duduk di sebelah neneknya, sebelum ia menceritakan pertemuan paling mendebarkan selama hidupnya.     

"Begini, Nek. Aku sudah bertemu dengan Li Xian, Nek!" Jiang Lily tersenyum lebar mengatakan hal itu. Dia begitu girang bisa bertemu dengan pria pujaannya.     

"Pria dari panti asuhan itu?" Nenek Jiang hanya ingin memastikan hal itu pada cucunya.     

"Benar, Nek. Ternyata selama ini dia kuliah di luar negeri. Sekarang dia akan menetap di sini untuk mengurus perusahaan keluarga angkatnya," jelas Jiang Lily terlalu bersemangat.     

Nenek Jiang sama sekali tak senang mendengar hal itu. Mengingat Jiang Lily sudah berstatus dari menantunya. Tak seharusnya dia merespon berlebihan pada seorang pria yang tak memiliki hubungan apapun dengannya.     

Di saat Aaron Liu tengah berjuang untuk mengurus pekerjaan di luar kota, Jiang Lily justru telah menemukan seorang pria yang selama ini telah dicarinya.     

"Kamu harus menjaga sikapmu, Lily! Apalagi kamu adalah istri dari Aaron," peringat Nenek Jiang atas sebuah hubungan yang sudah beberapa waktu dibangun.     

"Apa maksud, Nenek? Sudah sangat jelas jika Li Xian yang aku tunggu selama ini. Aku tak akan melepaskannya kali ini, Nek!" Jiang Lily mengatakan hal itu dengan begitu meyakinkan. Seolah dia benar-benar akan kembali bersama dengan pria itu.     

"Jangan bodoh, Lily! Kamu sudah bersuami, tak sepantasnya kamu berdekatan dengan pria lain," tegas Nenek Jiang atas sikap cucunya yang melampaui batas.     

Tak seharusnya Jiang Lily nekat seperti itu. Jika Aaron Liu mengetahui hal itu, dia pasti akan sangat terluka. Terlebih, pria itu sudah benar-benar mencintai istrinya sendiri.     

Sayangnya, Jiang Lily seolah kembali tergoda oleh pria itu. Sudah jelas-jelas pria itu telah menghilangkan cukup lama. Tak masuk akal jika perasaan mereka sama sekali tak berubah.     

"Cukup, Nek! Jika tak ada perjodohan bodoh itu, aku bisa langsung menikah dengan Li Xian. Dia pasti tak keberatan untuk menikah denganku," protes Jiang Lily pada neneknya. Dia seolah telah menyalahkan sebuah perjodohan yang tak direncanakan oleh neneknya sendiri.     

"Nenek tak mau dengar alasan apapun. Kamu harus menghormati pernikahan kalian. Jaga sikapmu, Lily!" bentak Nenek Jiang karena sikap cucunya yang semakin tak terkendali.     

Ketegangan itu semakin memuncak dan sulit dihentikan. Jiang Lily terus saja menyalahkan perjodohan itu. Dia benar-benar ingin segera menjalin hubungan Li Xian secara resmi.     

Sedangkan Nenek Jiang dengan terang-terangan menolak hal itu. Alhasil, mereka berdua justru saling melemparkan tuduhan tak menyenangkan. Hingga tak berapa lama, Jiang Lily nekat melontarkan sebuah kalimat yang sangat mengejutkan.     

"Kalau memang begitu ... aku akan menceraikan Aaron saja. Setidaknya setelah bercerai, aku bisa segera menikah Li Xian," celetuk Jiang Lily tanpa berpikir jauh ke depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.