Menantu Pungut

Cinta Tak Direstui



Cinta Tak Direstui

0Johnny Liu bagai mendapatkan sebuah tamparan keras dari anaknya. Ingin rasanya dia mengelak dan tak mengatakan hal itu. Namun, berbohong bukanlah hal yang bisa dilakukannya semua itu.     
0

Terlalu banyak hal yang telah dirahasiakan olehnya dari Aaron Liu. Jika kesabaran anak semata wayangnya itu telah habis, segalanya bisa saja berubah menjadi petaka. Johnny Liu terpaksa harus mengaku jika telah melakukan hal itu.     

"Papa tak bisa berbohong padamu. Memang benar jika papa membayar seseorang untuk mengawasi kamu. Hidup sebagai seorang pria biasa tentu saja tak mudah, papa hanya ingin memastikan keselamatanmu saja," terang Johnny Liu pada anak laki-laki yang tampak sangat terkejut mendengar penjelasan itu.     

"Bagaimana Papa bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar mereka?" desak Aaron Liu agar ayahnya mau menjelaskan hal itu pada dirinya.     

Jika keluarga mereka benar-benar bangkrut, Johnny Liu tak mungkin sanggup membayar seorang detektif senior seperti, Detektif Yang. Hal itu justru semakin membuat suami dari Jiang Lily itu semakin curiga. Dia sangat yakin jika masih banyak hal yang tak dikatakan oleh keluarganya.     

Mungkin untuk membayar seorang mata-mata biasa, Keluarga Liu masih bisa melakukannya dengan hasil perkebunan anggur. Namun, yang terjadi sangat jauh dari perkiraan. Detektif Yang memiliki bayaran yang tak main-main dalam menyelesaikan misinya.     

"Mereka siapa? Aku hanya meminta Detektif Yang untuk mengawasi kamu saja. Selain itu, dia adalah teman lama papa. Tentunya dia tak akan pasang tarif seperti biasanya." Johnny Liu mencoba menjelaskan hal itu agar anaknya tak berpikir macam-macam. Segalanya harus berjalan sesuai yang telah direncanakan sejak awal.     

"Bukankah Papa membayar beberapa orang?" Aaron Liu merasa jika tak hanya Detektif Yang yang mengawasi dirinya. Ada orang lain yang selalu saja mengintainya beberapa waktu lalu.     

"Aku hanya berurusan dengan Detektif Yang saja. Untuk orang lain, papa tak ada urusan dengan mereka berdua," tegas seorang pria yang selama ini hanya menginginkan kebahagiaan anak semata wayangnya.     

Aaron Liu justru menjadi bingung akan hal itu. Dia justru mulai berpikir yang tidak-tidak mengenai beberapa orang yang selalu mengikutinya. Segalanya tampak abu-abu dan sangat sulit untuk dimengerti.     

Seolah kehidupannya tak pernah benar-benar tenang sejak Keluarga Liu jatuh miskin. Padahal sebelumnya, dia tak pernah mengalami kesulitan sedikit pun dalam kehidupan nyata.     

"Mengapa kamu bisa tinggal bersama Keluarga Jiang, Aaron? Bukankah kamu bisa tinggal dengan siapa saja? Mengapa harus kelurga itu?" Ada sebuah perasaan aneh yang diperlihatkan oleh Johnny Liu. Seolah dia tak rela jika anaknya menjadi bagian dari Keluarga Jiang.     

"Apakah ada masalah dengan hal itu, Pa? Di saat semua orang meninggalkan aku, hanya Keluarga Jiang yang mau menerima aku. Bahkan, Nenek Jiang sudah seperti seorang malaikat bagiku," ungkap Aaron Liu atas segala kebaikan yang telah dilakukan oleh Keluarga Jiang.     

Ada sesuatu yang aneh dan juga mencurigakan yang ditunjukkan oleh Johnny Liu. Pria itu seakan tak ingin jika anaknya berhubungan dengan Keluarga Jiang. Namun, bukankah Aaron Liu telah menikah dengan Jiang Lily?     

Sebuah pernikahan sah namun tak seperti pasangan suami istri pada umumnya. Mungkin saja, Johnny Liu mengetahui hal itu. Atau mungkin ada hal lain yang begitu mengusik ketenangan hatinya.     

Segalanya terlalu membingungkan dan penuh misteri. Bahkan Aaron Liu sendiri juga tak terlalu paham dengan segala rencana dari keluarganya. Dia tetap saja merasa jika kedua orang tuanya merencanakan seseorang hal untuknya.     

"Jangan tertipu dengan kebaikan seseorang, Aaron! Bisa saja mereka merencanakan hal buruk untukmu. Kamu harus lebih berhati-hati. Jangan jatuh ke dalam lubang yang sama," peringat Johnny Liu pada anak laki-lakinya. Pria tua itu hanya tak ingin jika Aaron Liu kembali tertipu oleh seseorang.     

"Apakah maksud Papa jika Nenek Jiang adalah orang yang jahat dan memanfaatkan aku saja?" Aaron Liu ingin menegaskan arti dari perkataan ayahnya. Dia tak mengerti, mengapa pria di hadapannya itu begitu tak menyukai Keluarga Jiang.     

"Papa hanya memintamu untuk berhati-hati. Jangan sampai kamu tertipu seperti saat mencintai Miranda!" Johnny Liu hanya bisa menasehati anaknya saja. Segala keputusan tetap ada di tangan Aaron Liu.     

Aaron Liu merasa ada yang tak beres dengan penilaian ayahnya terhadap Keluarga Jiang. Seolah ada sesuatu yang menjadi kecemasan tersendiri bagi Johnny Liu. Namun, hal itu sama sekali tak bisa dipahami olehnya. Membuat suami dari Jiang Lily itu harus menerka-nerka sendiri mengenai hal itu.     

Tak jauh dari mereka berdua, Jiang Lily mulai memperhatikan dua pria yang sedang berbincang serius. Dia bisa melihat jika ada sesuatu yang membuat suaminya tak nyaman. Perempuan itu juga merasakan jika ayah mertuanya tak terlalu suka dengan pernikahan mereka.     

"Ada apa, Lily? Mengapa kamu tampak begitu gelisah?" tanya Jenny Liu yang kebetulan berada tak jauh dari menantunya.     

"Aku baik-baik saja, Ma. Hanya saja .... "Jiang Lily merasa tak yakin jika dia tak akan mendapatkan masalah jika mengatakan hal itu.     

Tak ingin melihat menantunya terus gelisah, Jenny Liu menggegam lembut jemari tangan Jiang Lily. Dia ingin membuat perempuan itu merasa nyaman dan tak mengkhawatirkan apapun.     

Tentu saja tak mudah bagi Jiang Lily berada di sebuah tempat baru dengan orang-orang yang masih asing baginya. Sebagai seorang ibu, Jenny Liu sangat memahami hal itu.     

"Hanya saja apa, Lily? Katakan pada mama! Siapa tahu mama bisa membantumu," bujuk Jenny Liu dalam tutur kata yang begitu lembut dan penuh perasaan.     

"Aku merasa jika papa tak terlalu setuju dengan hubungan pernikahan kami, Ma. Semoga saja itu hanya perasaanku saja." Jiang Lily mengatakan hal itu dengan sangat berhati-hati. Dia tak ingin salah berucap dan justru menyinggung Keluarga Liu.     

Untung saja, Jenny Liu sangat memahami hal itu. Dia tak menyangka jika menantunya begitu peka pada siap sang suami. Padahal, pria tua itu tak banyak mengatakan apapun pada menantunya.     

Hal itu sebenarnya tak salah, Johnny Liu memang sempat mencemaskan hubungan mereka. Pria tua itu tak ingin jika anaknya menderita karena sebuah pernikahan tanpa cinta diantara mereka berdua.     

Namun, penilaian Jenny Liu sangatlah berbeda. Dia menyakini jika mereka berdua saling mencintai. Terlepas itu benar atau salah, itulah yang dirasakan oleh ibu dari Aaron Liu itu.     

"Jangan berpikir macam-macam, Lily! Mungkin saja itu hanya perasaanmu saja. Tak perlu dipikirkan," ujar seorang wanita yang masih begitu cantik di usia yang tak lagi muda.     

"Aku mengerti, Ma," sahut Jiang Lily pada ibu mertuanya.     

Tanpa dua perempuan itu sadari, Aaron Liu sedang memperhatikan mereka berdua. Dia bisa melihat perubahan ekspresi pada wajah istrinya. Hal itu membuatnya cemas dan langsung menghampiri mereka.     

"Apa yang sudah Mama katakan pada istriku? Mengapa dia terlihat sangat sedih?" tanya Aaron Liu pada ibunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.