Menantu Pungut

Perempuan Penggoda



Perempuan Penggoda

0Jiang Lily langsung memalingkan wajah begitu melihat suaminya di sana. Dia tak ingin menunjukkan kesedihannya pada Aaron Liu.     
0

"Apakah aku telah melakukan sebuah kesalahan padamu?" tanya Aaron Liu pada seorang perempuan yang terlihat baru saja menangis.     

"Aku sudah lapar!" Jiang Lily hanya mengatakan hal itu lalu kembali ke meja yang tadi sudah dipesan. Ia sama sekali tak berani memandang sosok pria yang mulai mencemaskan kondisinya.     

Di sisi lain, Aaron Liu sama sekali tak ingin menmaksa istrinya untuk mengatakan apapun. Pria itu terlalu cemas jika Jiang Lily akan merasa tak nyaman dengan hal itu.     

Suasana makan siang itu akhirnya tak seperti yang mereka harapkan. Baik Aaron Liu maupun Jiang Lily sama sekali tak menunjukkan kehangatan satu sama lain. Mereka justru terlihat seperti orang asing yang kebetulan menikmati makan siang di meja yang sama     

Setelah selesai pun, Jiang Lily langsung keluar dari restoran. Ia bergegas masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan apapun. Sepertinya, kebenaran mengenai hubungan Aaron Liu dan Miranda terlalu mengusiknya.     

"Kamu kembalilah ke kantor, Aaron! Aku akan langsung pulang saja. Sepertinya aku sedang tak enak badan. Lagipula ... kamu harus menyiapkan beberapa hal sebelum pembukaan JL Fashion Store besok pagi." Begitulah kalimat yang dikatakan oleh Jiang Lily saat mereka sudah berada di lobby depan perusahaan.     

"Kalau begitu berhati-hatilah! Mungkin aku akan pulang terlambat malam ini." Aaron Liu keluar dari mobil. Ia sangat tahu jika istrinya sengaja ingin menutupi sesuatu darinya.     

Sayangnya, Aaron Liu sama sekali tak ingin mendesak istrinya sendiri. Ia justru membiarkan perempuan itu untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh Jiang Lily.     

Presdir JL Fashion itu akhirnya masuk ke gedung pencakar langit di mana ia bekerja. Sebuah perusahaan fashion terbesar dan tentunya sedang berjaya. Entah itu sebuah keberuntungan atau justru kemalangan, Aaron Liu berkesempatan untuk menjadi bagian dari Keluarga Jiang.     

"Selamat siang, Presdir. Nona Lee sudah menunggu Anda di toko. Ada beberapa staf yang juga akan membantu di sana," jelas seorang perempuan yang kebetulan bekerja sebagai sekretaris dari Aaron Liu.     

"Tolong siapkan mobil perusahaan! Aku akan segera bersiap-siap untuk berangkat," ucap Aaron Liu pada sekretarisnya.     

Lebih tepatnya, perempuan itu dulunya adalah sekretaris dari Nenek Jiang. Setelah Aaron Liu menjabat sebagai Presiden Direktur JL Fashion, ia juga tetap berada di posisi yang sama. Nenek Jiang memintanya secara khusus untuk membantu menantunya mengurus perusahaan.     

"Baik, Presdir!" Perempuan itu bergegas menghubungi supir dari perusahaan. Segalanya telah siap dalam waktu beberapa menit saja.     

Perempuan itu adalah seorang sekretaris senior dan juga sangat berpengalaman dalam bidangnya. Bahkan untuk mengurus perusahaan saja, bukan sesuatu yang sulit bagi sosok perempuan yang menjadi orang kepercayaan dari Nenek Jiang.     

Tak berapa lama, Aaron Liu langsung beranjak menuju ke JL Fashion Store. Dia harus memastikan jika pembukaan toko akan berjalan dengan baik. Apalagi ... Nenek Jiang sudah menyerahkan urusan toko pada dirinya dan juga Lee Hana.     

"Maaf, aku datang terlambat," ucap Aaron Liu begitu sampai di sebuah bangunan dua lantai yang berlokasi tak jauh dari Mi Su Fashion Store.     

"Tak masalah, Presdir. Kami juga baru saja memulai. Semoga saja opening besok pagi bisa berjalan lancar. Saya sudah menghubungi beberapa teman media yang akan meliput pembukaan toko," jelas Lee Hana cukup mudah dipahami. Perempatan itu selalu saja tampak begitu kompeten dengan segala hal yang dikerjakan.     

"Apakah toko sebelah menyadari jika kita membuka toko di sini?" Aaron Liu sangat penasaran dengan hal itu. Ia berharap jika Miranda Choi tak menyadari hal itu.     

Akan sangat menyenangkan jika perempuan hamil itu mengetahui hal itu dari media sosial dan juga layar kaca. Hal itu hanya kekhawatiran Aaron Liu saja karena tak ingin jika Miranda Choi justru datang dan mengacaukan segalanya.     

Mengingat segala sikap dan juga kelakuan tak masuk akal dari Miranda Choi, pria itu hanya ingin menghindari kekacauan yang mungkin saja akan dilakukan oleh mantan tunangannya itu.     

"Sepertinya masih belum mengetahui keberadaan kita di sini. Apalagi papan nama toko juga masih tertutup rapat. Tak ada yang mengetahui jika JL Fashion Store akan membuka toko di sini," jelas Lee Hana pada seorang pria tampan yang tak lain adalah atasannya sendiri.     

"Baguslah! Kita harus memberinya sedikit kejutan yang tak dia bayangkan." Aaron Liu langsung memperhatikan sekeliling untuk memeriksa kesiapan toko menjelaskan pembukaan besok. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan oleh mereka.     

Untung saja, mereka bekerja dengan beberapa tim terbaik dari JL Fashion. Hal itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka semua.     

Tak hanya itu saja, di hari pertama toko dibuka .... Tim desain akan berada di sana. Mereka sudah sangat siap untuk melayani semua pelanggan yang akan berbelanja di toko.     

Segalanya akan disusun dengan sebaik mungkin. Hal itu adalah keinginan Nenek Jiang pada Lee Hana. Tak ada yang bisa menolak perintah dari Nenek.     

"Ohhh iya, Presdir. Nyonya Jiang mengatakan jika Anda akan pulang kampung ke Pulau Chyou bersama Nona Jiang." Kalimat itu terdengar sedikit membingungkan. Entah itu pernyataan atau malah pertanyaan, sama sekali tak jelas. Lee Hana hanya asal mengatakan saja untuk mengetahui hal itu.     

"Benar. Ada sedikit urusan yang harus aku lakukan di sana. Mungkin lusa aku dan istriku akan berangkat. Semua urusan toko, aku serahkan pada Anda, Nona Lee," balas Aaron Liu pada seorang perempuan cantik yang cukup bisa diandalkan untuk mengurus segala urusan pabrik dan juga toko.     

Lee Hana terlihat sedikit sedih mengetahui hal itu. Ia seolah tak rela jika Aaron Liu harus pergi ke sebuah tempat yang jauh bersama istrinya. Perempuan itu benar-benar sudah melewati batasan sebagai seorang manajer dan juga atasannya.     

Perempuan cantik itu mungkin saja sudah terbiasa bekerja bersama Aaron Liu beberapa hari belakangan. Saat mendengar berita itu dari Nenek Jiang, Lee Hana menjadi begitu gelisah dan juga tak tenang.     

Apalagi perjalanan ke Pulau Chyou tentu saja tak mudah. Setelah mereka turun dari pesawat, masih harus melakukan perjalanan darat menuju ke sebuah lokasi untuk menyebrang ke pulau kecil itu.     

Melihat hubungan tak baik antara Aaron Liu dan juga Jiang Lily, perempuan itu berpikir jika dirinya masih memiliki kesempatan untuk bisa dekat dengan pria itu. Membuat Lee Hana mulai berandai-andai seperti sedang meindu.     

"Bolehkah saya ikut ke Pulau Chyou bersama Nona Jiang, Presdir?" tanya Lee Hana terlihat serius. Dia seolah seperti seorang perempuan penggoda bagi atasannya.     

"Apa! Ikut ke Pulau Chyou?" ulang Aaron Liu tak percaya. Rasanya sedikit aneh mendengar hal itu dari Lee Hana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.