Menantu Pungut

Seseorang Yang Dicurigai?



Seseorang Yang Dicurigai?

0"Apakah kamu keberatan, Lily?" tanya Nenek Jiang pada seorang perempuan yang masih terbaring lemah di rumah sakit.     
0

Jiang Lily langsung panik, ia tak mungkin dengan terang-terangan menolak usulan neneknya. Hal itu bisa membuat mereka berpikir yang berlebihan mengenai dirinya.     

Perempuan itu mencoba untuk tetap tenang. Setidaknya tak membuat nenek dan suaminya mengira jika ia sedang cemburu pada Lee Hana. Walaupun pada kenyataannya ....     

"Tentu saja tidak, Nek. Aku hanya merasa bertanggung jawab saja. Memang sejak awal, seharusnya aku yang mengurusnya sendiri. Nona Lee hanya membantu untuk menyiapkan beberapa gaun malam saja," jelas Jiang Lily dengan perasaan yang sebenarnya begitu bergejolak. Ia merasa tak tenang membiarkan Aaron Liu dan perempuan itu bersama.     

"Apakah kamu tak cemburu pada Nona Lee?" ledek Aaron Liu bersamaan dengan senyuman tipis di wajahnya.     

"Mengapa aku harus cemburu? Haruskah aku kembali menjelaskan semuanya?" sahut Jiang Lily dengan nada ketus. Ia tak ingin memperlihatkan kecemburuan di hadapan Nenek Jiang dan juga Aaron Liu.     

Tanpa dijelaskan sekalipun, sudah sangat terlihat jika Jiang Lily sedang cemburu pada kedekatan Aaron Liu dan juga Lee Hana. Sayangnya, perempuan itu terlalu malu untuk mengakui hal itu. Mungkin saja, Jiang Lily justru masih belum menyadari perasaan di dalam hatinya pada sang suami.     

Wajah Jiang Lily merah padam karena sangat malu. Ia merasa jika Aaron Liu sengaja ingin meledeknya. Suaminya itu selalu saja melakukan sesuatu yang membuatnya menjadi begitu kesal.     

"Oh iya, Lily. Setelah pembukaan JL Fashion Store, nenek ingin kamu menemani Aaron untuk menemui kedua orang tuanya di Pulau Chyou. Sekalian kamu bisa berkenalan dengan keluarganya," ucap Nenek Jiang pada Jiang Lily yang cukup terkejut mendengar hal itu.     

"Aku? Bertemu kedua orang tua Aaron?" Rasanya terlalu syok mendengar hal itu dari neneknya. Sudah sangat jelas jika ia tak mungkin bisa menolak keinginan Nenek Jiang.     

"Tidak bisakah Aaron sendirian saja ke pulau kecil itu? Lokasinya, bukankah sangat jauh?" Jiang Lily tahu jika akan kesana, tak bisa dengan menaiki pesawat saja. Ia juga harus menaiki kapal menuju sebuah pulau yang dipenuhi oleh kebun anggur.     

Membayangkan saja sudah sangat melelahkan. Bagaimana jika mereka berdua benar-benar melakukan perjalanan itu? Rasanya tak masuk akal bagi Jiang Lily. Ia harus mencari sebuah cara agar terbebas dari hal itu.     

Aaron Liu tampak kecewa dengan respon istrinya. Ia tak menyangka jika Jiang Lily sama sekali tak ingin bertemu dengan keluarganya. Hal itu semakin membuatnya sangat yakin jika perempuan itu sama sekali tak menginginkan dirinya sebagai seorang suami.     

"Aku bisa berangkat sendiri, Nek. Lagipula ... hanya beberapa hari saja. Setelah urusan selesai, aku akan kembali ke perusahaan," sahut Aaron Liu sebelum wanita tua itu menanggapi ucapan istrinya.     

"Bener 'kan, Nek? Lebih baik jika Aaron saja yang berangkat sendirian. Jika kami berdua pergi, siapa yang akan mengurus perusahaan?" kilah Jiang Lily atas penolakan yang dilakukannya. Ia benar-benar tak ingin pergi ke tempat yang jauh untuk menemui keluarga Aaron.     

Sejujurnya, Jiang Lily masih belum siap untuk bertemu dengan keluarga suaminya. Ia masih belum yakin bisa menjadi seorang istri yang layak di hadapan mereka semua. Tentu saja, perempuan itu tak ingin membuat masalah bagi suaminya sendiri.     

Ada banyak pertimbangan yang membuat Jiang Lily tak ingin menemui kedua orang tua Aaron Liu di Pulau Chyou. Beberapa kali ia berpikir, tetap saja tak mudah untuk menemui mereka semua.     

"Nenek akan mencari makan malam untuk kalian. Biasanya kamu tak pernah mau memakan hidangan dari rumah sakit 'kan?" Nenek Jiang sangat hapal dengan cucunya. Ia sangat mengetahui hal sekecil apapun yang disukai dan tak disukai oleh Jiang Lily.     

"Biar aku saja, Nek!" sahut Aaron Liu tiba-tiba.     

"Tak usah! Temani saja istrimu! Aku cuma sebentar saja." Nenek Jiang keluar dari ruangan itu begitu saja. Ia sengaja memberikan waktu bagi pasangan itu untuk berbicara serius.     

Aaron Liu masih berdiri di sebelah ranjang di mana Jiang Lily berada. Ia sangat bingung untuk memulai pembicaraan dengan istrinya.     

Hal yang sama juga dirasakan oleh Jiang Lily. Ia merasa jika suaminya sedikit kesal atas dirinya. Rasanya terlalu canggung dan juga tak nyaman bagi mereka berdua.     

"Aku .... " Mereka berdua mengatakan satu kata yang sama dalam waktu yang bersamaan. Terlihat begitu kompak dan juga saling melengkapi satu sama lain.     

"Bicaralah lebih dulu!" Aaron Liu akhirnya mengalah. Ia sengaja membiarkan istrinya berbicara duluan.     

"Mengapa kamu tiba-tiba ingin mendatangi kedua orang tuamu? Apakah ada sesuatu yang salah di sana?" tanya Jiang Lily dalam wajah sangat serius. Ia terlalu penasaran dengan alasan suaminya yang akan pergi tiba-tiba.     

Aaron Liu terdiam sebentar. Ia masih bingung untuk menjelaskan hal itu atau justru menutupinya dari istrinya. Masalah yang dihadapinya cukup pelik. Terlalu banyak misteri yang harus dipecahkannya.     

Tak hanya itu saja, Aaron Liu juga tak yakin jika kedua orang tuanya benar-benar berada di Pulau Chyou. Entah dugaan apa, ia merasa ada banyak keanehan selama ia tinggal bersama Keluarga Jiang.     

"Banyak hal yang sama sekali tak kupahami di sini, Lily. Aku harus memastikan jika kedua orang tuaku benar-benar berada di Pulau Chyou." Aaron Liu mencoba untuk mengatakan keresahan di dalam hatinya. Ia merasa jika segala terlalu membingungkan dan tampak abu-abu.     

"Mengapa kamu begitu mencurigai mereka berdua?" tanya perempuan itu lagi.     

"Kamu ingat tidak? Seseorang yang membututi aku beberapa waktu lalu. Baik di pabrik, perusahaan dan di mana saja. Ternyata dia adalah seorang detektif senior," terang Aaron Liu dengan segala ketidakpercayaan yang dirasakannya. Pria itu sangat terkejut ketika mendengar kenyataan mengenai seseorang yang telah beberapa lama menguntitnya.     

Bodyguard itu mengatakan jika detektif itu sama sekali bukan orang yang jahat. Bahkan rekam jejaknya sangat baik selama ini. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi Aaron Liu. Ia mulai berpikir jika detektif itu sengaja dibayar oleh seseorang untuk mengawasinya.     

Dan Aaron Liu ... mencurigai kedua orang tuanya. Oleh karena itu, ia ingin membuktikan sendiri jika ayah dan ibunya benar-benar berada di Pulau Chyou.     

Tak peduli seberapa jauh jarak yang harus ia tempuh, Aaron Liu harus mengungkapkan kebenaran atas segala rasa penasarannya.     

"Siapa yang telah membayarnya untuk mengawasi kamu, Aaron?" Jiang Lily menjadi sedikit cemas jika sampai ada seseorang yang ingin mencelakai suaminya.     

"Aku mencurigai seseorang ... " ucap Aaron Liu dalam tatapan penuh arti. Ia sedang berusaha memikirkan segala kemungkinan yang sedang terjadi.     

Rasanya begitu membebani hati, Aaron Liu harus mengetahui sebuah titik terang di dalam hidupnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.