Menantu Pungut

Detektif Senior?



Detektif Senior?

0Dalam situasi yang cukup menegangkan, dan tentu saja tak ada jalan lain. Pria di dalam mobil itu terpaksa harus menampakkan diri pada kedua bodyguard yang bekerja pada Keluarga Jiang.     
0

Pria itu membuka pelan pintu mobilnya lalu keluar menghadapi dua pria besar yang berdiri di sebelah mobil. Seketika itu juga, ekspresi kedua bodyguard memperlihatkan keterkejutan. Mereka tak percaya dengan yang ada di hadapannya.     

"Detektif Yang!" seru mereka berdua sangat terkejut. Mereka sama-sama tahu jika pria itu adalah seorang detektif yang sangat disegani. Mencurigai pria itu sama saja dengan menggali kuburannya sendiri.     

"Ternyata kalian berdua," cibirnya dengan sedikit kesal. Ia merasa sangat terganggu atas tindakan mereka berdua. "Mengapa kalian mengganggu perjalananku?" tanyanya ketus.     

Kedua pria itu saling memandang satu sama lain. Ia tak mungkin berbohong pada seseorang yang selama ini sangat banyak membantunya untuk mencapai ke puncak karirnya.     

Menjadi bodyguard pilihan dengan bayaran yang tak murah, berkat kerja keras mereka saat pelatihan dulu. Kebetulan sekali, Detektif Yang pernah menjadi instruktur mereka.     

"Presdir Aaron berpikir jika Anda sengaja memata-matai dirinya. Kami berdua bertugas untuk memastikan keselamatan dan juga keamanan beliau," jelas salah seorang dari mereka.     

"Apakah kalian akan menangkap aku sekarang? Atau akan langsung menghabisi aku di sini?" Detektif Yang tersenyum tipis dengan wajah tak senang.     

"Tentu saja tidak, Detektif. Silahkan lanjutkan perjalanan Anda." Mau tak mau, mereka harus melepaskan seorang detektif senior yang menjadi panutannya. Akan sangat merepotkan jika mereka nekat untuk menangkapnya.     

Selain itu, Detektif Yang bukanlah seseorang yang bisa melakukan kejahatan. Dia juga selalu berhati-hati dalam setiap kasus yang ditanganinya. Bisa dikatakan jika pria itu bekerja tanpa kesalahan sedikit pun.     

Dengan berat hati, mereka pun melepaskan Detektif Yang tanpa banyak bicara. Mereka berdua hanya perlu menjelaskan mengenai latar belakang seseorang yang telah dicuri oleh Aaron Liu.     

Tak mereka sadari, Aaron Liu memperhatikan kedua bodyguard itu dari dalam mobil. Ia merasa jika mereka saling mengenal satu sama lain. Sangat terlihat jika hubungan itu bukanlah hubungan biasa antar kolega.     

"Mengapa kalian membiarkan pria itu pergi begitu saja?" tanya Aaron Liu begitu mereka berdua masuk ke dalam mobil.     

"Begini, Tuan Aaron. Kami berdua merasa tak pantas untuk menangkapnya. Bisa dikatakan jika pengemudi mobil tadi adalah atasan kita," jelas salah seorang dari mereka berdua. Rasanya sangat tak nyaman dan juga membingungkan dalam posisi itu.     

"Apa maksud kalian? Siapa sebenarnya pria itu?" Aaron Liu semakin penelitian dengan sosok pria yang sudah tertangkap beberapa kali sedang mengawasinya. Ia semakin yakin jika ada sesuatu yang besar yang masih belum diketahuinya.     

Mereka berdua tak ingin salah berbicara. Baik Aaron Liu maupun Detektif Yang merupakan orang-orang yang cukup penting bagi mereka. Sebisa mungkin, jangan sampai mengatakan sesuatu yang justru akan menambah rumit situasi.     

Aaron Liu menatap tajam mereka berdua. Ia sudah sangat tak sabar untuk mengetahui seorang pria yang sudah beberapa kali mengikutinya. Hal itu sudah sangat meresahkan bagi Presiden Direktur JL Fashion itu.     

"Pria yang Anda curiga itu adalah Detektif Yang. Beliau adalah seorang detektif senior yang telah menorehkan prestasi yang tak main-main. Selain itu, dia juga instruktur kami selama menjalani pelatihan sebelum menjadi seorang bodyguard profesional," terangnya dengan sangat menyakinkan. Ia benar-benar sangat berharap jika Aaron Liu tak memperpanjang masalah itu.     

"Apakah mungkin jika dia dibayar seseorang untuk mencelakai Keluarga Jiang?" Aaron Liu tak terlalu yakin akan hal itu. Namun, tak ada salahnya menanyakan hal itu pada mereka berdua. Apalagi mereka terlihat sangat mengenal sosok pria yang tampak begitu mencurigakan itu.     

Mereka tersenyum penuh arti. Pertanyaan itu cukup wajar bagi seseorang yang belum mengenal Deteksi Yang. Namun, bagi kedua bodyguard itu segalanya jelas sangat berbeda.     

Hampir saja, mereka tak menemukan keburukan di dalam diri Detektif Yang. Pria itu terlalu bersih dan jauh dari kejahatan. Namun, ada satu hal yang sama sangat menarik bagi mereka berdua. Mengapa Detektif Yang seolah sengaja memata-matai Aaron Liu? Tak ada yang mengetahui jawaban itu.     

"Detektif Yang sangat bersih sepanjang karirnya, Tuan Aaron. Anda bisa langsung mencari tahu rekam jejak selama berkarir. Saya tak yakin jika beliau berniat untuk mencelakai Anda." Si bodyguard mengatakan apa yang diketahuinya. Ia tak ingin mengurangi atau menambahkan informasi apapun.     

"Lalu ... untuk apa ia seolah sengaja mengintai aku? Bukankah itu terlalu mencurigakan?" Aaron Liu masih belum mempercayai hal itu. Ia tak yakin jika pria itu benar-benar tak berniat jahat padanya.     

"Sepertinya ada sebuah alasan tersendiri yang membuat Detektif Yang melakukan hal itu. Bagaimana jika Anda menemuinya secara pribadi saja, Tuan? Biar Anda bisa menemukan sebuah kejelasan akan hal itu," ujarnya mengenai keterkaitan sang detektif dengan suami dari Jiang Lily.     

Setelah berbicara panjang lebar, Aaron Liu meminta mereka untuk segera ke perusahaan. Ia harus mengesampingkan hal itu untuk sementara waktu. Ada sebuah proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang begitu dekat.     

Meskipun Aaron Liu sangat penasaran, ia harus menahan dirinya. Pria itu mencoba untuk memberikan prioritas pada setiap hal yang akan dilakukannya.     

Dalam sekejap saja, mereka sudah berada di depan gedung perusahaan JL Fashion. Aaron langsung keluar dari mobil menuju ke lobby depan perusahaan. Secara tak terduga, Jiang Lily berlari ke arahnya dengan sangat panik.     

"Aaron! Apakah kamu baik-baik saja? Apakah lukamu tak kembali terbuka? Tak ada yang terluka 'kan?" Jiang Lily memeriksa tubuh suaminya. Ia ingin memastikan jika Aaron Liu sama sekali tak terluka sedikit pun.     

"Aku baik-baik saja. Kamu tak perlu terlalu mencemaskan aku," sahut Aaron Liu sembari tersenyum penuh arti pada istrinya. Ia bisa merasakan segala kepedulian Jiang Lily padanya.     

Sayangnya, Aaron Liu masih belum bisa mendapatkan sebuah posisi di dalam hati istrinya itu. Entah sampai kapan, ia akan tetap menjadi seorang suami di atas kertas saja. Mereka berdua benar-benar tak pernah melakukan sesuatu yang biasa dilakukan oleh pasangan lainnya.     

Tak jauh dari pasangan itu, Nenek Jiang dan juga Lee Hana juga berdiri di sana. Mereka sama-sama menyaksikan sebuah momen spesial antara seorang pasangan pengantin baru.     

Nenek Jiang menepuk pundak Lee Hana sebelum ia beranjak pergi dari sana. Seolah ada sesuatu yang sedang diisyaratkan oleh wanita tua itu.     

"Apakah Presdir baik-baik saja? Saya tak bisa tenang sejak Presdir menurun saya dan Nyonya Jiang di perusahaan." Lee Hana sengaja menunjukkan sebuah perhatian yang begitu tulus pada Aaron Liu. Ia benar-benar sangat mencemaskan suami dari Jiang Lily itu.     

"Apakah semuanya telah siap, Nona Lee? Sebaiknya kita langsung ke ruang meeting saja," ajak Aaron Liu pada seorang perempuan cantik yang selalu saja berhasil membuat Jiang Lily terbakar kecemburuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.