Menantu Pungut

Dendam Membara



Dendam Membara

0"Aku akan masuk dan melihat apa yang terjadi di sana. Rasanya tak mungkin jika perempuan itu tak melakukan apapun untuk menghentikan semuanya." Jiang Lily bergegas keluar dari mobil. Ia langsung berjalan cepat ke arah toko itu.     
0

Aaron Liu juga bergegas menyusul istrinya. Ia tak mungkin membiarkan istrinya sendiri mengahadapi kegilaan perempuan itu. Pria itu cukup yakin jika Miranda Choi tak mungkin begitu mudah menerima segalanya. Ia pasti akan melakukan berbagai penolakan dan juga perlawanan terhadap beberapa staf yang melakukan tugasnya.     

Dari kejauhan, Aaron Liu melihat istrinya berhenti di dekat pintu. Seolah ia sengaja menahan diri untuk tak masuk ke dalam toko. Ia pun mempercepat langkah dan mendekati istrinya.     

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Aaron Liu dengan suara sangat pelan. Ia tak ingin membuat perempuan itu terkejut karena keberadaannya.     

"Ada yang tak beres dengan mereka berdua. Sepertinya mereka berdua sedang melakukan transaksi gelap," jawab Jiang Lily tanpa menjelaskan maksud dari ucapannya itu. Ia hanya mengatakan apapun yang dilihatnya itu.     

Pria itu mencoba untuk memahami perkataan istrinya. Ia memperhatikan dua wanita yang sedang berbicara serius dengan suara tak terlalu jelas. Mereka berdua adalah Miranda Choi dengan seorang staf senior yang seharusnya bertanggung jawab atas penarikan produk itu.     

Dari pembicaraan mereka yang samar-samar, terdengar jika Miranda Choi berusaha untuk menyuap perempuan itu. Ia bahkan menawarkan sejumlah uang yang tak sedikit. Namun yang terjadi ....     

"Anda salah menilai saya, Nona. Meskipun saya miskin, saya tak akan menjual diri saya. Selama ini Nyonya Jiang sudah sangat baik pada saya. Tak sedikit pun saya berniat untuk mengkhianati beliau," tegas seorang perempuan yang selama ini bekerja untuk Keluarga Jiang.     

"Aku bisa memberikan uang mukanya dulu. Setelah kamu memikirkan jawaban, aku akan membayar sisanya," bujuk Miranda Choi pada seorang perempuan yang menjadi orang penanggung jawab atas penarikan produk JL Fashion.     

"Jawaban saya tetap tidak, Nona!" Perempuan itu merasa sangat kesal atas desakan terang-terangan dari Miranda Choi.     

Jiang Lily tersenyum puas atas penolakan itu. Ia tak menyangka jika staf itu benar-benar sangat loyal pada perusahaan. Sebuah momen tak terduga dan di luar dugaan.     

Tak berapa lama, Aaron Liu melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko. Ia melihat jika kondisi toko sudah tak sama lagi. Hanya tinggal beberapa pakaian saja yang tergantung di etalase. Mi Su Fashion Store benar-benar telah kehilangan produk unggulannya.     

"Apakah kamu senang dengan hadiah kecil dari kami?" celetuk Aaron Liu tiba-tiba. Kedua perempuan itu menunjukkan ekspresi terkejut atas kemunculan pria yang tak diharapkan oleh pemilik toko.     

"Jadi ini adalah ulahmu, Aaron. Sepertinya dengan status barumu itu, kamu mulai menunjukkan taring. Apakah kamu telah melupakan statusmu yang sangat rendah itu?" sindir Miranda Choi atas kondisi keuangan Keluarga Liu yang benar-benar sangat memalukan.     

Jiang Lily yang mendengar sindiran tak berperasaan itu langsung berdiri di sebelah suaminya. Ia tak rela jika pria pilihan neneknya itu hanya terus dihina oleh seorang perempuan murahan yang tak tahu mau.     

Tanpa rasa takut sedikit pun, Jiang Lily mendekati Miranda Choi. Memperhatikan setiap inci wajah dari seseorang yang telah mengkhianati suaminya. Rasanya terlalu bodoh jika Aaron Liu pernah mencintai perempuan seperti itu.     

"Membahas soal status ... seperti kamu jauh lebih rendah dari seorang perempuan murahan yang menjajakan dirinya," balas Jiang Lily dengan ucapan yang terdengar sangat kasar dan juga sedikit keterlaluan. Namun, itu belum seberapa dengan segala hal yang dilakukan oleh perempuan itu pada suaminya.     

"Hentikan itu, Nona Jiang! Saya tahu Anda adalah seorang pewaris tunggal dari JL Fashion. Namun, apakah Anda cukup yakin jika perusahaan itu sama sekali tak tergoyahkan. Aku ingin melihat hari di mana kalian semua benar-benar hancur. Bahkan lebih hancur dari yang kualami sekarang," gertak Miranda Choi atas ucapan seorang perempuan muda yang sangat tak sopan.     

"Dan aku .... Tak akan membiarkan hal buruk terjadi pada JL Fashion. Kita bisa melihat, siapa yang akan lebih hancur kali ini," ketus Aaron Liu lalu mendekati istrinya yang masih berdiri cukup dekat dengan mantan tunangannya itu.     

Miranda Choi langsung terkekeh geli mendengar ucapan Aaron Liu. Ia sama sekali tak percaya jika pria itu bisa melindungi Keluarga Jiang. Sekarang saja, Aaron Liu hanya seseorang yang mendapat belas kasihan dari Keluarga Jiang.     

Terdengar sangat menggelikan dan juga tak masuk akal baginya. Miranda Choi sengaja membiarkan mereka menang kali ini. Namun, suatu hari nanti ... ia akan membuat sebuah perhitungan pada mereka semua.     

"Coba kamu berkaca dulu, Aaron. Kamu tak lebih dari seorang pria menyedihkan yang telah dipungut oleh Keluarga Jiang. Dengan apa kamu akan melindunginya? Jangan membual, Aaron! Untuk menghidupi dirimu saja, kamu sama sekali tak bisa," peringat Miranda Choi bersamaan senyuman sinis di wajahnya. Ia tak akan membiarkan Aaron Liu berada di atasnya.     

"Jangan meremehkan aku, Miranda! Kamu bisa melihat sendiri, di mana aku akan berada di sebuah posisi yang tak pernah kamu bayangkan sekalipun. Kamu bisa menunggu hari itu akan tiba," tegas Aaron Liu tanpa keraguan sedikit pun.     

Pria itu memiliki sebuah keyakinan jika hidupnya akan jauh lebih baik lagi. Musim keemasan pasti akan mendatangi dirinya. Entah sampai kapan, Aaron Liu harus menunggu sampai hari itu tiba.     

Namun perempuan hamil itu terus saja menertawakan Aaron Liu. Seolah keajaiban tak pernah akan terjadi. Ia tak hanya meremehkan pria itu. Miranda juga sangat memandang hina seorang pria miskin yang bahkan tak memiliki sebuah tempat untuk berteduh.     

"Jika kalian telah selesai, silahkan kembali ke perusahaan!" seru Jiang Lily pada beberapa staf yang membantunya untuk memilah beberapa pakaian.     

"Baik, Nona. Kami akan segera kembali ke perusahaan," jawab seorang staf yang tadi terlihat menolak mentah-mentah segala penawaran dari Miranda Choi. Segala loyalitas dan integritasnya pantas diperhitungkan.     

Sebuah toko yang biasa sangat ramai dan memiliki koleksi pakaian terbaru, mendadak sangat sepi. Bahkan hanya menyisakan sedikit busana yang tak diminati oleh pelanggan. Tak bisa dipungkiri jika produk JL Fashion adalah unggulan dari toko itu.     

Sayangnya, Miranda Choi telah melakukan sebuah kesalahan fatal yang membuat Nenek Jiang murka. Pembalasan itu belum seberapa dengan semua yang sudah dilakukannya pada Aaron Liu dan Jiang Lily.     

"Terimalah hadiah kecil dari kami, Miranda. Semoga saja, toko ini bisa kembali ramai dengan produk murahan yang masih kamu pajang itu," sindir Jiang Lily pada pemilik Mi Su Fashion Store.     

"Jangan sombong, Nona Jiang! Sebentar lagi, kalian juga akan lebih hancur dari ini!" peringat Miranda Choi dengan segala penekanan dalam setiap kata yang diucapkannya.     

Sebuah dendam semakin membara dan siap menghanguskan seluruh dunia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.