Menantu Pungut

Dendam VS Cinta



Dendam VS Cinta

0Sampai di dalam ruangannya, Aaron Liu sama sekali tak tampak baik-baik saja. Pertemuannya dengan mantan tunangannya itu telah berhasil merusak suasana hati. Berulang kali pria itu terlihat menarik rambutnya sendiri dengan begitu gelisah dan juga tak tenang.     
0

"Apa kamu masih mencintai Miranda, Aaron? Mengapa kamu benar-benar tak bisa memperlihatkan jika perempuan itu sama sekali tak berarti apapun lagi?" Jiang Lily hanya tak ingin jika perempuan itu memandang rendah suaminya.     

"Itu bukan cinta, Lily! Aku justru memiliki sebuah dendam yang sangat membara. Apakah MiAa Fashion Store adalah rekan bisnis JL Fashion?" tanya Aaron Liu begitu penasaran atas hubungan antara perusahaan dan juga mantan tunangannya.     

Jiang Lily seolah mencari sesuatu di dalam lemari brankas. Ada sebuah berkas penting yang ingin diperlihatkannya pada sang suami. Meskipun itu bukan sebuah kabar baik, Aaron Liu berhak mengetahui hal itu.     

Tak berapa lama, perempuan itu memberikan sebuah berkas pada suaminya. Aaron Liu tampak sedikit bingung saat membaca sebuah kontrak kerjasama antara JL Fashion dengan sebuah toko. Beberapa kali membacanya, ia sama sekali tak melihat keanehan di sana.     

"Mengapa kamu memperlihatkan kontrak kerjasama ini?" tanya Aaron Liu bersamaan dengan rasa sangat penasaran di dalam hatinya.     

"MiAa Fashion Store telah berganti nama dengan MiSu Fashion Store," terang Jiang Lily pada seorang pria yang tampak langsung syok atas pergantian nama itu.     

"Apa! Bagaimana Miranda bisa mengganti nama itu begitu mudah?" Aaron Liu lalu terdiam. Sudah banyak hal yang sama sekali tak diketahuinya. Tak menyangka jika mantan tunangannya itu benar-benar tak ingin berhubungan lagi dengannya.     

Terlukis begitu jelas segala kekecewaan dari Aaron Liu. Pria itu bisa saja mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Namun, ekspresi yang diperlihatkannya telah menjelaskan segalanya. Terlalu sulit baginya untuk menerima kenyataan itu.     

Jiang Lily mendekati suaminya, ia tak tega menyaksikan Aaron Liu semakin terpuruk. Perempuan itu harus melakukan sesuatu untuk membuat pria yang bersamanya itu menjadi tak bersemangat.     

"Haruskah kita batalkan saja kontrak kerja sama dengan MiSu Fashion Store? Sepertinya tak masalah jika kita ingin melakukannya," tawar Jiang Lily cukup serius. Ia hanya ingin memastikan kalau suaminya bisa bekerja dengan baik.     

"Sepertinya tak perlu. Kita harus bisa membedakan mana urusan pribadi mana yang bisnis." Aaron Liu sedang bersusah payah untuk tetap terlihat baik-baik saja.     

Namun, Jiang Lily bukanlah perempuan bodoh. Ia sangat tahu jika suaminya sedang tak baik-baik saja. Tentunya ... ia juga ikut cemas memikirkan seorang pria yang tak lain adalah suaminya sendiri.     

Tak peduli dengan hubungan tanpa cinta yang dilakukannya. Jiang Lily hanya ingin memastikan jika pria itu memang pantas menjadi anggota Keluarga Jiang. Sangat tak pantas jika orang luar sampai memandang sebelah mata suaminya.     

"Aku mengerti. Di mana Paman kedua? Bukankah seharusnya ia berada di sini untuk membantumu?" Jiang Lily memperhatikan ke area luar ruangan. Ia sengaja ingin mencari keberadaan Wen Hui yang kebetulan akan mulai bekerja di perusahaan itu.     

"Tak perlu mencarinya. Jika memang dia ingin bekerja, seharusnya sudah sampai di sini. Apakah kamu mau kita bekerja di ruangan yang sama, Lily?" tanya Aaron Liu pada istrinya. Ia berharap jika hubungan mereka bisa benar-benar seperti pasangan suami istri pada umumnya.     

"Jangan bercanda kamu, Aaron! Posisi kita itu tak sama, kamu adalah atasanku di kantor. Meskipun perusahaan ini adalah milik Keluarga Jiang, tetap saja ... kamu adalah pimpinannya," ujar Jiang Lily pada suaminya. Intinya ... ia hanya ingin menghindari seorang pria tampan yang menjadi suaminya itu.     

Pasangan itu kemudian berbincang santai sembari membicarakan masalah bisnis. Ada banyak hal yang harus diketahui oleh Aaron Liu mengenai seluk beluk perusahaan. Hal itu juga merupakan salah satu upaya agar pasangan itu saling terbiasa satu sama lain.     

Di tempat lain, Miranda Choi baru saja kembali setelah bertemu dengan Aaron Liu dan juga Jiang Lily. Suasana hatinya menjadi sangat buruk dan juga tak terkendali. Perempuan itu melemparkan sebuah tas di tangannya dengan wajah geram.     

"Brengsek! Bagaimana Aaron bisa menjadi menantu di Keluarga Jiang?" teriak Miranda Choi begitu masuk ke dalam sebuah mewah di mana ia dan suaminya tinggal.     

"Apa yang telah terjadi? Mengapa kamu sangat marah, Miranda?" Su Minghao keluar dari kamarnya begitu mendengar suara teriakan dari sang istri     

Pria itu terlihat cukup cemas dengan kondisi istrinya yang tengah mengandung. Su Minghao tentu saja tak ingin jika sampai terjadi hal buruk pada Miranda dan juga calon anaknya.     

Su Minghao bisa menebak jika Miranda Choi pasti sedang menghadapi sesuatu yang sangat salah. Namun, tadi ia tak sempat mendengar dua nama yang disebutkan oleh istrinya itu.     

"Sahabatmu yang bodoh itu telah menikahi cucu dari pemilik JL Fashion. Dan sekarang Aaron menjadi presdir di sana," gerutu Miranda Choi atas segala kenyataan mengejutkan yang baru saja diketahuinya.     

"Benarkah? Bukankah itu sangat bagus? Kalian bisa menjalin kerjasama dengan mudah." Su Minghao berpikir jika itu adalah sebuah hal baik bagi hubungan mereka semua.     

"Bagus kamu bilang? Aaron memperlakukan aku dengan begitu kasar. Seolah dia sama sekali tak peduli denganku. Apakah kamu pikir aku masih baik-baik saja?" ketus Miranda Choi dalam amarah yang semakin terbakar dengan begitu hebatnya.     

Rasanya tak rela jika Aaron Liu kembali menjadi seorang pria kaya. Akan lebih baik jika mantan tunangannya itu masih berada di jalanan tanpa siapapun. Miranda Choi sama sekali tak ingin melihat kebahagiaan pria bodoh yang seharusnya menjadi suaminya.     

Namun, selama menjalin hubungan dengan Aaron Liu ... Miranda Choi sama sekali tak pernah mencintainya. Perempuan itu hanya memanfaatkan segala kebaikan dari pria itu. Bahkan .... Ia justru jatuh hati pada sahabat dekat dari tunangannya sendiri. Hingga perempuan itu sampai mengandung anak dari sahabat tunangannya.     

"Bisa saja Aaron masih belum bisa menerima pernikahan kita. Kamu harus lebih bersabar untuk menghadapinya," bujuk Su Minghao dengan penuh kesabaran. Ia sangat tahu jika istrinya itu begitu membenci sahabatnya sendiri.     

"Bisa-bisanya kamu membela pria bodoh itu daripada istrimu sendiri!" ketus Jiang Lily atas ucapan tak menyenangkan.     

"Aku hanya masih merasa bersalah karena telah merebut kamu dari Aaron. Rasanya aku seperti telah dihantui rasa bersalah setelah menikahi kamu, Miranda." Su Minghao akhirnya mengatakan segala keresahan di dalam hatinya.     

Semua yang terjadi adalah sebuah kesalahan. Pria itu sangat menyesal telah mengkhianati persahabatan yang sudah terjadi cukup lama.     

Tak berapa lama, Miranda Choi tersenyum licik. Seakan ia telah menemukan sesuatu yang sangat berharga.     

"Aku akan membuat JL Fashion hancur seperti debu. Aku tak ingin Aaron Liu bisa hidup bahagia bersama Nona Jiang." Miranda Choi bersumpah pada dirinya sendiri. Ia sudah memiliki sebuah cara terbaik yang pernah ditawarkan oleh seseorang kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.