Menantu Pungut

Tamu Tak Diundang



Tamu Tak Diundang

0Aaron Liu menambahkan kecepatan pada mobilnya. Ia juga ikut panik setelah mendengar teriakkan istrinya. Padahal sejak tadi, pria itu tetapi bisa mengemudi dengan tenang.     
0

"Mengapa kita harus melarikan diri?" tanya Aaron Liu tanpa menghentikan mobilnya. Ia tetap melaju kencang tanpa mengurangi kecepatannya.     

"Benar juga." Jiang Lily merasa sangat malu pada suaminya. Dia terlalu panik dan hanya asal bicara saja. "Aku sangat panik hingga tak berpikir dengan baik," lanjutnya.     

Tak berapa lama, secara mengejutkan Aaron Liu justru menghentikan mobilnya. Ia ingin melihat apakah mobil tadi masih akan ikut berhenti di belakangnya. Pria itu ingin memastikan jika penguntit itu tak melakukan hal nekat pada mereka berdua.     

Setelah mobil yang membawa Aaron Liu dan istrinya berhenti, mobil tadi langsung melewatinya. Tak mungkin jika si pengemudi mencari mati dengan ikut berhenti di sana. Selain mencurigakan, juga akan sangat berbahaya.     

"Apakah mobil itu akan kembali ke sini?" Jiang Lily merasa cukup cemas jika ada sesuatu yang buruk terjadi dengan mereka berdua.     

"Jika penguntit itu benar-benar bodoh, dia pasti akan kembali berputar arah ke sini. Namun, sepertinya mobil itu sudah benar-benar pergi dari sini," jelas Aaron Liu pada seorang perempuan yang terlihat tak duduk dengan nyaman.     

"Sebaiknya kita langsung ke kantor saja. Aku akan menghubungi beberapa orang bodyguard yang bisa mengawal kita berdua." Saat itu juga, Jiang Lily menghubungi seseorang yang bisa membantunya mengurus hal itu. Ia harus memastikan keselamatan dari seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.     

Jiang Lily mulai mencurigai beberapa orang di perusahaannya. Ia yakin jika kejadian itu baru permulaan. Ada banyak orang yang tak menyetujui posisi Nenek Jiang digantikan oleh Aaron Liu. Padahal ... keputusan mutlak tentu saja bisa dilakukan oleh pemilik perusahaan fashion terbesar dan juga ternama.     

Tak berapa lama setelah melaju, pasangan itu sudah sampai di depan gedung pencakar langit milik Keluarga Jiang. Dari kejauhan, Jiang Lily melihat seseorang yang tampak familier sedang duduk di ruang tunggu di sebelah lobby perusahaan.     

"Bukankah itu mantan tunanganmu? Untuk apa perempuan itu di sini?" celetuk Jiang Lily saat menyadari keberadaan dari seorang perempuan yang seharusnya menjadi istri Aaron Liu.     

"Bagaimana aku mengetahui alasannya datang ke perusahaan? Lebih baik kamu saja yang menemuinya, aku tak ingin bertemu perempuan murahan itu." Aaron Liu sama sekali tak ingin berhubungan langsung dengan mantan tunangannya itu. Sudah banyak hal yang telah membuatnya hancur dan juga sangat terluka.     

"Bukankah akan jauh lebih baik jika kita menemui tamu tak diundang itu bersama?" sahut Jiang Lily atas ucapan suaminya beberapa saat lalu.     

Perempuan itu berpikir jika tak baik kalau Aaron Liu sengaja menghindari Miranda Choi. Sebagai seorang istri, Jiang Lily tak ingin membuat pria itu terlihat seperti seorang pecundang bagi semua orang.     

Dengan sedikit tak sabar, Jiang Lily menarik tangan suaminya. Mereka berpura-pura tak mengetahui keberadaan dari perempuan itu. Hingga tak berapa lama, seorang staf resepsionis menghentikan langkah mereka berdua.     

"Selamat pagi, Nona. Tuan Aaron. Nona Miranda datang untuk menemui Anda. Beliau ada di ruang tunggu," ucap seorang perempuan cantik yang bekerja di bagian resepsionis.     

"Kami akan menemuinya sekarang." Jiang Lily menarik tangan suaminya menuju ke sebuah ruangan dengan dinding kaca yang biasa dipakai untuk menerima tamu-tamu yang ingin membicarakan masalah bisnis.     

Mereka berdua bergegas menuju ke sebuah ruangan di mana Miranda Choi berada. Cukup menyakinkan jika perempuan itu pasti memiliki maksud tersendiri atas keberadaannya di JL Fashion.     

Jiang Lily mengulum sebuah senyuman penuh arti pada seorang perempuan yang seharusnya menjadi istri dari suaminya sendiri. Sayangnya, hubungan mereka harus kandas karena Aaron Liu jatuh miskin. Alasan yang sebenarnya, perempuan itu sama sekali tak mencintai tunangannya sendiri.     

"Nona Miranda! Ada urusan apa Anda datang sepagi ini?" Pertanyaan Jiang Lily membuat perempuan itu terkejut. Ia tak menyangka jika Aaron Liu juga ikut ke ruangan itu.     

"Begini, Nona Jiang. Kami ingin menambahkan pemesanan untuk fashion musim panas. Sepertinya banyak pelanggan yang sudah memesan beberapa model terbaru itu," jelas Miranda Choi atas alasan keberadaannya di perusahaan itu.     

Perempuan itu merasa sedikit aneh dengan hubungan Jiang Lily dan juga Aaron Liu. Ia memperhatikan mereka berdua dan melihat sekilas cincin di jari mereka terlihat sama. Hal itu memunculkan sebuah pertanyaan baru di dalam hatinya Miranda Choi.     

Ingin rasanya perempuan itu menanyakan hubungan di antara mereka. Namun, lidahnya seolah kelu dan tak mampu bergerak. Miranda Choi merasa sangat terusik dengan hal itu. Hingga akhirnya ....     

"Apakah Anda sudah menikahi Aaron, Nona Jiang?" Miranda Choi akhirnya melontarkan pertanyaan itu dengan kalimat terbata-bata. Ia benar-benar merasa tak nyaman dengan status baru dari mantan tunangannya.     

"Anda benar, Nona Miranda. Baru kemarin kami berdua melangsungkan pernikahan. Ada satu hal penting yang harus aku sampaikan .... " Jiang Lily sengaja memberi jeda dalam ucapannya. Ia sengaja ingin mempermainkan perempuan itu. "Selain Aaron adalah suamiku, dia adalah presiden direktur baru di JL Fashion," lanjutnya tanpa rasa berdosa sedikit pun.     

"Apa? Bagaimana bisa begitu, Nona Jiang? Bukankah Anda baru saja mengenal Aaron?" Miranda Choi seolah tak terima atas sebuah status yang diberikan Keluarga Jiang kepada mantan tunangannya itu.     

Aaron Liu yang sejak tadi hanya terdiam, akhirnya mengulum senyuman kecut pada perempuan itu. Rasanya sangat muak melihat seorang perempuan yang hampir dinikahinya itu justru hamil dengan sahabatnya sendiri.     

Hal itu tak hanya melukai hati Aaron Liu sebagai seorang kekasih, ia juga merasa jika harga dirinya sudah diinjak-injak oleh tunangannya sendiri.     

Untung saja, pertemuannya dengan Nenek Jiang telah merubah segalanya. Ia benar-benar sangat beruntung menjadi bagian dari Keluarga Jiang. Apalagi Aaron Liu juga dijodohkan dengan cucu dari wanita tua itu.     

"Apa masalahnya dengan pernikahan kami berdua? Sepertinya tak ada hubungannya dengan Anda, Nona Miranda," tegas Aaron Liu setelah beberapa saat memilih untuk terdiam. "Jika ada masalah dengan pemesanan, Anda bisa langsung menghubungi bagian pemasaran. Kami permisi!" Aaron Liu merangkul istrinya lalu pergi dari sana. Ia sudah tak tahan melihat perempuan itu di hadapannya.     

"Tunggu!" Miranda Choi berusaha untuk menghentikan mereka berdua. Namun, pasangan itu pergi begitu saja. Hal itu membuatnya langsung naik darah.     

Miranda Choi langsung mengepalkan tangan dengan wajah sangat geram. Seolah ia tak terima mendengar Aaron Liu telah menikahi cucu dari pemilik JL Fashion.     

"Sialan! Bagaimana Aaron Liu bisa kembali menjadi orang kaya? Seharusnya dia menjadi seorang pengemis di jalanan!" kutuk Miranda Choi pada seorang pria yang sudah beberapa tahun menjalani hubungan dengannya. Namun, segala hancur dalam sekejap mata saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.